20. BUKAN PRIORITAS (21+)

3.4K 39 18
                                    

FIKSI!!!!

41/04/34 KOREA

MINWON 2

*
*
*
*

Lelaki dengan tinggi 187cm itu memasuki apartemen yang sudah ditinggalkannya beberapa jam yang lalu. Dia pergi keluar untuk berolahraga dan berbelanja isi kulkas mereka yang sudah kosong melompong.

Dengan gumaman lagu santai dan sedikit goyang daboy ,dia berjalan memasuki dapur dengan tentengan di tanganya. Berencana untuk menyusun barang yang dia beli tadi dengan semangat 45

Tetapi ada sesuatu yang mengalihkan perhatiannya. Dia melihat makanan pagi tadi yang dia siapkan untuk Wonu masih tertutup tudung tanpa kurang sedikitpun. Biasanya jika dia meninggalkan makanan pasti akan hilang tiba-tiba, anehnya sekarang bahkan belum tersenggol sedikitpun. Padahal Wonu ada dirumah sedari tadi

Melupakan belanjaan yang belum tersusun,dia membawa nasi goreng kimchi dan pangsit goreng yang dia masak tadi berkeliling untuk mencari Wonu. Kalau ini belum tersentuh sama sekali, berarti Wonu belum makan dari pagi, Mingyu sedikit khawatir

Walau hubungan mereka sudah tak sedekat dulu , tetapi mereka masih berinteraksi seperti manusia pada umumnya,tidak mengandung emosi lagi. Sepertinya cara Wonu untuk move on berjalan lancar tanpa perkelahian tahap 22

Akhirnya sampai di kamar Wonu ,dia membuka kamar itu dengan kakinya yang sepanjang kontolnya itu,walau agak susah tetapi untung berhasil.

Dan ya…Wonu seperti biasa ada di depan komputer mahal miliknya,dengan earphone di telinganya dan mulutnya yang teriak Auu Auu Auu…

"Ck karna game lagi sampe kagak makan" dengus Mingyu sambil berjalan ke dalam sana ,dia ikut duduk di samping Wonu yang memang tersedia kursi kosong.

Dia mencebik melihat Wonu bahkan tidak sadar dia masuk kesini dan duduk di sampingnya,Wonu dan game adalah salah satu yg dibenci Mingyu.

"Bang…" panggil Mingyu pelan sambil menoel noel bahu Wonu pelan.

Wonu terjengit kaget tentu saja,dia merasa tersenggol setan tadi karena pikirnya masih sendiri di kamar. "Anjing ,kaget Gyu"

Mingyu mencebik lagi ,"game terosss jangan makan, jangan mandi,game aja terosss" ujar Mingyu dengan sindiran keras.

Wonu mendelik kesal ,lalu terkekeh pelan kemudian. Dia melirik yang di bawa Mingyu ,lalu dengan santai membuka mulutnya besar-besar.

"Aaaaa" Dan sesuap nasi goreng itu masuk ke dalam mulut Wonu,dengan masih bermain game,Wonu ikut mengunyah nasi goreng itu

"Enwak" balas Wonu dengan mulut penuh. Mingyu hanya mendesis melihat itu.

Suap suapan itu berjalan lancar ,sampai tak ada satu bulir nasi pun yang tertinggal di piring itu. Mingyu dengan telaten menyuapi dan Wonu dengan sigap mengunyah, perpaduan yang sempurna walau tak punya hubungan……

"Udah dulu game nya ,mandi sana!" Ujar Mingyu setelah selesai mengembalikan piring kotor tadi sambil membawa air minum untuk Wonu.

"Nanti aja, tanggung" balas Wonu.

Mingyu berdesis malas mendengar itu,lalu tiba-tiba senyuman aneh keluar dari bibirnya. "Karna nanggung, mending tambahin aja kotornya bang"

Wonu menoleh sebentar dengan ekspresi binggung, apalagi saat melihat senyum Mingyu yang aneh itu.

"Mau gak? Sekalian ucapan terimakasih ke gua yang nyuapin nih" balas Mingyu lagi.

"Pamrih lo?"

"Dikit,mau gak?"

"Gak" balas Wonu cepat , feeling nya tidak enak saja jika bilang 'iya' .

***

Dan terjadi lagi…kisah lama yang terulang kembali…

"Shh ahh bang terus ahh" Mingyu tak berhenti mendesah di duduknya saat Wonu turun naik di atasnya. Sambil meremas dada datar Wonu dari belakang, dia menikmati sensasi ini.

Sedangkan Wonu yang masih sibuk bermain game , tetapi dengan cara baru,yaitu duduk di atas penis besar Mingyu yang menjadi kursinya,ini adalah sebuah kesalahan besar.

Entah kenapa jiwa murahan Wonu yang bilang tak ingin lagi dengan Mingyu, sekarang malah fine fine saja saat di ajak Mingyu enak enak. "Ahh ahh nghh" desahan kecil itu dikeluarkan Wonu dengan canggung, apalagi saat dia bermain game online yang saat ini sedang berperang, pikirannya jadi terbagi dua.

"Bang nghh tuh lawan di samping yahhh disana anghh" Mingyu berbicara sambil menunjuk nunjuk komputer besar milik Wonu itu, tetapi pahanya malah menekan Wonu ke titik terdalam

Wonu tentu saja tak fokus sama sekali,suara Mingyu di belakang telinganya sungguh menganggu konsentrasinya bermain game kali ini

Wonu mengetuk keyboardnya sambil sesekali mengigit bibirnya menahan desahan. Wonu mungkin bisa menolak Mingyu ,tapi untuk kontol kudanya,Wonu pikir-pikir dulu.

"Ahh ahh bang nghh fokus game nya ahh nanti ranknya turun loh" ujar Mingyu blubuk blubuk

Wonu memejamkan matanya,dia sungguh tak bisa fokus sama sekali,dengan tanpa sadar tangannya berpindah pada kepala Mingyu di belakang sana, membuat posisinya seperti bersandar santai pada Mingyu

Posisi itu membuat gerakan Mingyu malah lebih leluasa di bawah sana, dengan pelan kaki Wonu diangkatnya membentuk huruf M . Milik Wonu sampai menggelantung diposisi ini . Dan tentunya jika ini divideokan seperti film bokep,milik Mingyu yang memasuki Wonu akan tertampang sangat jelas.

"Nghh Gyu mhhh" akhirnya desahan Wonu ikut keluar,dia sungguh tak tau harus mendesah gaya apalagi

"Bang ahh kangen banget ahh lubang lo gak pernah mhh gagal"

"Poak lu ahh"

"Gua nghh gak boong ,enak banget bangsat ahh"

"Cepet Gyu ahh ahh cepet"

Mendengar itu Mingyu lantas menambah lagi mempercepat gerakannya ,sampai sesekali miliknya bahkan hampir keluar dari lubang Wonu.

"Ahh ahh ahh Gyu ahh" desahan Wonu tak tertahankan,tak bisa berbohong dengan kontol besar itu.

Di tengah tengah kenikmatan itu , tiba-tiba terdengar nada dering telepon dari handphone di atas meja Wonu. Itu handphone Mingyu.

Nama 'Jeonghan' tertulis disana.

Lantas gerakan penuh semangat tadi berhenti seketika,Mingyu meraih handphone itu dengan cepat tanpa memperdulikan kegiatan panasnya yang terhenti

"Gyu selesai in dulu anying" protes Wonu saat Mingyu mulai mengotak atik teleponnya.

"Bentar bang" jawab Mingyu sambil fokus pada handphone nya.

Mood Wonu turun drastis ,dia rasanya ingin menebalikkan dunia saat ini. Padahal rasanya dia sudah benar-benar move on , tetapi kenapa masih terasa sakit?

Ternyata dia masih nomor sekian di hidup Mingyu ,dia tak pernah jadi nomor satu.

Dengan pelan dia beranjak dari duduknya, membuat milik Mingyu tadi keluar dari sarangnya.

Mingyu tentu sadar saat rasa dingin menjalar di batangnya. "Bang ,kok berdiri?" Tanya Mingyu dengan watadosnya.

Wonu hanya menatapnya datar ,"gua mau mandi aja ,lo lanjut aja , keknya prioritas lo udah perlu pahlawannya" ujar Wonu lalu memungut pakaian miliknya dilantai untuk dibawa ke kamar mandi.

"Lah? Bang,kenapa anjir? Tiba-tiba banget,kita kan belum selesai " protes Mingyu tak terima, handphone yang dia sibukkan sedari tadi juga sudah dia lupakan sejenak.

Wonu tak menghiraukan ucapannya,dia hanya berjalan ke kamar mandi. Memasuki kamar mandi dan mengayunkan pintu kamar mandi dengan keras sampai berbunyi,darunmdarimda.

Mingyu lantas terjengit kaget,ada apa dengan Wonu?

*
*
*
*

See you next part ~
Jangan lupa vote dan komen!!

DARK SIDE [SEVENTEEN] (BXB)(21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang