15. Terjadi

8.5K 725 25
                                    

Vote dong biar aku seneng
.
Typo tolong tandai
.
~o0o~

Pastikan bahwa serigala yang berjalan bersamamu, bukanlah ular yang menyamar.

_author_

~o0o~






Pukul 06.25 pagi. Samuel belum juga bangun dari tidurnya. Dia sangat ingin ketenangan dalam tidurnya, namun sepertinya hal itu tidak bisa terjadi. Terlihat Samuel yang gelisah dalam tidurnya, namun keluarganya belum ada yang bangun.

"Tidak..... Jangan."

"Sakit..... Jangan..... Ku mohon jangan."

Rintihan itu membuat Gilbert terbangun. Karena ia yang memang berada di sebelah Samuel. Ia mencoba untuk menetralkan pengelihatannya, saat dirasa sudah bisa melihat jelas ia melihat kearah Samuel yang terlihat gelisah.

Gilbert yang mulai sadar pun panik. Ia mencoba untuk membangunkan sang anak. "El, hey bangun sayang."

"Tidak!..... Jangan..... Sakit."

Gilbert semakin panik saat melihat Samuel yang terlihat kesakitan. "El, bangun! Hey, Daddy di sini, bangun baby."

Suara Gilbert membangunkan anggota keluarga yang lain. Awalnya mereka merasa terganggu oleh suara Gilbert. Namun setelah melihat apa yang terjadi, mereka malah menjadi panik.

"Apa yang terjadi?" Tanya Monica panik.

"Sepertinya dia mimpi buruk. Kita harus membangunkan 'nya."  Mereka bertiga mengangguk sebagai jawaban dari ucapan Gilbert.

Dan mereka semua mencoba untuk membangunkan Samuel, namun entah mengapa remaja itu tidak juga membuka matanya. Hanya rintihan serta ketakutan yang mereka dapat dari Samuel.

"Anak mommy, ayo bangun sayang." Monica mencoba membangunkan Samuel, dengan air mata yang ditahannya.

Samuel terus saja meracau, rintihan yang menyiratkan ketakutan itu, terus saja di dengan oleh mereka. Entah apa yang di dalam mimpi Samuel, sepertinya itu sangat buruk.

"Tidak, tidak...jangan......agk!.......ugh."

Mereka semua semakin panik saat Samuel tidak bisa bernafas sama sekali. Seakan-akan ia telah di bunuh di alam mimpi.

"El! Baby! Bangun, hey! Bernafas El! Bernafas!" Teriakkan khawatir Arthur, tidak mendapatkan respon apapun.

"Ugh...."

Arthur membuka selimut serta dua kancing baju Samuel. Setelah itu Arthur memberikan nafas buatan untuk sang adik. Karena tidak bekerja juga, Arthur menekan dada Samuel lalu kembali memberikan nafas buatan.

"Uhuk.... Ungh....huh......huh....."

Melihat Samuel yang sudah mulai bernafas dengan baik. Segera Arthur menumpuk dua buah bantal, lalu membaringkan Samuel dengan posisi kepala serta bahu yang berada di atas bantal. Karena posisi kepala yang lebih tinggi akan membuat saluran udara terbuka lebih lebar. Sehingga bisa bernafas dengan lega dalam posisi tidur.

"Dad, tolong pijat dada Samuel, di garis tengah setinggi sela iga ke-4." Gilbert melakukan apa yang di ucapkan oleh putra sulungnya.

"Rain tolong hubungi paman Aksa." Mendengar ucapan sang kakak, dengan segera rain mengambil ponsel sang Daddy, dan menghubungi dokter bedah itu.

Arthur menatap lembut kearah sang mommy. Ia melihat cinta pertamanya itu, menangis karena khawatir. "Tenang mom, Samuel akan baik-baik saja."

Tindakan Arthur saat ini, sangat memperlihatkan bahwa dia adalah sulung yang sangat bertanggung jawab. Dia adalah seorang kakak yang ingin adik-adiknya bahagia dan lebih darinya.

Takdir Ku Berubah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang