29 : Rain

385 43 0
                                    

Rosa's POV

Mataku terpejam menikmati setiap detik ciumannya yang begitu lembut dibibirku. Aku tidak percaya Zayn benar-benar menciumku saat ini. Entahlah. Aku mencoba untuk tidak menolak, karena sejujurnya aku memang sedikit lelah dengan Harry yang kenyataannya memang membenciku. Aku mungkin terlihat egois. Aku mencintai Harry tapi disisi lain ada Zayn yang juga masih mencintaiku. Tapi aku yakin hal ini tidak akan berlangsung lama. Karena pada akhirnya aku akan menemukan salah satu dari mereka yang benar-benar mencintaiku.

Aku membuka mataku perlahan hingga akhirnya manik mata kami saling bertemu satu sama lain. Namun aku terkejut ketika mendapati bayangan seorang pria yang berjarak beberapa langkah dibelakang Zayn. Aku pun langsung melepaskan ciumannya dan beralih untuk melihat pria itu.

"Harry?" Mataku mengerjap beberapa kali untuk memperjelas pandanganku yang agak sedikit memudar karena cahaya lampu diruang tamuku belum sepenhnya menyala.

Dan ketika aku mendekatinya, betapa terkejutnya aku benar-benar menemukannya disini. Tunggu, apa yang dia lakukan disini? Dan kenapa wajahnya kelihatan terkejut dan seperti ingin menahan tangisnya?

'Astaga, apa dia melihatku sedang berciuman dengan Zayn?' batinku bertanya-tanya pada diriku sendiri.

"Maaf kedatanganku sudah mengganggu kalian," Dia berbalik badan lalu melangkah dengan cepat untuk keluar dari apartemenku. Aku pun tak tinggal diam, aku berusaha mengejarnya dan mencoba untuk menjelaskan bahwa apa yang ia lihat tidak seperti yang ia pikirkan. Namun Zayn menahan tanganku untuk tidak berlari.

"Untuk apa kau mengejarnya lagi? He deserve it, Rosa!" Zayn menahan pundakku untuk tidak pergi. Namun aku menepisnya dan langsung berlari mengejar Harry.

Aku berlari menuju tempat parkir hotel. Aku mencoba mencari sosok Harry kesana kemari ditengah hujan deras yang mengguyur tubuhku. Tapi aku tak peduli. Aku akan tetap mencari Harry.

Aku berlari hingga keujung jalan besar namun aku sama sekali tidak menemukannya. Lalu akhirnya aku memutuskan untuk melangkahkan kakiku menuju kesebuah taman yang tak jauh dari jalan besar itu.

'Sebenarnya apa yang akan Harry lakukan hingga datang ke hotel-ku?' batinku sedari tadi bertanya-tanya dan terus memutar kalimat itu ribuan kali.

Saat aku sampai ditaman itu, pandanganku terhenti pada sosok pria tinggi berambut ikal yang sedang terduduk ditengah taman itu. Dari postur tubuhnya, dia mirip seperti Harry. Dan pakaian yang ia pakai pun sama persis dengan yang Harry pakai tadi.

Lalu aku pun mendekati pria itu perlahan-lahan sembari menerobos deraian air hujan yang semakin menggila ini. Pria itu duduk menunduk dan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.

"Harry?" aku memegang sebelah pundaknya. Punggungnya bergetar seperti sedang menangis.

Dia mulai mengangkat wajahnya, dan ternyata benar, dia Harry

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Dia mulai mengangkat wajahnya, dan ternyata benar, dia Harry. Meskipun air hujan menutupi air matanya, tapi aku tau dia memang sedang menangis. Matanya memerah dan dia memandangiku seakan dia begitu hancur dan kecewa.

TOGETHER | H.S [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang