6 : The Feeling

770 66 1
                                    

"You're so lucky, Rosa" ujar Jenni terkagum.

"Kapan kau akan mengajak kami kesana?" Tasya memalingkan wajahnya dari ponsel Rosa. Rosa baru saja menunjukkan beberapa fotonya bersama dengan Harry dan juga Zayn saat kemarin dia berkunjung ke basecamp.

"Soon. But, bukannya kalian sudah cukup lama berteman dengan mereka?" tanya Rosa.

"Well. Meskipun begitu, kami tidak bisa seberuntung kau yang bisa masuk ke basecamp mereka" gumam Jenni yang diikuti anggukan dari Tasya.

Seperti biasa, ketiga wanita itu selalu berkumpul setelah pulang kuliah. Tidak ada hal lain yang mereka bicarakan selain idola mereka yang sama-sama mereka gilai bersama. Rosa merasa begitu beruntung dari kedua sahabatnya itu. Rosa merasa sangat beruntung bisa dekat dengan idolanya. Terutama Harry dan Zayn.


Drtt... Drtt... Drtt...


Rosa merogoh saku celananya, saat ia merasakan ponselnya bergetar. Dan ternyata dia mendapati sebuah pesan.

From : Unknown Number

"Hi, don't forget about the party tonight. I will pick you up at 07:00 PM -H"


Rosa tersenyum ketika melihat inisial pada akhir pesan itu. Dia yakin bahwa yang mengirimnya pesan adalah Harry, dan Rosa baru mengingat kalau malam ini ada garden party di flat One Direction. Kemarin, Harry sendiri yang mengundangnya untuk datang.


Rosa menyodorkan ponselnya pada kedua sahabatnya. Rosa membiarkan mereka untuk membaca isi pesan itu. Dan sesuai dengan ekspetasi Rosa, kedua sahabatnya itu terkejut setelah membacanya.


"Party for what?" Jenny mengernyit bingung seraya menjauhkan wajahnya dari layar ponsel Rosa.


Rosa bergidik, "I don't know, but I think it just a party"


"I need your help, gurls" pinta Rosa. Jenni dan Tasya hanya menaikkan sebelah alisnya dan menatap Rosa dengan tatapan bertanya.

"I need some clothes"

Merasa mengerti dengan yang Rosa katakan, Jenni dan Tasya langsung membawanya kesebuah pusat perbelanjaan di London untuk membeli beberapa pakaian yang baru untuk Rosa. Mengingat, Rosa tidak membawa pakaian seperti dress ataupun semacamnya. Rosa hanya membawa pakaian formal untuk pergi kekampus, selain dari itu ia meninggalkannya di Dublin.

Rosa, Jenni dan Tasya memilih beberapa dress disalah satu toko. Dan akhirnya, mereka bertiga setuju untuk membeli sebuah dress berwarna pastel dan dress lain berwarna maroon. Tak lupa, Rosa membeli sepasang flat shoes berwarna cream yang sangat cocok pada kulit putihnya.

Setelah Rosa merasa cukup dengan barang yang ia beli, Jenni dan Tasya ikut pulang bersamanya keapartemen.

Rosa langsung membersihkan tubuhnya saat tiba disana. Setelah itu, dia meminta bantuan kedua sahabatnya untuk memilih baju mana yang akan Rosa pakai untuk datang ke party.

Akhirnya Rosa memutuskan untuk memakai dress berwarna pastel yang ia beli tadi. Dengan perasaan terburu-buru Rosa langsung memakai dress itu dan memoles wajahnya dengan make up yang sangat tipis. Sembari Rosa mengoleskan lipsticknya, Rosa melirik jam di ponselnya. Sudah menunjukkan pukul 06:56 PM. Itu berarti, sekitar 4 menit lagi Harry akan datang.

Tok... Tok... Tok...

Tepat setelah Rosa menaruh ponselnya kedalam sebuah pouch berwarna putih, suara ketukan pintu terdengar dari luar apartemen Rosa. Rosa bisa menebak bahwa dia adalah Harry. Namun yang aneh adalah, bukan Rosa yang merasa gugup karena kedatangan Harry. Tapi Jenni dan Tasya-lah yang gelagapan karena Harry.

TOGETHER | H.S [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang