04. Ahli tenggelam

1.2K 36 2
                                    

"sosok pangeran tak berkuda dari kegelapan menyelamatkan hidupku"

~Ahlice

~Ahlice

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


boleh sebelum baca vote dulu dong

satu jejak dari kalian
berarti banget buat saya

Setelah 3 hari di opname di Rumah Sakit Zeindan bersiap untuk pulang,sebelum itu dengan dibantu Wira yaitu rekan kerjanya sesama tentara membereskan barang dan keperluan stelan pakaian kotor Zein selama Opname

"Komandan Infusnya harus dicabut  nanti saya panggil suster dulu"

"ga usah tunggu aja dokter bentar lagi  dateng meriksa"

"ohh dokter Ahlia kah ?"

"mana saya tahu"

"komandan kenal Dokter Ahlia?" tanya wira penasaran menyipitkan matanya

"ga"

"loh tapi dokter Ahlia kenal komandan waktu meriksa kemarin dia nyebut Zein"

"lah kan saya pasien nya, jelas tahu nama saya lah" timpal zeidan

"iyaa.. tapi beda tatapannya itu loh kayak kangen dan sayang banget sama komandan"

"ngaco kamu" cibir Zeidan namun bulat sabit di sudut bibirnya terangkat

"saya S1. Psikologi loh komandan ngebaca gituan mah udah hatam"

tak lama terdengar suara ketukan pintu membuat atensi mereka teralih melihat siapa yang datang

"permisi!! siang, saya dokter Husna gimana
mas Zeindan masih nyeri ga?" sapa Una ramah dia menatap binar zein yang kini sudah rapi dengan kemeja hitam, duduk di bangsal melihat postur zein yang gagah dan auranya yang mendominasi, una tersenyum kecil sadar kenapa teman nya satu itu gamon dengan pria didepanya ini

"ga dok, udah biasa aja"

"bluss! shitt suaranya aja berdemeg" batin Una

"hari ini jadwal mas nya pulang ya..jangan lupa antibiotiknya tetap harus dihabiskan" ujar una ketika melihat obat dinakas belum juga diminum.

"hmm.." balas Zein singkat

"komandan kamu irit bicara rupanya" tegur una melihat wira yang hanya terdiam

"eh iya.. emang gitu beda kayak saya suka ngobrol" kekeh wira

"loh sama dong kita, saya juga suka ngobrol" timpal una sambil menyegir kuda

"kapan-kapan kita ngobrol bareng dok husna"

"eh panggil una aja"

"mas siapa?

final mission(on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang