Bagian 21

579 47 92
                                    

Juju🐱

sayang, maaf ya hari ini aku gak jadi nemenin kamu belanja :((

iya gak papa, sayang. aku bareng Tiar boleh?

boleh sayang
kartu debet masih ada di kmu kan ya?

iya masih di aku

kamu pake itu ya, jangan pake uang kamu sendiri

iyaa, kamu ada yang mau dibeli gak? biar aku sekalian beliin nanti

duh, aku lupa apa aja barang ku yang abis. kalo kamu inget tolong beliin yaa

iyaa, nanti aku beliin
kamu ada meeting lagi?

iya sayang, ada project baru

okay, semangat kamunya
mampir ke rumah ngga nanti?

liat nanti ya, kalo ngga sampe malem aku mampir. tapi jalo kemalaman aku langsung balik ke apart aja
atau kamu yang nginep di apart aja?

yaudah nanti asal kabarin ya takutnya pintu aku kunci.
aku udah nginep dua hari loh, kasian ibu sendirian terus

yaudahhh okayyy nanti aku kabarin lagi bye sayang

bye!

"Al, jadi bareng ngga?" tanya Tiar di kursinya.

"Jadi"

Alister segera memasukan ponselnya kedalam kantong. Dia membereskan barangnya yang perlu dibawa pulang termasuk lembar ujian  yang harus dia koreksi.

"Ayo"

Alister segera bangkit dari duduknya menyusul Tiar yang sudah lebih dulu berjalan meninggalkannya. Langkahnya yang lebar sangat membantunya untuk mensejajarkan Tiar.

"Jadi mampir ke mart?" tanya Tiar.

Alister mengangguk. Biasanya dia akan berbelanja perlengkapan bulanan bersama Adnan. Tapi lelaki itu sibuk hari ini. Pagi tadi sudah mengeluh karena jadwalnya yang padat.

"Perasaan gue aja atau lo makin berkelas sekarang?" ucap Tiar ditengah mereka berjalan menuju parkiran. 

Alister hanya diam tak membalas. Dia sadar, tentu saja. Apalagi sebagai manusia yang hanya memiliki beberapa pasang helai pakaian pasti penampilannya kini sangat mencolok. Jika sebelumnya dia hanya menggunakan baju berwarna itu-itu saja. Kini Alister menggunakan baju bergantian setiap hari dengan merek yang tak pernah dia pakai sebelumya. Jangankan membeli, bermimpi saja dia tak berani.

Adnan, lelaki itulah dalang dari kemakmurannya sekarang. Lelaki itu sering membawa oleh-oleh untuknya ketika pulang dari luar kota atau ketika dia pergi keluar menemani Renata berbelanja. Dari mulai sepatu, parfume, jam tangan, makanan maupun pakaian.  Banyak helaian pakaian yang bahkan masih berada dalam plastik karena lemarinya yang sudah tak muat. 

Tak hanya itu, mereka kini berbagi lemari seperti hari ini, Alister memakai stelan kemeja milik Adnan yang ternyata mempunyai size yang sama dengan dirinya. Pun dengan parfume, kini Alister tak lagi harus mengeluarkan uang untuk satu botol parfume dengan harga tak masuk akal hanya demi keawetan.

everything, in time. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang