🔞CHAPTER 29🔞

581 42 6
                                    

Malam yang sepi, dan jalanan yang masih basah akibat hujan yang melanda beberapa jam yang lalu di tembus Di Feisheng.

Di dalam pikirannya sekarang hanyalah memeluk Fang Duobing yang hangat fan nyaman.

Ketika memasuki aliansi, banyak lampu lilin yang sudah mati, dan sunyi. Hanya ada beberapa penjaga lalu lalang bergantian menjaga area aliansi.

Di Feisheng berjalan kearah kamarnya, dari kejauhan dia melihat kamarnya yang sudah gelap. Mengira Fang Duobing sudah tertidur duluan. Namun ketika dia membuka pintu, kamar kosong. Tidak ada siapapun sama sekali.

Mata tajam Di Feisheng melihat sepucuk kertas di atas meja, dia langsung saja menyambar kertas itu, hatinya berdegup kencang berpikir kalau Fang Duobing kemungkinan di culik lagi, atau kabur. Namun setelah membaca isi dari kertas itu, Di Feisheng tertawa geli.

"Dasar bocah... Ingin main petak umpet terlebih dahulu? Baik... Kalau ketemu awas kau!"

Di Feisheng berlari keluar dari kamar, dan disaat bersamaan dia berpapasan dengan Lu Wan.

"Ketua" Lu Wan memberi hormat "Kenapa keluar lagi?"

"Ini Fang Duobing mengajak bermain. Dia sedang bersembunyi dan aku harus mencarinya" Jawabnya

Di Feisheng lalu berlari pergi tanpa mendengarkan balasan dari Lu Wan.

"Aah dasar ketua padahal aku ingin bilang dia bersembunyi dimana"

Di Feisheng berjalan menelusuri aliansi Jinyuan.

"Fang Duobing.... Fang Duobing...."

Dia terus memanggil Fang Duobing dengan nada menggoda dan candaan.

"Fang Xiaobao bocah tengik kalau dapat awas kau, ku buat tidak bisa berjalan..." Dia mengancam

Di Feisheng sudah mencari hampir ke seluruh tempat. Ruang belajar, balik pohon, taman belakang, bahkan dapur. Tapi Fang Duobing sama sekali tidak bisa di temukan.

"Astaga anak ini kemana? Jangan-jangan dia di culik?!" Di Feisheng mulai panik

Di Feisheng menggerutu sembari berjalam melewati kuil. Dia berhenti dan menatap pintu depan kuil.

"Apakah mungkin disana? Tentu disana! Mau mengadu pada gurunya pasti!"

Di Feisheng langsung menerobos masuk ke dalam kuil. Didalam diterangi oleh cahaya remang-remang dari beberapa lilin yang masih menyala.

Di Feisheng berjalan maju sambil matanya berkeliaran mencari-cari pergerakkan yang mencurigakan.

Ketika dia melihat nisan penghormatan Li Lianhua, dia membungkukkan tubuhnya dan memberi hormat.

"Li Lianhua, kau lihat muridmu si bocah tengik tidak?" Dia bertanya pada nisan Li Lianhua

Tiba-tiba dari arah belakang Di Feisheng mendengar suara langkah kaki.

Fang Duobing berusaha kabur sambil mengendap-endap namun Di Feisheng bisa mendengar dirinya.

Di Feisheng langsung mengejar Fang Duobing, menarik ujung hanfunya yang cukup panjang dan membuat tubuhnya berputar. Lalu kedua tangan kekar Di Feisheng melingkar kuat pada pinggang ramping Fang Duobing.

"Kena kau..." Dia tersenyum sungging "Terima kasih Li Lianhua! Meskipun sudah mati kau masih berguna juga!" Celetuk nya

"Hei A-fei!"

"A-fei apa? Ayo buat anak!"

Di Feisheng langsung menciumi leher pucat Fang Duobing, tanganannya mulai merogoh kedalam paha Fang Duobing mencari-cari pisang mungil Fang Duobing.

MY RAY OF SUNSHINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang