Bagian 42

323 27 4
                                    

Aster♥️
sayang, kamu ada di ruangan kan? aku bawain bekal buat kamu. hari ini menunya ayam asap sama tumis wortel jagung. aku kesana ya?

sayang, aku di kantor

lagi?

iya, kerjaan lagi hectic banget

kamu ngga lagi nyembunyiin sesuatu dari aku kan?

kamu mulai ngaco ngomongnya
aku kerja sayang

abisan kamu tiba² ngilang gitu aja.
kamu emang sibuk, aku tau. tapi kamu ngga pernah sampe lupa ngabarin aku

sayang maaf, akunya beneran sibuk banget sampe ngga sempet pegang ponsel

aku kangen😔
udah seminggu ini kita ngga ketemu

sayang aku juga kangen
kangen banget sama kamu.
abis kerjaan kelar aku janji ke kamu ya

janji ya?

iya sayang, mau dibawain apa?

sate sama roti bakar

noted captain!
see youu

"Wajar ngga kalo aku iri sama Alister, Mas?" tanya Talita.

Adnan memasukkan kembali ponselnya kedalam saku jas. Dia menatap lurus kedepan tanpa membalas tatapan Talita. Tak bisa dipungkiri kini hubungan keduanya mulai terasa canggung karena kejadian minggu lalu dimana Talita dengan gamblang mengutarakan perasaannya.

"Dia bisa dapetin kakak beradik yang baik sekaligus" ucapnya lagi. Talita tersenyum miris karena sampai akhir, Alister tetap menjadi pemenangnya. Lelaki itu akan selalu menjadi prioritas suaminya. Seperti sekarang, Adnan yang biasa mengurusi semua hal lewat orang-orang kepercayaannya kini melakukan apapun agar bisa bersama Alister sendiri. Lelaki itu memastikan semua berjalan dengan baik walaupun harus menyakiti perempuan yang bertahun-tahun menjadi istrinya.

"Alister udah tau kalo kita mau punya anak?" tanya Talita lagi.

"Enggak"

"Kalo dia nolak anak kita gimana?"

"Dia udah setuju untuk ngerawat anak kita suatu saat nanti" jawabnya.

Jeda.

"Mas, aku boleh minta satu permintaan sama kamu sebelum kita pisah?" tanya Talita.

Adnan menatap Talita teduh, "Aku minta selama aku hamil nanti, kamu ada di samping aku terus seperti sebelumnya" ucapnya.

Adnan diam namun anggukan samar itu terlihat jelas dimatanya. Talita balas tersenyum, setidaknya anaknya adalah buah cintanya bersama dengan lelaki sebaik Adnan walaupun mereka harus berpisah. Dia juga merasa tenang karena di detik-detik terkahir kebersamaan mereka, dia akan merasakan kembali kelembutan Adnan yang hanya dia temui ketika hamil.

"Kamu mau punya anak cewek atau cowok?"

"Cewek atau cowok, bagiku sama aja" balasnya.

everything, in time. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang