Tolong vote ya
.
Typo tolong tandai
.Orang bilang, keluarga itu adalah sumber luka yang paling menyakitkan.
Tapi, apakah aku boleh kembali berharap disaat luka itu telah terlalu dalam?~samuel~
~o0o~
Setelah Gilbert memberi kabar kepada keluarganya tentang kondisi calon bungsu mereka. Mereka semua langsung panik dan langsung meninggalkan urusan mereka. Monica meninggalkan acara arisannya, Arthur yang baru saja sampai di perusahaan langsung pergi kerumah sakit. Sedangkan Rain yang masih kumpul dengan teman-temannya langsung pergi dengan teriakan dari para temannya.
Kini Samuel telah dipindahkan ke ruang rawat VVIP keluarga Weiner. Mereka semua sudah berada di ruang rawat Samuel. Menunggu calon bungsu mereka terbangun.
Cklek!
Suara pintu terbuka dan terlihatlah dokter Aska yang masih rapih dengan setelan dokter. "Kalian sudah sampai?" Tanya dokter Aska pada istri dan kedua anak dari Gilberto.
"Hm, baru saja." Jawab Rain.
"Anak itu, siapa kalian?" Tanya sang dokter.
"Dia calon bungsu kami." Dokter Aska sedikit bingung dengan jawaban dari Gilbert. Namun, saat melihat tatapan dari temannya itu, akhirnya dia mengerti.
"Aku mengerti, kalau begitu aku ingin memberitahu tentang kondisi anak kalian." Dokter Aska berjalan ke arah tempat tidur Samuel.
"Berdiri dan kemari lah." Pintanya pada keluarga Weiner.
Mereka mengikuti Aska, dan berjalan kearahnya. Dapat mereka lihat Aska yang sepertinya ingin membuka kancing baju pasien milik Samuel.
Awalnya mereka sangat bingung dengan apa yang dilakukan oleh sang dokter. Namun, setelah melihat perban dan begitu banyak luka di tubuh Samuel, mereka terkejut, sangat terkejut.
"Banyak sekali lukanya." Ucap Monica lirih. Dirinya sungguh tak sanggup melihat luka itu.
Gilberto juga sangat terkejut, apalagi setelah melihat perban yang melilit di perut Samuel. "Perban ini?"
"Perban ini untuk menutupi luka tusukan di perutnya." Ucapan dokter Aksa benar-benar membuat mereka tak bisa berfikir.
"Luka tusukan?"
"Bersyukur kau membawanya Gil. Perkiraan ku luka ini sudah sekitar 2 hari yang lalu. Perban pertamanya juga tidak di pasang dengan benar. Apalagi, luka ini habis terkena air. Dan tusukan itu cukup dalam, bersyukur anak ini masih hidup." Penjelasan dari dokter Aksa tak mendapatkan respon sama sekali dari mereka.
Dokter Aksa mengerti, dan ia juga tau bahwa Gilbert dan sulungnya Arthur mendengarkan penjelasannya dengan baik. Karena walaupun mata mereka berdua tetap fokus pada satu objek. Namun pendengaran mereka tetap menangkap situasi sekitar.
Monica mengelus lembut rambut Samuel, ia menatap sendu anak yang akan menjadi bungsunya itu. "Berapa banyak yang telah dia lalui? Mengapa seakan dirinya baik-baik saja?"
Entahlah, masih menjadi misteri tentang luka tusukan itu. Mereka sempat berpikir bahwa Samuel mencoba bunuh diri. Namun, jika luka itu sempat di obati, itu artinya Samuel pernah menjadi sasaran pembunuhan. Mereka harus menyelidiki ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Ku Berubah
Short Storyfollow akun bila berminat🥰🥰 Publish: 3 Juli 2024 End: _ Samuel Morgan seorang dokter berusia 29 tahun meninggal karena mendonorkan jantung dan ginjalnya untuk kedua saudaranya. Ia berharap pulang ke pangkuan Tuhan. Namun bukannya pergi ke alam bak...