26 : Harris (Pertemuan Pertama)

51 6 0
                                    

Hari ini SMA PERMATA mengadakan masa pengenalan lingkungan sekolah, dimana seluruh siswa-siswi menggunakan seragam sekolah lama mereka. Kelas mereka sudah terbagi, banyak siswa-siswi yang sudah berteman dekat atau bahkan sudah kenal sebelum masuk sekolah ini. Kecuali satu orang, yaitu Wilona.

Wilona, murid pindahan dari luar kota. Ia pindah karena tuntutan pekerjaan ayahnya, ia sudah menolak untuk tidak berpindah-pindah lagi namun apa daya.

Wilona masuk ke Lobby SMA PERMATA dan melihat kearah papan yang berisi kelas-kelas baru. Wilona mendapatkan kelas 10-1, ia tidak tahu letak kelasnya jadi ia mencari keberadaan guru atau siapapun yang terlihat bisa dipercaya. Namun, tidak ada guru yang lewat jadi ia memutuskan untuk mengikuti kemana siswa-siswi lain.

Ia naik ke lantai 2 dan langsung melihat papan kelasnya, ia bersyukur karena tidak perlu repot-repot mencari keberadaan kelasnya, ia memutuskan untuk masuk ke kelas barunya dan dia melihat kursi yang tampaknya masih kosong di pojok, ia berjalan dan memutuskan untuk duduk.

Di depannya ada dua laki-laki menggunakan seragam yang sama, sepertinya mereka bersahabat karena mereka tampak sangat akrab. Wilona hanya terdiam dan melihat sekitar.

Tanpa ia sadari, ternyata dua laki-laki di depannya sedang membicarakannya.

"Lo aja yang ngajak kenalan." -ucap laki-laki dengan kulit coklat manis.

"Ngapain? Kan lo yang minat." -jawab laki-laki berkulit putih disebelahnya.

"Mmm, boleh kenalan?" -tanya laki-laki berkulit coklat dengan badan yang sedikit miring ke belakang. Wilo bingung dan menunjuk dirinya sendiri, laki-laki itu mengangguk.

"Gue Jovan, lo?" -tanya laki-laki berkulit coklat manis sambil tersenyum canggung.

"Wilona." -jawab Wilona secukupnya. Ia sempat mencuri pandangan pada laki-laki disebelah Jovan. Jovan pun tampak menyadarinya.

"Dia Harris, sahabat gue dari kecil. Maaf ya orangnya kurang bisa bersosialisasi." -kata Jovan membuat Wilo mengangguk paham.

Sekarang posisi Jovan sudah berbalik badan menghadap Wilo, Wilo tentu saja terkejut karena semua ini tiba-tiba sekali.

"Lo dari sekolah mana? Gue belum pernah liat seragam lo." -tanya Jovan memperhatikan seragam milik Wilo.

"Ak- Gue pindahan dari Surabaya." -jawab Wilo gugup, ia bingung harus menggunakan aku atau kata gue.

"Kalo belum terbiasa lo-gue, aku-kamu ngga masalah." -kata Jovan setidaknya membuat Wilo merasa aman, ia sudah kenal 2 orang walaupun laki-laki.

Tak lama, kegiatan MPLS pun dimulai. Kegiatan MPLS sejauh ini berjalan lancar, Wilo juga mulai berkenalan dengan teman kelas perempuannya.

Saat istirahat tiba,  para anggota perempuan mengajak Wilo untuk ke kantin namun Wilo menolak karena sudah membawa bekal sendiri.

Wilo kembali duduk ditempatnya, dan Harris yang duduk di depannya dengan kepala dan tangan yang bersender di meja, tampaknya sedang tidur jadi Wilo tidak terlalu memperhatikan.

Tak lama, Jovan datang dengan sebotol air mineral ditangannya dan duduk ditempatnya.

"Lo ngga ke kantin Wil?" -tanya Jovan, Wilo menggeleng dan menunjukkan bekalnya pada Jovan.

"Kamu mau Van?" -tanya Wilo, menunjukkan bekalnya yang berisi sandwich, Jovan menggeleng.

"Ngga usah, makasih. Gue udah makan di kantin." -jawab Jovan, lalu menatap Harris.

"Wil, Harris daritadi tidur?" -tanya Jovan kepada Wilo, Wilo mengangguk.

"Lo bisa tanya gue, ngga usah tanya orang lain." -kata Harris dengan posisinya yang masih bersender, membuat Jovan terkejut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

1 | TREASURE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang