#DAY21
“Masih dengan kebencian.”
Beberapa kalimat menyakitkan kembali menyerang mental Nindah. Sebenarnya apa yang salah dengan gadis itu? Hei, para pecundang yang hanya bisa mengandalkan mulut-mulut busuk untuk menjatuhkan orang yang menjadi sasaran. Jangan membuat permainan sandiwara bahwa kau adalah manusia paling sempurna daripada yang lain.
“Kalo emang nggak merasa mah nggak akan sakit hati sih,” ucap Vera.
“Mulut lo Bajigur, minimal kalo di sekolahin itu tahu tata krama,” jawab Aura.
Vera yang sudah mengolok-olok soal pendidikan Nindah, entah pikiran para manusia itu bagaimana.
Nindah tidak ada niatan untuk ikut berbicara, karena dengan ia membela dirinya rasanya percuma. Ucapan itu akan terus ia dapatkan, tidak mau membuang tenaga.“Udah, Ra. Nggak usah membuang tenaga, dari sini kita udah bisa lihat siapa yang berpendidikan dan yang hanya ikut tapi ilmunya nggak di serap,” ucap Nindah.
Ucapan Nindah barusan adalah kalimat yang membuat Vera diam tidak berkutik. Tersinggung?
Nindah menarik tangan Aura, Aura masih terlihat sangat kesal saat sahabatnya diejek soal pendidikan. Menurut Aura hal ini adalah hal sensitif untuk semua orang? Semua orang bahkan mau memiliki pendidikan yang layak dan tinggi.
“Tapi, Nin. Dia ....”
“Udah ayo, biarin aja. Kalo kita ladenin dia bakal terus-terusan berulah,” ucap Nindah.
Aura hanya bisa menurut, mereka berdua pergi meninggalkan Vera.
Orang yang mengaku berpendidikan tinggi terkadang memiliki kelakuan lebih buruk ketimbang yang memang hanya mengenyam bangku sampai SMA saja.
Etika dalam segala hal perlu ada, termasuk menghargai yang memang memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih tinggi. Nindah memang menginginkan hal itu, namun ia lebih memilih untuk bekerja dan membantu perekonomian keluarganya. Apakah salah? Tidak, yang salah mereka yang berusaha untuk terus mengolok.
Tidak habis pikir dengan orang-orang yang memiliki hati buruk, semua hal yang seharusnya tidak menjadi urusannya justru dengan gamblang ikut serta di dalamnya; dalam arti mengolok-olok dan merendahkan.
•••
Memori buruk tentang Vera dan Endi, benar-benar membuat Nindah bertekad untuk mewujudkan semua impian yang memang selalu bertengger dalam dirinya.
“Haha, teman lo yang pendidikannya cuma sampai SMA, emang bisa apa?” ucap Vera merendahkan.
Nindah mencoba untuk menahan amarahnya. Tapi tidak dengan Aura, ia terlihat mengepalkan tangannya kuat. Tidak akan Aura biarkan mulut Vera terus-menerus nyerocos, layaknya burung beo.
“Eh Mbak, lo punya kaca nggak? Lo anak kuliahan, tapi etika lo kek nggak pernah punya pendidikan. Minus,” jawab Aura.
Vera mengibaskan rambutnya. “Seenggaknya gue pernah kuliah, pendidikan gue tinggi nggak kek teman lo itu. Eh lupa ternyata kalian berdua sama-sama anak SMA kelas rendah, ups.”
“Sialan, anak haram!” teriak Aura.
Nindah mencoba untuk membawa Aura pergi dari hadapan Vera, namun dirinya masih belum juga berhasil. Bagaimana, jika Aura bertambah emosi? Ia tahu betul bagaimana sifat Aura jika sudah terpancing kemarahan.
“Aura, udah ayo,” ucap Nindah.
“Nggak, Nin. Ini nggak bisa dibiarin, anak haram itu perlu dikasih pelajaran,” jawab Aura menunjuk ke arah Vera.
Vera hanya tersenyum remeh dan sesekali memainkan rambutnya.
Aura ingin sekali menjambak rambut milik Vera. “Gue jambak rambut lo sini.”
Kondisi semakin tidak karuan, Nindah harus cepat-cepat membawa Aura pergi dari hadapan Vera.
Kejadian tadi siang masih mangkrak dalam otaknya, ternyata benar seseorang yang tidak mengenyam pendidikan tinggi, akan mendapatkan ucapan rendahan.
Mengusap wajahnya kasar, ingin sekali rasanya menangis. Meluapkan segala emosi yang sedari awal ia tahan, namun Nindah terus menerus mengelus dadanya agar tetap sabar dalam menghadapi semua ujian yang diberikan oleh Allah.
Nindah percaya, jika Allah memberikan ujian itu berarti dirinya sanggup untuk melewatinya.
Janji Allah sudah tertera, setelah kesusahan akan ada kemudahan.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐄𝐑𝐀𝐊𝐈𝐓 𝐀𝐒𝐀 : Kisah Singkat Dari Sang Pemimpi [TERBIT]
Novela Juvenil📍𝐃𝐎𝐍'𝐓 𝐏𝐋𝐀𝐆𝐈𝐀𝐑𝐈𝐙𝐄 𝐌𝐘 𝐒𝐓𝐎𝐑𝐘! #𝐂𝐇𝐀𝐋𝐋𝐄𝐍𝐆𝐄𝐌𝐞𝐧𝐮𝐥𝐢𝐬𝟐𝟓𝐇𝐚𝐫𝐢_𝐓𝐞𝐨𝐫𝐢𝐊𝐚𝐭𝐚𝐏𝐮𝐛𝐥𝐢𝐬𝐡𝐢𝐧𝐠 ─── ・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ─── 𝐌𝐀𝐑𝐈 𝐁𝐀𝐂𝐀 𝐃𝐀𝐍 𝐑𝐄𝐒𝐀𝐏𝐈 𝐈𝐒𝐈𝐍𝐘𝐀🐤 Secuil apapun usaha yang telah kam...