CHAPTER 4

545 62 1
                                    

Fang Duobing membuka kedua matanya dengan panik seakan dirinya akan di bunuh orang jika dia tidak bangun saat itu juga.

Namun ketika kedua matanya terbuka, dia ingatan akan tadi malam menghantam kepalanya.

Seluruh tubuhnya sakit, lengket, dan terasa menjijikkan. Dan bagian bawah tubuhnya seperti mati rasa dan kebas disaat bersamaan.

Fang Duobing mengintip apa yang berada di balik selimut yang menutupi dirinya, dan ya... Ada bercak darah dan yang di tutupi cairan terlarang yang sudah mengering.

Fang Duobing mencoba duduk, namun kedua kakinya sangat lemas dan bergetar.

Di saat itulah Di Feisheng terbangun dan meraih tangan Fang Duobing.

"Kau kenapa? Mau aku bantu?" Tanyanya

Fang Duobing menghempaskan tangan Di Feisheng "Tidak usah, aku bisa sendiri"

Fang Duobing menarik jubah putih miliknya dan memakai seadanya.

Dengan tertatih-tatih Fang Duobing berjalan kearah kamar mandi

"Air nya dingin, biar kusuruh pelayan membuat air hangat"

"Tidak usah!" Tolaknya tegas

Melihat tingkah Fang Duobing, dan bekas pertempuran mereka tadi malam yang dipenuhi darah kering yang cukup banyak, Di Feisheng merasa bersalah. Dia memukul dirinya sendiri dan menendang selimut yang menutupi dirinya.

  Fang Duobing langsung saja memasukkan dirinya kedalam bak mandi, kaki-kakinya yang masih bdrgetar akhirnya bisa sedikit lebih tenang.
Meskipun air itu terasa sangat dingin di kulit Fang Duobing, namun dia sudah tidak mempedulikannya lagi.

Fang Duobing menatap langit-langit kamar mandi dengan tatapan kosong untuk beberapa saat, dia lalu menatap kearah tubuhnya yang dipenuhi memar dan bekas gigitan, serta pergelangan tangannya yang memerah bekas cengkraman Di Feisheng tadi malam.

Entah kenapa semua itu membuat dirinya sedih, Fang Duobing menitihkan air mata, namun dengan cepat tuan muda Tianji itu menyeka air matanya dan membenamkan dirinya kedalam air.

   Fang Duobing menghabiskan waktu hampir tiga puluh menit hanya untuk berendam di dalam air dingin. Ketika dia kembali ke kamar, kamar sudah bersih, ada makanan dan obat di atas meja, dan Di Feisheng tengah menata kasur yang sudah di ganti seprai dan bantalnya dengan yang baru.

"Fang Duobing, ayo makan" pinta Di Feisheng

Fang Duobing harus mengakui, dia sedikit takut pada Di Feisheng, dan dia harus mengingatkan dirinya sendiri kalau ini masih A-fei yang sama, A-fei temannya di Jianghu lima tahun lalu.

Tapi sejak apa yang mereka lakukan tadi malam, membuat Fang Duobing tidak memandang Di Feisheng sama seperti dulu lagi, apalagi sekarang status Fang Duobing adalah istri Di Feisheng.

Fang Duobing duduk diatas kasur, biarpun kasurnya empuk, tapi dia masih merasakan sesuatu yang berdenyut dan tidak nyaman pada bagian bawah tubuhnya.

"Aku menyuruh pelayan untuk membuatkan congee hangat dan ada obat untuk memulihkan tenagamu" Di Feisheng berkata

Fang Duobing mengangguk "Berikan saja congee dan obatnya padaku" pinta Fang Duobing, suaranya terdengar datar

Di Feisheng memberikan mangkuk berisi obat terlebih dahulu pada Fang Duobing "hati-hati, ini sangat pahit"

Namun tanpa di sangka-sangka Fang Duobing menenggak habis obat pahit itu dalam sekali minum.

Fang Duobing mengernyit merasakan pahit obat itu, namun setelah itu ekspresinya berubah normal "Aku sudah biasa dengan obat pahit, berikan congee nya sekarang, aku akan memakannya"

"Ah- baiklah"

Di Feisheng takjub melihat Fang Duobing menenggak obat pahit itu, bahkan jika boleh jujur dia sendiri malas meminum obat itu karena sangat pahit.

Fang Duobing memakan perlahan congee panas itu, dan seketika kedua bola mata besarnya membelalak, congee itu sangat enak, tanpa sadar dia tersenyum dan membuat pipi gembilnya merekah

Fang Duobing memakan perlahan congee panas itu, dan seketika kedua bola mata besarnya membelalak, congee itu sangat enak, tanpa sadar dia tersenyum dan membuat pipi gembilnya merekah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tanpa di sadari, senyuman menggemaskan dari Fang Duobing itu membawa tawa pada diri Di Feisheng.

Di Feisheng ingin sekali membelai pipi itu, tapi dia mengurungkan niatnya dan berkata

"Aula Tianji mengirimkan surat, ada untukmu dan untukku. Aku sudah membaca yang milikku, mereka mengatakan selamat atas pernikahan ini dan meminta maaf tidak bisa datang"

"Kenapa mereka tidak bisa datang?" Tanya Fang Duobing

"Mereka takut antek-antek istana mengikuti mereka sampai kesini dan malah menyebabkan keributan di hari pernikahan kita" jawabnya "kau mau membaca surat dari ibumu sekarang? Biar aku amblikan"

Fang Duobing langsung meletakkan mangkuk congee yang masih berisi setengah itu ke atas meja.

Dia menggeleng "Tidak usah, aku masih lelah" jawabnya tegas "Aku ingin tidur untuk sekarang, tubuhku masih sangat sakit"

Fang Duobing langsung berbaring dan menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya, dia membalikkan badan dan menutut kedua matanya.

Di Feisheng terpaku melihat tingkah Fang Duobing, jauh didalam hatinya ada rasa bersalah yang semakin mendalam.

"Seharusnya aku tidak keterlaluan tadi malam"

"Seharusnya aku meminta persetujuan darinya terlebih dahulu"

"Kenapa aku memanggil nama Li Lianhua ketika kami melakukan hubungan suami istri"

Dan banyak lagi pikirian demi pikiran yang terlintas di dalam otak Di Feisheng.

Di Feisheng ingin membelai rambut Fang Duobing, namun ketika telapak tangannya hampir menyentuh rambut si Tuan Muda dia mengurungkan niatnya itu dan pergi meninggalkan Fang Duobing.

Mendengar pintu yang tertutup rapat, Fang Duobing membuka matanya, dia melihat kearah jari manis sebelah kiri dan menatap dingin pada cincin nikah yang dipasangkan Di Feisheng padanya tadi malam.

Fang Duobing tidak tau perasaan apa yang sedang Ia rasakan, dia memutar-mutar kadang mengendurkan cincin itu, namun di saat bersamaan ketika cincin itu hampie terjatuh Fang Duobing meletakkan kembali cincin itu pada tempatnya, bahkan memastikan jika cincin itu terlilit kuat dan kencang di jari manisnya.

MY RAY OF SUNSHINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang