3 : Friends

861 86 2
                                    

Rosa menghampiri Jenni dan Tasya yang sedang bersandar disebuah mobil. Terlihat jelas wajah Jenni yang sedikit merasa bosan. Mungkin karena Rosa terlalu lama.

"Hi, maaf ya membuat kalian menunggu" ujar Rosa sambil menunjukkan puppy face miliknya.

Tasya mendengus pelan, "Darimana saja kau ini?"

Baru saja Rosa akan membuka mulut untuk menjawabnya, Jenni sudah memotongnya. "Sudah, sudah. Tidak usah dibahas. Ayo—"

Akhirnya mereka bertiga menaikki mobil Jenni dan menungganginya menuju ke cafe. Dijalan, Rosa masih membayangkan jika saja dia tidak menolak Harry untuk mengantarkannya pulang.

Setelah sekitar 15 menit akhirnya mobil Jenni terhenti didepan sebuah starbucks. Tasya segera memesankan tiga gelas coffee untuk mereka bertiga.

"Kenapa kalian tidak bilang padaku kalau semua personil One Direction kuliah dikampus yang sama dengan kita?" tanya Rosa yang akhirnya memecah keheningan diantara mereka.

Jenni dan Tasya saling menatap dengan tatapan bingung, "Kami lupa, Ros. Sungguh, kami benar-benar lupa"

"Huh, baiklah" Rosa mendengus kesal sambil mengerucutkan bibirnya.

Drrtt... Drtt... Drtt

Ponsel Rosa bergetar, menandakan ada sebuah notif yang masuk. Rosa terkejut ketika notifnya penuh dengan berita tentang Harry. Karena penasaran, Rosa membuka salah satunya.

Siang ini, salah satu personil dari boyband ternama One Direction tertangkap basah sedang makan siang dengan seorang penyanyi wanita yang saat ini juga sedang naik daun, Taylor Swift.

Tidak diragukan lagi, sepertinya kedua pasangan ini sedang dimabuk asmara. Sering kali, penyanyi cantik itu memeluk Harry Styles didepan para paparazzi yang membuntuti mereka. Apakah mereka benar-benar berpacaran? Atau mereka hanya berteman saja?

Apakah Swiftie dan Directioners akan berbesan?

Rosa langsung mematikkan ponselnya dengan kasar. Dia benar-benar cemburu ketika melihat Harry bersama dengan Taylor. Bukan hanya wanita itu, tapi Rosa selalu cemburu ketika melihat Harry bersama perempuan manapun kecuali dirinya. Bahkan dulu, Rosa sampai tidak mau makan selama 3 hari ketika Harry dikabarkan sudah berpacaran dengan seorang model Victoria Secret, yaitu Kendall Jenner. Rosa memang menyayangi Harry lebih tulus dari yang orang bayangkan, dia mencintai Harry dengan segenap hatinya. Bahkan Rosa berfikir kalau hatinya hanya pantas untuk menerima Harry dalam hidupnya.

'Mungkin memiliki pikiran seperti itu adalah hal yang wajar, tapi kebenaran mengatakan bahwa aku memang hanya mencintai dua orang pria didunia ini. Adikku Smith dan Harry. Entah apa yang orang pikirkan tentangku, masa bodo akan ada banyak orang yang menganggapku aneh. Yang kutau hanyalah, aku memang mencintainya dan akan selalu seperti itu' batin Rosa.

Rosa merasa sudah tidak ada mood lagi berada di cafe, Rosa pun akhirnya meminta Jenni untuk mengantarkannya pulang kepartemennya. Jenni dan Tasya sama-sama merasa ada yang aneh dengan sikap Rosa setelah dia membaca tentang berita itu.

Saat Rosa sampai diapartemennya, dia memilih untuk membersihkan tubuhnya lalu menyelesaikan semua tugas yang Mr.Marc berikan siang tadi.

Disela-sela keseriusannya, dia mendengar suara deringan bell dari luar apartemennya. Dengan malas Rosa berjalan gontai kearah pintu dan kemudian membuka papan kayu berwarna putih itu perlahan.

"Hi"

Betapa terkejutnya dia menemukan Harry yang berada tepat dihadapannya. Dia memakai setelan t-shirt berwarna putih dan black jeans seperti biasanya. Rosa yang tidak percaya, hanya bisa menatap Harry cukup lama tanpa mengedipkan matanya. Cukup aneh memang bisa melihatnnya ada didepan apartemen Rosa secara kebetulan ataupun memang disengaja.

"Boleh aku masuk?" tanya Harry.

"Uhmm, ya silahkan" Rosa menggeser pintu apartemennya dan mempersilahkan Harry untuk masuk.

Harry menghempaskan tubuhnya diatas sofa panjang berwarna ungu. "Darimana kau tau apartemenku?"

"Bukankah tadi kau bilang, tempat tinggalmu hanya berjarak 2 blok dari kampus? Dan kebetulan didaerah ini hanya ada satu apartemen. Jadi aku yakin kau pasti tinggal disini" Harry menampilkan deretan gigi putihnya.

"Ohh" Rosa berjalan mendekati Harry dan duduk disofa yang sama dengannya. "Ada apa kau datang kesini?"

"Aku bosan berada dirumah. Lalu saat aku ingat denganmu, aku datang kesini"

Rosa mengangguk mengerti. Ini benar-benar menakjubkan. Rosa tidak pernah membayangkan bagaimana dia bisa seberuntung ini. Meskipun sebenarnya cukup aneh bisa melihat Harry disini yang jelas-jelas baru sekitar beberapa jam saling mengenal dengan Rosa. Sikapnya sungguh berbeda dengan Harry yang Rosa temui malam itu. Harry jauh lebih baik dari yang bisa Rosa bayangkan.

"Apa kau mau makan malam denganku? Kau pasti belum makan kan?"

Deg.

Lagi-lagi jantung Rosa berpacu lebih cepat. "Uhm, iya aku mau"

Harry pun tersenyum lebar ketika mendengarnya. Begitu juga dengan Rosa yang batinnya merasa sangat senang bukan kepalang.

"Baiklah, aku siap-siap dulu ya"

Rosa pun akhirnya beranjak pergi menuju kekamarnya. Dia mengambil sebuah dress berwarna hitam polos dengan sebuah belt berwarna gold dipinggangnya. Dia menyisir rambutnya beberapa kali dan membiarkannya terurai. Setelah itu dia beranjak memakai flat shoes berwarna maroon kesukaannya. Rosa sedari tadi hanya bisa tersenyum-senyum didepan cermin sambil memandangi dirinya yang begitu beruntung. Dia tidak bisa membayangkan bahwa idolanya baru saja mengajaknya makan malam bersama. Entah ini sebuah mimpi bagi Rosa atau memang sebuah kejutan untuknya. Jika hal ini Rosa ceritakan pada kedua sahabatnya, mungkin Jenni dan Tasya akan merengek memarahinya. Karena Jenni dan Tasya pun sama-sama menyukai boyband asal Britania Raya itu.

Rosa membuka pintu kamarnya dan menghampiri Harry yang sedang memperhatikan beberapa bingkai foto yang berjejer diruang tamunya. Rosa sengaja memajang foto idolanya disetiap ruangan. Terutama foto Harry, Rosa memajangnya lebih banyak daripada personil yang lainnya. Karena Rosa sangat mengaggumi Harry bukan hanya fisik, namun juga hatinya.

Harry sedikit menoleh ketika menyadari keberadaan Rosa dibelakangnya.

"Aku suka saat aku disini" rutuk Harry mengaggumi dirinya sendiri sambil menunjuk salah satu bingkai dengan fotonya yang ada di music video Night Changes-- kesukaan Rosa.

"Semua wanita juga pasti menyukaimu, Harry" Rosa terkekeh pelan.

"Benarkah? Termasuk kau?" Harry menaikkan sebelah alisnya sambil tersenyum penasaran pada Rosa.

'Mana ada orang yang tidak mungkin menyukaimu, bodoh. Dan jawaban dari pertanyaanmu itu adalah, Ya. Aku menyukaimu dan aku sangat mencintaimu' Batin Rosa.

"Ya, aku memang menyukai kau dan kalian semua" Yang dimaksud kalian adalah Louis, Zayn, Niall, dan Liam yang pasti.

"Sudahlah, tidak usah dibahas. Ayo—" ujar Rosa untuk mengalihkan pembicaraan.

TOGETHER | H.S [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang