H A P P I N E S S • END

5.9K 242 28
                                    

"Lo gak mau nyerah aja?"

Selama berhari-hari rumahnya menjadi tempat penginapan Nicko mencari Nara, akhirnya pertanyaan yang ditahan Rian keluar begitu saja memasuki indera pendengaran Nicko.

Nicko tertawa sumbang di sofa kamar Rian.

"Nyerah? Gw udah tinggalin orangtua dan impian gw demi dia, Bang."

Nicko meremas rambutnya memikirkan kemungkinan kemungkinan yang dilakukan Nara di luar sana tanpa dirinya.

Ah, sial.

Membayangkan Nara berduaan bersama lelaki saja, membuat ubun-ubunnya panas terbakar. Bagaimana jika bayangannya terjadi di depan mata telanjangnya? Mungkin sudah Nicko habisi cowok itu di depan Nara. Persetanan sama nyawa orang, terpenting wanitanya tidak dimiliki siapapun terkecuali Nickolas Arvian Miguel.

"Lo bucin banget sama dia ya?" tanya Rian sambil memainkan play station nya sendiri di atas karpet berbulu.

Nicko mengambil ponselnya lalu membuka galeri yang isinya perempuan cantik, manis, dan lucu bernama Naraya Argulera.

Melihat-lihat puluhan ribu foto Nara dari zaman SMP sampai menikah bersamanya. Bahkan ada beberapa jepretan yang memperlihatkan Nara tertidur dipelukan Nicko.

"Bucin? Gak sih. Lebih ke gila aja."

Rian tertawa pelan seraya menggelengkan kepalanya, "Nyesel gak lo suka kasarin dia?" Rian melirik sekilas Nicko yang menaikan kedua sudut bibir dengan mata memandangi ponsel.

"Nyesel? Kadang sih. Tapi dia juga suka gw kasarin."

Rian mengumpat.

"Coba pulang ke rumah, Ko. Siapa tau bini lo balik."

Nicko mematikan hp nya dan memasukannya ke saku celana. Lalu merubah posisinya menjadi duduk menghadap Rian.

"Dia lagi apa ya? Tinggal di mana? Sama siapa? Makan apa? Dia gak kangen gw gitu?" frustasi Nicko menatap kosong objek di depannya.

Huft!

Nicko berdiri mengacak rambutnya melihat tampilannya dari atas sampai bawah yang sedikit berantakan.

"Gw keluar dulu lah."

Rian melirik Nicko, "Sama bawa tas."

Nicko menatap sinis Rian, "Lo ngusir gw?" Tak ayal cowok itu membawa tas ransel berisi pakaiannya.

"Gak sih. Biar lo keliatan kayak bocah hilang."

"Anjing."

Rian tertawa bersamaan Nicko keluar menggendong tasnya.

Tujuan pertama Nicko adalah rumahnya bersama Nara. Cowok itu mengikuti saran aneh Rian. Ya siapa tau Nara pulang karena merindukan suami modelan Nicko.

Nicko berangkat menggunakan transportasi umum.

Sampai di halte cowok itu berjalan beberapa menit menuju rumahnya.

Dan terlihat pintu rumahnya terbuka, baju bayi dan baju wanita terjemur di tambang halaman rumah.

Gosh.

Ada yang maling kah? Atau benar kata Rian yang mengatakan Nara akan balik karena merindukan suami tercintanya?

Ah, kalo iya, Nicko jadi tidak sabar melihat Nara.

Tanpa berpikir banyak lagi, Nicko mendatangi dan memasuki rumahnya tanpa izin.

Terlihatlah perempuan muda sedang berdiri di meja makan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

H A P P I N E S STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang