CHAPTER 33

347 51 6
                                    

Fang Duobing membuka kedua matanya, pagi hari yang cerah, terdengar suara burung berkicau, tapi hal pertama yang Ia lihat bukanlah teh hangat, ataupun sarapan, melainkan mangkuk berisi obat-obatan herbal berwarna hitam pekat dan berbau sangat menyengat.

Di Feisheng tetap setia menemaninya setiap pagi selama masa kehamilan. Enam bulan sudah usia kandungannya. Semakin hari wajah Fang Duobing semakin pucat. Namun dia tetap memasang senyuman manis pada Di Feisheng agar sang suami tidak khawatir.

Fang Duobing bangun dari kasur perlahan, sembari tangannya memegangi pinggangnya.

"Hati-hati" Di Feisheng menggegam tangan Fang Duobing, menbantu sang istri untuk duduk.

Di Feisheng mengambil mangkuk berisi obat dari atas meja, dan meminumkannya pada Fant Duobing.

Fang Duobing menenggak habis obat pahit nan bau itu tanpa ada ekspresi jijik sama sekali. Seakan-akan dia sudah terbiasa meminumnya.

"Bagaimana? Kau mau yang manis-manis?" Tanya Di Feisheng sembari tangannya menarik lembut dagu Fang Duobing

Fang Duobing menggeleng "Tidak usah" Jawabnya

"Air hangat sudah siap, kau ku antar ke kamar mandi ya?"

Fang Duobing mengangguk.

Tiba-tiba dia merasakan perutnya bergejolak

"Huek... Huek...." Fang Duobing menutup mulutnya dengan tangannya

Di Feisheng dengan sigap menggendong sang istri dan membawanya ke kamar mandi.

Fang Duobing berjongkok dan langsung mengeluarkan seluruh isi perutnya, yang sebenarnya tidak ada. Dia belum makan apapun karena baru bangun dan langsung minum obat. Jadi yang Ia keluarkan adalah obat yang baru Ia minum.

"A-fei aku harus minum obatnya lagi" ucapnya sambil nafas tersengal

"Jangan khawatirkan itu" Di Feisheng berkata, sembari tangannya menepuk-nepuk pelan pundak Fang Duobing.

"A-fei jangan dekat-dekat, aku bau dan menjijikkan"

Di Feisheng mengerutkan alisnya "apa sih Fang Duobing, siapa yang jijik padamu?"

Di Feisheng mengambil sebuah mangkuk berisi kelopak bunga mawar dan memberikannya pada Fang Duobing.

"Ayo kumur dengan ini, biar tidak bau"

Di Feisheng membantu Fang Duobing untuk meminum air mawar yang Ia berikan.

Fang Duobing berkumur dengan air mawar itu sebanyak tiga kali.

"Sudah ayo aku bantu kau masuk kedalam bak mandi"

Di Feisheng membantu Fang Duobing berdiri, perlahan tangannya membuka hanfu Fang Duobing dan celana sang istri.

Setelah sudah lepas seluruhnya, Di Feisheng mengangkat Fang Duobing dan dengan perlahan memasukkan tubuh sang istri tercinta kedalam bak mandi.

Di Feisheng menyenderkan Fang Duobing, tangannya perlahan memijat pundak sang istri.

"A-fei, kepalaku pusing..." Fang Duobing berkata, lemah

Dengan sigap Di Feisheng mengalirkan Baifang Baiyang kedalam tubuh Fang Duobing.

Seluruh tubuh Fang Duobing terasa hangat ketika energi Di Feisheng masuk kedalam dirinya.

"Su-Sudah A-fei, kau bisa kelelahan kalau terus begini..."

"Dan kau bisa celaka kalau aku tidak melakukan ini"

Di Feisheng menghentikan aliran tenaga dalamnya, dia berjalan ke arah depan bak, tangannya menggenggam tangan Fang Duobing.

"Ku kira aku kuat, ternyata aku lemah. Aku tidak bisa melihatmu seperti ini terus menerut..."

"Tinggal tiga bulan lagi"

"Aku bahkan tidak tau aku bisa menahannya hingga besok"

"Kau bisa... Kau kan kuat..."

"Tidak jika itu menyangkut dirimu. Aku lemah... Kau kelemahanku" Di Feisheng membelai lembut kepala Fang Duobing

Fang Duobing menarik tangan Di Feisheng dan mencium lembut buku jari sang suami.

MY RAY OF SUNSHINE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang