20. Surprise!

419 13 0
                                    

ga ada intro
cuma minta vote aja hehehhe
-Liazen-
💉

Senam pagi relawan tenaga medis bersama warga lokal di mulai, dengan pemandu intruksi senam dadakan yaitu dokter gila kita dorahanum mariska waluyo diringi music jedang-jedung rimex

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Senam pagi relawan tenaga medis bersama warga lokal di mulai, dengan pemandu intruksi senam dadakan yaitu dokter gila kita dorahanum mariska waluyo diringi music jedang-jedung rimex

dum!

satu, dua, tiga!

kanan, kiri depan muterrr!

"ck, Sial! sejak kapan dia beralih profesi menjadi instruksi Zumba" decak Maxel kewalahan mengikuti gerakan segerombolan orang didepanya meliuk-liuk bak ular sawah

hobah..!

"huh! entalah dia memang gila, agenda kita aerobik bukan Zumba kelihatanya rada ga sopan kan" timpal Ahlia sembari mundur barisan akibat  kelelahan mengambil posisi senam disamping Maxel, mereka berdua kini ada dibarisan belakang.

Ahlia mengipas keringat bercucuran dipelipisnya tampak pipi dan leher gadis tersebut kemerahan menimbulkan kesan Seksi pada wajah Ahlia yang baby face. hingga Maxel berhenti bergerak meneguk perlahan Salivanya.

"Cantik"

mendengar celetukan dari lelaki disampingnya Ahlia mengerutkan dahi samar "Siapa mba dora?"

"ck, elu" balas Maxel tanpa dosa melemparkan tatapan nakal dan seringaian tajam sukses membuat bulu kuduk Ahlia merinding seketika, dia belum pernah mendapat tatapan seperti itu bahkan dari Zein.

ketika Ahlia menghapus keringat dipelipisnya tiba-tiba tubuhnya tersentak akibat Maxel mendekatkan wajah sontak membuat langkah Ahlia mundur kebelakang mengikis jarak, namun sigap tangan maxel menarik pinggang sang gadis hingga masuk kedalam rangkulanya.

"lepas! ngapain si Xel, diliatin orang" guman Ahlia menatap nyalang Maxel yang terseyum mengerikan sedari tadi.

"tidak semudah itu Li, You-are-mine" lirih Maxel semakin mengikis jarak diantara mereka sorot matanya menatap sayu bibir Ahlia.

mendengar kalimat tersebut sejurus kemudian Ahlia menginjak kuat kaki Maxel hingga tautan tangan dipinggangnya terlepas. dengan nafas memburu Ahlia ngibrit menjauh duduk berselonjor kaki di pinggir lapangan.

melihat tingkah gadis itu menolak mentah sudut bibir Maxel menyeringai dan berbalik kearah Ahlia lagi-lagi menatapnya seperti tadi. "gua ga akan ngelepasin lu dokter Ahlia"

"Maxel bener-bener ga waras! apa dia kerasukan bjir, di perbatasan emang banyak arwah pemasaran" crocos Ahlia memejamkan mata meraup gusar wajahnya yang penuh keringat berusaha tidak melihat kembali tatapan gila Maxel.

tak lama mata Ahlia terbuka ketika merasakan sesuatu dingin menyentuh pipinya.

"kamu kenapa ngomong sendiri? kayaknya capek banget sampe merah tu muka"  Zein datang dengan menempelkan sebotol kopi dingin dipipi Ahlia. entah kenapa lelaki ini selalu jadi pahlawan kesiangan.

final mission(on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang