Takdir Ku Berubah

28. Dia...?

Typo tolong tandai
.
.
Vote dong biar aku seneng
.
.
.
.
.
.

'Dia?'

Samuel terus memperhatikan gerak-gerik orang itu. Hingga, saat melihat seseorang lagi, Samuel mulai sadar.

"T-Rex dia! Dia akan menculik kak Rain!"

Ucapan dari Samuel membuat Rex juga melihat kearah remaja itu melihat. Dan benar saja, seseorang menggendong Rain yang sepertinya tengah pingsan.

Di saat Rex yang masih memperhatikan. Samuel sudah bergerak dengan tangan kosong, ia harus menyelamatkan sang kakak.

Saat itu juga Rex mengeluarkan senjata yang ia sembunyikan. Rex berlari menyusul sang tuan muda.

"tunggu saya tuan muda!" Teriak pria itu.

Saat tiba di dekat orang yang membawa sang kakak, Samuel melompat dan melayangkan sebuah pukulan tepat pada wajah orang itu.

Bugh!

Pukulan telak yang terdengar menyakitkan itu membuat Rex berhenti.

'Dia hebat.' Batinnya.

Samuel mengambil alih sang kakak yang berada di atas tubuh orang itu. Mereka sempat terjatuh, tapi syukurlah Rain jatuh di atas tubuh orang itu.

Samuel membawa sang kakak kedalam pelukannya. Seakan-akan ia melindungi sang kakak. Dan sudah di pastikan, saat ini rain tengah pingsan. Karena pemuda itu tidak bergerak sama sekali.

Melihat Samuel yang sudah mengamankan Rain. Segera Rex mengarahkan senjatanya pada orang itu.

"Jangan bergerak!" Peringatan dari Rex.

"Hei, ada apa ini?" Tanya orang itu bingung.

Samuel dan Rex sama terkejutnya dengan orang itu. Bukankah orang itu akan menculik Rain? Mengapa dia terlihat seperti tidak akan menculik pemuda itu?

Orang itu segera bangkit dan menodongkan senjata pada Rex.

"Kembalikan dia!"

Rex yang tidak pernah takut akan ancaman seperti itu. Ia semakin gencar menodongkan dua senjata ke arah orang itu. "Jangan harap. Dia, tuan muda ku!"

"Apa?" Nada bertanya itu, terdengar seperti sedang bingung.

"Dia tuan muda mu?" Tanya orang itu memastikan.

"Tentu saja. Dan dia adalah kakak ku." Suara Samuel yang terdengar dingin, membuat kedua pria itu menurunkan senjata mereka.

Entah apa yang terjadi pada mereka. Namun, mereka merasakan hawa yang tidak bersahabat dari remaja itu.

"Menjauh lah!" Nada bicara yang penuh penekanan itu, membuat mereka berdua perlahan mundur.

"Hei, mengapa lama?!"

Rex dan pria itu merasa lega saat mendengar suara seorang gadis yang baru saja keluar dari mobil.

"Eh, kalian ada di sini?" Mereka bertiga menoleh kearah gadis itu. Mereka sangat mengenalinya, itu adalah Louisa.

Rex mulai melihat situasi, dia mulai berpikir bahwa orang yang membawa Rain bukanlah orang jahat. "Nona Louisa? Apakah anda bersama orang ini?"

"Ya, dia kekasih ku." Jawab Louisa.

Oke, Samuel mulai merasa bersalah. Ternyata pria itu bukanlah orang jahat. Dia, salah paham.

"Bagaimana kakak ku bisa seperti ini?" Pertanyaan dari Samuel mendapatkan gelengan dari kekasih Louisa.