🔞CHAPTER 3🔞

789 69 19
                                    

Pernikahan di selenggarakan tiga hari setelah pertemuan mereka. Di Feisheng tidak mau menunda terlalu lama lagi. Selama tiga hari Fang Duobing terus di kawal oleh orang-orang dari Jinyuan untuk mencegah jikalau Fang Duobing ingin kabur.

Tapi sebenarnya jauh di dalam hatinya, dia sudah tidak ingin melakukan apa-apa lagi, dia sudah terlanjur malas bahkan terkadang untuk hidup dia malas.

Setalah melakukan upacara pernikahan, Fang Duobing dibawa masuk kembali ke kamar pengantin yang adalah kamar pribadi Di Feisheng. Dia terus duduk di atas ranjang, veil merah masih menutupi wajahnya, tapi Di Feisheng tak kunjung datang.

Tidak lama, terdengar suara pintu terbuka, itu adalah Di Feisheng, dia berjalan kearah Fang Duobing.

Fang Duobing harus mengakui, dadanya berdegup kencang mendengar setiap langkah yang Di Feisheng ambil yang membuatnya semakin dekat dengan Fang Duobing.

Perlahan Di Feisheng membua veil yang menutupi wajah Fang Duobing, mata mereka saling bertemu ketika veil itu terangkat, didalam hatinya Di Feisheng merasakan sesuatu yang bergejolak 'cantik' pikirnya

Di Feisheng melemparkan veil ditangannya ke sembarang tempat, dia lalu berjalan menuju meja dan mengambil dua gelas arak pernikahan.

Dia memberikan satu gelas kepada Fang Duobing "Ini untukmu"

Fang Duobing mengambil arak pernikahan itu dan menghabiskannya dalam sekali teguk.

"Terima kasih" Fang Duobing lalu mengembalikan gelas arak yang sudah kosong kepada Di Feisheng

Di Feisheng meletakkan kedua gelas itu kembali ke tempatnya, dia lalu mengambil sebuah nampan perhiasan dan berjalan kembali ke arah Fang Duobing.

Dia mengambil sesuatu didalam saku bajunya, itu adalah sebuah kotak kayu kecil yang berisi cincin emas

"Kemarikan jarimu"

Di Feisheng menarik tangan kiri Fang Duobing dan memasangkan cincin itu pada jari manis Fang Duobing "Ini adalah cincin pernikahan kita"

"..." Fang Duobing tidak bereaksi sama sekali

"Ayo sini ku bantu melepaskan hiasan kepalanmu"

Fang Duobing menarik hiasan kepalanya dengan tidak sabar, namun Di Feisheng menahan tangannya.

"Biar aku saja"

Di Feisheng dengan sabar menarik seluruh hiasan kepala yang bertengger diatas kepala Fang Duobing, hingga tinggal tusuk rambutnya saja, dan Di Feisheng langsung menarik tusuk rambut itu yang membuat seluruh rambut Fang Duobing yang tersisa jatuh terurai.

Fang Duobing memegangi rambutnya dengan kaget

"Kenapa kau kaget?" Tanya Di Feisheng

Fang Duobing hanya menggeleng sebagai jawaban

Di Feisheng lalu membuka jubah luarnya dan menyisakkan baju dalam satin miliknya, dia juga membuka kedua sepatunya

"Ayo berdiri" Di Feisheng menarik Fang Duobing untuk berdiri

"K-kau mau apa?" Tanyanya, jantung nya berdegup sangat kencang

"Tentu saja membuka bajumu, apa lagi?"

Di Feisheng membuka ikatan tali hanfu merah Fang Duobing, dan seketika hanfu merah itu terjatuh ke tanah.

"Ayo berbaring"

Kata-kata itu membuat Fang Duobing ketakutan setengah mati. Dia tidak menyangka jika mereka akan melakukannya sampai sejauh ini.

Di Feisheng menahan kepala Fang Duobing dan membaringkan tubuhnya keatas kasur.

Dia lalu naik ke atas Fang Duobing dan tanpa aba-aba mencium bibir pemuda itu.

Fang Duobing membelalak kaget karena itu adalah ciuman pertama nya.

Tangan Di Feisheng mulai merogoh kedalam hanfu Fang Duobing, bermain dengan dua bunga krisan di dalamnya.

Fang Duobing ingin mendorong Di Feisheng, namun kedua tangannya kini di tarik Di Feisheng dan di tahan di atas kepala tempat tidur.

Mereka terus berciuman, Di Feisheng mengemut bibir Fang Duobing dengan kuat, membuat Fang Duobing meringis kesakitan.

Perlahan tangan Di Feisheng melepaskan kedua tangan Fang Duobing dan turun ke arah celananya.

Perlahan Di Feisheng menurunkan celana Fang Duobing hingga sampai pada mata kakinya.

Semakin rendah celana Fang Duobing, semakin kencang pula jantungnya berdetak.

Bibir Di Feisheng mulai turun dari bibir Fang Duobing dan mulai mengigit leher pucat Fang Duobing dan meninggalkan beberapa jejak merah pada lehernya.

Tanpa di sangka-sangka, Fang Duobing merasakan sesuatu yang lengket dan dingin masuk kedalam lubang miliknya.

"Ah-" Teriakan Fang Duobing tercekat Karena Di Feisheng membungkam mulutnya dengan ciuman basah.

Jari jemari Di Feisheng memasuki daerah terlarangnya berkali-kali, dan semakin lama Di Feisheng menambahkan jarinya. Dan setelah dia rasa cukup, Di Feisheng membuka celananya, tangannya menahan tangan Fang Duobing, bibirnya masih mengunci mulut Fang Duobing, dan tiba-tiba sesuatu yang besar dan hangat memasuki lubangnya.

Fang Duobing ingin berteriak, namun Di Feisheng menekankan ciumannya pada Fang Duobing hingga kepalanya tersentak di bantal.

Di Feisheng terus menusuk keluar dan masuk berkali-kali.

Itu terasa aneh, lengket, sakit, tapi juga nikmat.

Namun yang paling terasa adalah itu sangat perih dan lengket didalam Fang Duobing.

Tangan Di Feisheng turun kearah ular kecil milik Fang Duobing dan mulai melakukan pekerjaan tangannya.

Perasaan di kepala Fang Duobing semakin campur aduk, lubangnya di isi dan di gesek sedemikian kuat oleh sesuatu yang besar, dan adik kecilnya di mainkan oleh Di Feisheng.

Setelah menusuk masuk dan keluar selama beberapa saat, akhirnya Di Feisheng melepaskan erangan kuat, dan cairan hangat membanjiri isi tubuh Fang Duobing.

Fang Duobing terkulai lemas di atas kasur, akhirnya Di Feisheng melepaskan dirinya, dia kira itu semua sudah berhenti, namun Di Feisheng menarik Fang Duobing dan membalikkan tubuhnya.

Adik Di Feisheng yang tidak kecil sama sekali kembali masuk kedalam dirinya, membuat Fang Duobing harus menggigit lengannya untuk meredam suara teriakan.

Darah menetes dari mulut Fang Duobing karena luka yang disebabkan oleh gigitan yang terlalu kuat.

Di sela-sela membelah Fang Duobing, Di Feisheng mengeram

"Li Lianhua-"

Dan disaat itu dia berhenti dan tersadar apa yang sedang Ia lakukan.

Ada keheningan yang canggung di antara mereka untuk sementara waktu, namun tiba-tiba Di Feisheng membalik lagi tubuh Fang Duobing untuk menghadap dirinya dan mulai mendorong masuk lagi.

Kedua mata Fang Duobing membelalak kaget menerima dorongan dari adik kecil A-fei.

Mereka melakukannya sebanyak lima ronde, Fang Duobing sudah pingsan, lemas di atas kasur. Tubuhnya di tutupi banyak memar dan bekas gigitan.

Di Feisheng menatap wajah Fang Duobing yang merah dan kelelahan, nafasnya tersengal.

"Maaf.... Aku harus melakukan ini untuk menahanmu tetap bersamaku, karena hanya dirimu yang tersisa" bisiknya.

Di Feisheng menarik Fang Duobing dan mendekap dirinya erat

MY RAY OF SUNSHINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang