FIKSI!!!
31/04/34 KOREA
WONJI
*TOLONG VOTE DAN KOMEN JIKA INGIN CERITA INI UPDATE LANJUTANNYA!*
*
*
*
*Menjadi seorang produser terbaik yang sudah menerima penghargaan membuat Woozi sangat senang sekaligus bimbang. Dimana banyak orang yang percaya dan berharap padanya membuat ada sedikit beban dipundaknya.
Menciptakan lagu untuk dirinya dan orang orang sekitarnya adalah sebuah kesenangan tersendiri untuknya, apalagi jika lagu ciptaanya disukai banyak orang, Woozi sangat bangga pada dirinya sendiri.
Dan karena inilah dia sangat senang berada di studio dari pada diluar sana dengan orang lain, bukanya tak punya teman tetapi rasanya jika dia keluar dari area kerjanya semuanya terasa membuang buang waktu.
Dan karena itu jugalah malah orang orang yang mencarinya ke studio sekarang, karna jika menunggu Woozi keluar kandang rasanya sedikit mustahil.
Hari ini pun begitu,selalu ada yang mengunjunginya saat di studio. Selain kerena studio miliknya yang berada di tengah kota, dia juga adalah orang yang penting,makanya banyak yang mencarinya.
Pagi ini sudah ada manajernya yang lebih dahulu menghampirinya untuk menyusun jadwalnya dengan SEVENTEEN, lalu disusul siangnya ada Taeyong NCT yang datang mengajaknya untuk berbincang sekaligus membuat trend video di sosial media, dan sorenya lagi datanglah para penganggu yang tak Woozi harapkan akan datang.
"Wow komputer bang uji warna warni banget,tapi gua gak ngerti satu pun" celetuk Seungkwan yang mengintip pekerjaan Woozi.
"Itu hanya bisa dilakukan oleh profesional dek,elu kagak bakalan paham" balas Jeonghan yang berada di sofa dengan Joshua.
Yah penganggu kata Woozi tadi adalah mereka bertiga,yang datang hanya numpang makan lalu meninggalkan bekas makanan mereka begitu saja ,dan Woozi sudah hapal itu.
Dan kali ini mereka meninggalkan pesan sebelum kabur,Setidaknya lu menghirup udara luar pas buang sampah teriak mereka sebelum menutup pintu studio itu.
"Gak ada gunanya punya abang dan adek kek mereka" gerutu Woozi sambil mengumpulkan sampah yang mereka tinggalkan
Membuka pintu studio miliknya dan menginggat ucapan tiga serangkai tadi untuk mengirup udara luar,Woozi melakukanya walau bukan udara luar lansung setidaknya Woozi sudah keluar dari studio sumpeknya
Dia meninggalkan sampah tadi di samping pintu bagian kiri. Berniat masuk setelah meletakkanya dia malah terkejut melihat samping kanannya pintunya yang dihinggapi seseorang.
Woozi menatap lekat orang yang terduduk sambil menelungkupkan setengah kepalanya di lipatan paha itu. Dia melihat dari rambut hitam mulletnya,dari kacamata yang hinggap di hidungnya dan dari bahu lebarnya ,Woozi sangat tahu siapa itu.
"Nu woi,bagun!" Woozi menggoyangkan pelan badan temanya itu.
Merasa terganggu,Wonu menengadah ke atas melihat siapa yang mengaganggunya. "hmm buntel" desisnya pelan
Woozi mendengus saat mendengar panggilan khusus dari Wonu padanya. Dan dari wajah merah Wonu, Woozi melihat anak ini sedang mabuk sepertinya
"Ayo masuk,berdiri dulu coba!" dengan pelan Woozi menarik tangan Wonu untuk berdiri walau sempoyongan,dia memapah Wonu untuk masuk ke dalam studionya dan mendudukannya di sofa.
"Kenapa bisa sampe sini?" tanya Woozi saat Wonu terlihat masih linglung berusaha sadar.
Wonu menatap Woozi sebentar lalu cemberut lucu,"gua lagi galau" jawabnya dengan suara seperti orang sadar tetapi dia sebenarnya masih mabuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK SIDE [SEVENTEEN] (BXB)(21+)
Fiksi PenggemarADULT MATURE (21+) BXB MENGANDUNG KATA KATA KASAR Apa yang selama ini kita lihat di atas panggung, tidak seperti apa yang terjadi di belakang. Banyak yang mengira ngira apa yang dilakukan mereka di belakang sana? Dimana saat mereka hanya sekelompok...