28 : Is It Too Late to Say Sorry?

459 40 1
                                    

"Rosa, kenapa kau bisa ada disini? Dan kenapa kau menangis?" Zayn berlari kearahnya dan mencoba membantunya untuk berdiri dan kembali duduk di kursi rodanya.

Namun Rosa sama sekali tak menggubris pertanyaan Zayn barusan. Dia hanya menatap lurus kedepan sambil menangisi kepergian Harry yang tanpa alasan itu.

Zayn pun mengikuti kemana arah pandangan Rosa, dan Zayn merasa aneh ketika dia tidak mendapati siapapun ada disana.

"Sudahlah nanti saja kau jelaskan. Sekarang kita harus kembali atau kau bisa kembali sakit nanti" Zayn memutar balik haluan kursi roda yang Rosa naiki. Dia mendorongnya agak sedikit cepat karena rintik hujan yang semakin deras membasahi mereka berdua.

Saat mereka kembali sampai dirumah sakit, Zayn mengganti bajunya yang basah kuyup dan Rosa pun melakukan hal yang sama. Dan setelah mereka berdua selesai mengganti pakaiannya masing-masing, Zayn kembali menghampiri Rosa untuk menanyakan pertanyaannya lagi.

"Lukamu tidak parah kan?" tanya Zayn dan Rosa hanya menggeleng singkat tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

"Rosa, apa kau demam?" Zayn meletakkan punggung tangannya di dahi Rosa. Dan dia tidak merasakan suhu panas sama sekali.

'Kenapa kau pergi seperti ini Harry?! Kau tau, aku bahkan rela menjauh dari Ibuku saat aku koma demi menemuimu disini. Lalu ternyata kau malah menjauh dan seperti tidak ingin menemuiku. Ada apa, Harry? Kenapa sepertinya kau marah sekali padaku?!' batin Rosa menjerit dan kembali menitikkan air matanya. Dia meremas sprei tempat tidurnya cukup kuat karena emosinya terlalu memuncak. Zayn yang merasa aneh pun akhirnya mencoba mendekat pada Rosa dan memeluknya.

"Rosa, katakan padaku. Ada apa? Kenapa pagi tadi kau menghilang dari tepi danau dan lalu kemudian kau ada ditengah taman sambil menangis? Katakan padaku, siapa yang membuatmu seperti ini Rosa?" Zayn menenggelamkan kepala Rosa kedalam pelukannya. Dan tangisan Rosa pun kemudian pecah begitu saja.

"Harry..." ujar Rosa dengan suaranya yang parau.

"Apa tadi dia ada disini?" tanya Zayn dan Rosa kembali mengangguk. "Pagi tadi aku melihatnya, namun dia pergi begitu saja saat dia melihatku. Hiks..."

"Dan lalu, kau berusaha untuk mengejarnya sampai akhirnya kau jatuh ditaman pagi tadi?"

"Iya, kau benar. Aku hanya ingin menemuinya, tapi sepertinya dia tidak ingin menemuiku, Zayn" Rosa kembali memberengutkan wajahnya dan kembali menangis. Perasaan Zayn pun seketika terenyuh. Zayn tentunya masih begitu mencintai Rosa. Dan dia tidak mungkin membiarkan Rosa menangis seperti itu hanya karena Harry.

'Lihat saja kau, dasar bajingan! Teganya kau membuat Rosa menangis!' batin Zayn menggertak sembari mengepalkan tangannya.

"Sudahlah, kau tidak perlu lagi memikirkannya seperti itu. Pikirkan saja kondisimu dulu. Jika kau sudah pulih, kau pasti bisa menemui Harry" Zayn mencoba meyakini Rosa meskipun sebenarnya didalam hati Zayn, dia sangat tidak ingin kalau Rosa bertemu dengan Harry.

Rosa melepaskan pelukan Zayn kemudian menyeka kedua pipinya yang dibasahi air mata. "Kau benar, Zayn"

"Sudah ya, kau jangan menangis seperti itu lagi. Aku akan selalu ada disini untuk menemanimu kapanpun, Rosa" Zayn menangkup dagu Rosa dan mengelusnya beberapa kali.

...

2 days later...

Rosa sedang meringkuk seorang diri disebuah Coffee Shop yang ada di Brimingham. Dia meminum latte kesukaannya sembari menikmati indahnya hari itu.

Rosa mengetukkan jarinya diatas layar ponselnya. Dia mencoba mencari-cari notifikasi apapun yang ada di ponselnya. Setelah selesai membuka semua notifikasi dari berita-berita One Direction yang menurutnya tidak ada yang begitu penting, Rosa pun kembali meletakkan ponselnya diatas meja dan kembali meneguk latte pesanannya.

TOGETHER | H.S [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang