H A P P I N E S S • 3.4

5.3K 274 58
                                    

Tok! Tok!

Tok! Tok!

Jika tidak mengingat ada orang tua tinggal di dalam sana, pintu dihadapannya pasti sudah dibuka kasar oleh Nicko hingga suaranya terdengar ke seseorang yang berhasil memancing bara apinya.

"Loh Nicko, tumben sekali main ke rumah Tante."

Seulas senyuman karir terpampang, "Iya, Tan. Saya ke sini mau cari Leo. Leo ada gak ya?"

"Yah, Leo nya lagi gak ada di rumah, Nicko. Kayaknya sih ada di apartemen. Soalnya dari kemarin izin buat tidur di apartemen." Ah kalimat terakhirnya membuat Nicko berpikir yang tidak-tidak tentang Nara dan bajingan Leo. Di tambah ucapan Ryan perihal Nara membutuhkan seseorang disampingnya pasca melahirkan membuat Nicko semakin tidak bisa berpikir rasional.

Fuck!

"Nicko?"

Cowok berkemeja itu kembali tersadar dari pikiran jeleknya.

"Tan, boleh minta alamat sama nomer unit nya gak? Soalnya Nicko lagi ada urusan sama Leo."

"Boleh. Tante chat ya."

Nicko mengangguk kuat. Kemudian berlalu begitu saja tanpa berpamitan ke adik mamahnya.

Maaf, tapi pikirannya Nicko saat ini sangat kalut dan jam tidurnya pun tidak lagi sama seperti sebelumnya. Lebih berantakan dan tidak terjadwal dari biasanya bersama Nara.

Sedangkan ibu dari Leo menatap bingung Nicko yang sedari datang raut wajahnya terlihat gelisah dan khawatir ke sesuatu hal. Tubuhnya masih berdiri di ambang pintu melihat anak kakaknya mengendari kuda besi dengan kecepatan di atas rata-rata.

Ting!

Kuda besi yang dikendarai oleh Nicko melipir ke pinggir jalan dahulu sebelum membuka notifikasi dari tantenya.

Gotcha!

Bibirnya tersenyum miring saat mendapatkan alamat apartemen Leo.

Brum!

Persetanan dengan perjanjian papahnya yang belum ada beberapa bulan ditandatangani dan peraturan yang harus dipenuhi.

Pulang pun Nicko begitu saja tanpa memberitahu orang tuanya. Lebih parahnya lagi nomor orang tuanya di block sebelum keberangkatannya ke Jakarta.

The real Nicko tidak mau diganggu oleh siapapun, kecuali berita Nara balik ke dirinya dan mencarinya.

Demi apapun, perempuan itu berharga buat Nickolas.

Nicko rela menentang kedua orang tua nya, mengubur impiannya sedari kecil, hidup jauh dari keluarga, berani mencoba hal yang seharusnya tidak dicoba hanya karena takut sang istri tidak bisa makan enak di rumah, bekerja lewat paman temannya dan membeli rumah menggunakan duit tabungan kuliahnya hanya demi seseorang yang sialnya cowok itu tinggalkan setelah melahirkan.

Bodoh? Iya.

Tapi Nicko bersumpah tidak akan melakukan hal bodoh lagi setelah menyeret Nara pulang dan hidup bersamanya di rumah itu.

Duk! Duk!

Bukan lagi ketukan, melainkan gedoran kasar yang tidak tahan untuk memukul wajah seseorang.

Cklek!

Brugh!

"Mana istri gw?! Dimana istri gw, bangsat?!"

Kaget tentu, tapi lebih kagetnya cowok itu mendatanginya dengan memasang ekspresi membunuh.

"Apaan sih, anjing?! Gw seharian di apartemen, bangsat!"

Satu kata Leo ke Nicko, anjing.

Buka pintu langsung mendapat cengkraman di kerah bajunya. Bangsat bukan?

"Istri gw kemana?! Nara gw kemana?! Dia gak ada di rumah! Lo yang bawa kan?!"

Leo pun melepaskan kasar tangan Nicko dari kerahnya, "Lo tuduh gw bawa istri lo ke suatu tempat gitu? Serius?"

Nicko meremas kasar rambutnya dan berteriak frustasi. Tidak lupa menendang sesuatu sambil merapalkan umpatan yang seharusnya kalian tahu.

"Cari dulu lah, goblok. Istri lo gak bakal pergi jauh-jauh after melahirkan. Lo kira habis lahiran bisa jalan jauh-jauh gitu? Ya nggak lah, tolol!"

Punggung lusuh itu bersandar lemah ke dinding bercat hitam. Tatapannya terlihat lelah butuh istirahat begitupun badannya. Tetapi pikirannya tetap bersikeras ingin menemukan Nara secepatnya.

"Lo gak umpetin dia, kan?"

Leo terkekeh sumbang, "Buat apa?"

Kelopak mata Nicko terpejam sesaat. Kepalanya mendongak agar hembusan nafasnya lebih teratur.

"Nicko, lagian lo sama Nara sepupuan. Gak seharusnya kalian punya perasaan gila kayak gitu. Gak seharusnya."

"Keluarga lo dan Nara malu setiap ada pertemuan keluarga besar. Ya walaupun mereka gak ngomongin di depan, pasti di belakang mereka ngomongin keluarga kalian. Lo mau tau apa yang gw lihat secara langsung? Mamahnya Nara nangis di dapur after kejadian lo sama Nara."

Leo pun ikut bergabung duduk di lantai.

"Itu semua karena anak lo."

Bibir Leo tertarik sedikit, "Lo mau tau fakta malam itu?"

Lelaki itu mengambil nafasnya pelan, "Gw gak serius lakuin itu sama dia. Gw cuma make out gak sampai masuk. Terserah mau percaya atau nggak, tapi malam itu gw sadar kalo gw gak sentuh Nara sampai sedalam itu."

Perlahan Nicko menoleh ke Leo untuk memastikan penjelasan cowok itu.

"Kenapa? Kaget?"

"Gw lebih kagetnya lo bilang ke keluarga kalo punya perasaan ke Nara dan kebablasan lakuinnya. Dan itu real no fake. Buktinya lo sefrustasi ini ditinggal sama Nara."

Kepala Leo menggeleng tak kuasa menerima fakta seterang ini.

"Lo gila atau cinta sama dia?"

"Keduanya."

....

KOMEN SAMA VOTE MINIMAL CUOKKK!!! 💗

TAP TAP BINTANGNYA!! SIAPA TAU KHODAM KALIAN KELUAR!!

CHAP INI PANJANG YA WOY!!
751 WORDS!!
KALO ADA YG BILANG PENDEK, KITA BERANTEM!! 🤜🤛

KOMEN DAN VOTE MU SEMANGAT KUHHHH!! 💗🔥
...

FLISHH! GUWEH BARU SADAR KALO 3 CERITA YG GW BIKIN, ISINYA 1 CEWEK + 2 COWOK!! 😌

BAD MOM, MY SAVIOR, HAPPINESS.

MANA SATUNYA, CEWEKNYA KEGATELAN LAGIHH 😔☺️

H A P P I N E S STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang