CHAPTER 15

418 51 5
                                    

  Fang Duobing membuka kedua matanya, dia tidak sedang berada di Tianjia, tapi berada di menara teratai, tubuhnya sangat lemas, dia tidak bisa menggerakkan tubuh itu sama sekali.

Tiba-tiba sesosok yang sangat Ia kenal dan rindukan duduk tepat di depannya.

Sosok itu tersenyum "Fang Xiaobao..." Panggilnya

Sudah lama Fang Duobing ingin mendengar suaranya. Tidak terasa air mata merembes deras dari matanya.

"Haiyoooh inilah alasan aku tidak mau menemuimu selama ini... Sudah jangan menangis, aku benci melihat air mata di wajahmu" Li Lianhua menyeka lembut air mata Fang Duobing. Dia menyingkirkan rambut yang menutupi wajah imut muridnya itu.

"Apakah kau sudah minum obat?" Tanyanya

Fang Duobing menggeleng

"Anak nakal! Setelah ini jangan tidak minum obat ya" Li Lianhua membelai lembut kepala Fang Duobing

"Li- Li Lianhua..." Suara Fang Duobing pecah ketika mencoba memanggil nama gurunya itu

"Hmn?"

"Aku ingin ikut kau"

"Hei sembarangan! Anak kecil tidak boleh ikut, nanti jika sudah waktunya aku sendiri yang akan menjemputmu, ya" Li Lianhua berkata dengan lembut

Fang Duobing mulai menangis lagi

"Sudah jangan menangis... Anak ceria sepertimu tidak cocok menangis. Fang Xiaobao, sudah cukup air mata kau tumpahkan untukku, jangan lagi.

"Tapi aku sendirian di dunia ini... Aku ingin ikut denganmu"

"Tidak kau tidak sendirian, ada a-fei. Dia akan menjagamu dan membahagiakanmu ketika aku tidak bisa. Meskipun terkadang dia menyebalkan tapi dia itu orang yang sangat baik. Dia akan selalu membahagiakanmu jadi jangan lakukan hal-hal yang aneh ya" Li Lianhua masih terus menyeka air mata pada pipi Fang Duobing "Fang Xiaobao... Xiaobao... Harta kecilku. Kau masih harta kecilnya Li Lianhua kan?"

Fang Duobing mengangguk

"Aku menyayangimu, Xiaobao. Aku harap aku bisa mengatakannya ketika kita masih bersama, tapi aku terlalu takut untuk melakukan itu... Kau muridku satu-satunya, satu-satunya orang yang tidak pernah menyakiti fisik maupun mentalku disaat semua orang menyakitiku bahkan diriku sendiri, kau keponakan tersayang ku"

Fang Duobing mulai terisak "A-apakah aku akan melihatmu lagi?"

Li Lianhua tersenyum "Aku akan selalu ada bersamamu, di sini" Li Lianhua menunjuk dada Fang Duobing "dan disini" jari telunjuknya lalu berpindah pada dahi Fang Duobing "Selama aku ada di dalam hati dan pikiranmu, aku akan ada bersamamu. Apa yang kau lihat hanyalah sebuah wadah, tubuh ini akan hancur, yang tertinggal hanyalah kenangan bersamamu. Aku akan tetap ada di hidupmu selama kau mengingatku dan memberikan tempat untukku di hatimu" Li Lianhua mendekatkan wajahnya pada Fang Duobing "Sekarang waktunya kau bangun, Xiaobao" dia mengecup lembut dahi Fang Duobing

  Fang Duobing kembali membuka kedua matanya, kali ini dia terbaring di kamarnya sendiri, dia melihat sekeliling dan matanya tertuju pada Di Feisheng yang tertidur sambil duduk, tangannya masih menggenggam tangan Fang Duobing erat.

Fang Duobing mencoba bangun perlahan agar tidak membangunkan Di Feisheng, dengan hati-hati Fang Duobing mendekatkan wajahnya pada Di Feisheng dan menempatkan ciuman singkat penuh kasih sayang di pipi suaminya itu.

Di Feisheng terbangun karena merasakan ada sesuatu yang basah menempel di pipinya, dan dia membelalak kaget ketika melihat Fang Duobing mencium pipinya.

Di Feisheng langsung mendongak, duduk tegak, tangannya menggenggam erat tangan Fang Duobing

"Kau baik-baik saja?! Mau ku ambilkan sesuatu!" Dia berkata panik, suaranya khas suara orang baru bangun tidur

Di Feisheng langsung naik ke atas kasur, dia mencengkram erat kedua pundak Fang Duobing "ayo bernafas Xiaobao... Bernafas..."

Fang Duobing tertawa "A-fei kalau aku tidak bernafas, mana mungkin aku bisa duduk sepertinya ini dan menertawaimu"

Mata Di Feisheng menatap ke seluruh inci tubuh Fang Duobing, memeriksa apakah dia terluka atau tidak

"A-fei aku baik-baik saja jangan khawatir"

Di Feisheng menangkup kedua pipi Fang Duobing "Kau masih sangat pucat, kau mau apa? Akan ku berikan asalkan kau sembuh"

Fang Duobing menggenggam erat tangan Di Feisheng yang masih menempel di pipinya "Aku tidak mau apa-apa selain kau temani"

"Temani?" Di Feisheng bingung "Baik akan aku temani sampai kapanpun akan ku temani!" Dia berkata dengan penuh semangat "Pelayan sudah memasakkan kau bubur, kau makan ya setelah itu minum obat"

Fang Duobing mengangguk "Suapi aku"

Di Feisheng dengan semangat berjalan kearah meja dan mengambil mangkuk yang berisikan bubur lalu berlari kembali ke arah kasur.

"Akan ku suapi"

Di Feisheng mengaduk-aduk bubur itu hingga tercampur, dia lalu menyedok satu sendok penuh "Buka mulutmu" Fang Duobing menerima suapan demi suapan dari Di Feisheng dengan penuh suka cita

"Setelah ini kau mau mandi? Biar aku suruh pelayan menyiapkan air hangat"

Fang Duobing mengangguk "Aku mau... Terserah kau saja asalkan..."

"Asalkan apa?"

Fang Duobing tiba-tiba mengecup pipi Di Feisheng lagi "Kau yang mandikan"

Entah apa yang terjadi, namun kali ini pipi Di Feisheng memerah menerima perlakuan manja dari Fang Duobing.

Dia meletakkan mangkuk bubur di atas meja dan langsung menarik Fang Duobing dan memeluk dirinya erat.

"Ini yang aku inginkan... Kau bahagia kembali, tersenyum dan bertingkah manja..."

"A-fei bukankah kau benci orang manja?"

"Kalau kau orangnya sampai kapanpun aku tidak masalah. Asalkan kau bahagia"

Fang Duobing balas memeluk Di Feisheng dengan erat

MY RAY OF SUNSHINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang