• 𝐌𝐀 - 𝟎𝟒 [𝐊𝐞𝐫𝐮𝐩𝐮𝐤 𝐀𝐢𝐫]

41 33 5
                                    

#DAY04

"Perjuangan takdir yang semakin hari semakin getir."


Jangan jadikan sesuatu hal yang sudah terjadi menjadi faktor utama yang membuat kita lemah.

Perjuangan kita masih cukup panjang, dan lelah kita hari ini akan ada lelah lain di hari berikutnya. Nikmati sebuah lelah sampai kita menang telak setelah melewati beberapa urutan lelah.

Kita diciptakan untuk berjuang bukan untuk mengeluh tak berdaya layaknya kerupuk yang terkena air yang mudah hancur. Kita hidup untuk menjalankan misi, bukan menjadi manusia egois.

Tuntun diri kita agar bisa menjadi manusia tangguh, yang tidak mudah tumbang karena cemoohan semata.

"Tunjukkan hasilnya, bukan hanya ucapan saja."

Usaha yang kita bangun, tidak harus orang lain mengetahui secara jelas. Biarkan semua orang menuntut, mereka sama-sama manusia yang tak layak menuntut bahkan menghakimi manusia lainnya.

Semua butuh proses? Pasti, kesuksesan berawal dari proses kecil, dan berbagai rintangan untuk mencapai puncak indah yang diharapkan sebelumnya.

Tugas kita hanya fokus dan bertawakkal kepada sang Pencipta semua hal yang menjadi takdir-Nya adalah yang terbaik.

Tidak ada usaha tanpa hasil, jika bukan sekarang masih ada hari esok, jika tidak hari esok maka Allah memiliki jalan lain untuk kita meraih yang terbaik.

★★★

"Kak, di tempat kerja kakak ada lowongan nggak?" tanya Nindah.

"Kayanya belum buka lowongan baru deh, nanti kalo ada pasti kakak kasih tahu kamu kok," jawab Rumira.

Nindah hanya bisa tersenyum getir, jawaban dari kakaknya yang ia tunggu ternyata tidak membuahkan hasil yang ia inginkan.

'Mau tanya ke siapa lagi, Ya Allah. Aku udah lelah dengan semua ini, aku lelah dengan segala hal yang aku lakukan tapi belum ada hasil yang aku dapat,' batin Nindah pilu.

Doa yang selalu menemani usaha, usaha yang selalu ditemani sabar, dan sabar yang selalu ditemani ikhlas. Urutan siklus keberhasilan yang nyata, dibarengi waktu yang menentukan hasilnya.

Bukan lagi tentang menyalahkan segala hal yang terjadi, namun sekarang waktu awal dari segala awal yang harus dimulai dengan kekuatan diri yang seharusnya ada.

Bukan diri yang salah, dan bukan takdir yang tak berpihak. Ini adalah permainan waktu yang patut untuk diprioritaskan saat menjalaninya. Rasa gagal adalah salah satu hal wajar untuk dirasa, namun rasa gagal bukan akhir dari takdir yang nyata.

Berdiri untuk memulai, memulai untuk menang.

Tenang, sebuah takdir baik akan berpihak untuk diri yang semangat menjalankan misi sampai garis yang dibatasi. Perjalanan tidak akan sia-sia saat diri memberi apresiasi untuk segalanya.

Bangun! Ukir sejarah hidup dengan pernak-pernik luka yang berakhir bahagia.

★★★

"Hai, apa kabar?" ucap seorang lelaki.

Nindah menoleh, "baik. Eh, Kak Argan."

"Ada apa? Kok kelihatannya murung gitu, ada masalah?" tanya Argan yang kali ini duduk di sebelah Nindah.

"Nggak ada kok, Kak. Aku cuma lagi bosen aja," jawab Nindah.

"Kata aku sih kalo ada apa-apa tuh cerita, berbagi. Siapa tau aku bisa bantu, coba cerita sedikit." Argan tidak percaya dengan ucapan Nindah, lantaran dirinya sudah hafal bagaimana gadis yang ada di sebelahnya.

𝐌𝐄𝐑𝐀𝐊𝐈𝐓 𝐀𝐒𝐀 : Kisah Singkat Dari Sang Pemimpi [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang