7. Hal baru

9.8K 903 14
                                    

Vote dong biar aku semangat
.
Typo tolong tandai
.
~o0o~

Bukankah lebih baik jalan menerjang hujan? Daripada harus meneduh ditempat yang salah.

~samuel~

~o0o~

Setelah makan siang keluarga Weiner berkumpul di ruang tengah. Monica tadi memotongkan buah lemon yang dibawa oleh Samuel, atas permintaan anak itu.

Kini seluruh keluarga tengah merasa ngilu, melihat Samuel yang dengan wajah datarnya memakan buah yang terasa asam itu. Tidak ada raut wajah yang ditunjukkan oleh Samuel, hal itu membuat mereka merasa penasaran.

"El apakah lemon itu tidak terasa asam?" Tanya Arthur yang sedari tadi sudah merasa ngilu.

Mendengar itu Samuel menatap Arthur, dia ingin bertanya tentang panggilan itu. "El?"

"Panggilan dari kami untuk mu." Ucap sang Daddy. Samuel hanya mengangguk saja dan kembali memakan buah lemon nya. Samuel tidak perduli, sungguh dia sangat tidak perduli.

"Jadi apakah lemon itu tidak asam? Kamu seperti sangat menikmatinya." Rain juga sangat penasaran dengan lemon yang dipetiknya untuk Samuel itu.

"Ini asam." Jawab Samuel dengan nada datar.

Para lelaki Weiner sudah sangat khawatir dengan pengungkapan rasa itu. Namun, sebagai seorang ibu Monica sangat mengerti. Dirinya punya solusi untuk hal ini.

"Apakah kamu menyukainya?" Tanya Monica lembut.

Samuel hanya mengangguk saja, dia memang sangat menyukai segala jenis jeruk terutama jeruk lemon. Entah mengapa? Tetapi sejak dulu dia memang tidak bisa lepas dari lemon.

Monica menatap lembut Samuel. Dia mengerti bahwa Samuel adalah maniak lemon. Namun, dirinya tidak bisa membiarkan Samuel terlalu sering memakan buah satu itu.

"Tidak baik memakan buah lemon seperti ini. Bagaimana jika mommy membuatkan lemon tea mulai besok?" Ucap wanita itu lembut.

"Ingin yang hangat." Pinta samuel. Mereka semua terkekeh mendengar ucapan Samuel.

Walaupun raut wajah datar itu masih belum bisa menunjukkan senyuman. Mereka masih menganggap tingkah Samuel itu menggemaskan.

Sepertinya mereka harus bisa terbiasa dengan Samuel yang tanpa emosi ini. Mereka harus bisa mengerti tentang bungsu mereka, dan disinilah mereka akan memulainya.

Saat ini Samuel sedang duduk diam di pinggir kolam renang. Tidak ada yang mengawasinya, hanya ada dua bodyguard yang berjaga sedikit jauh dari posisi Samuel.

Samuel melihat kosong kearah kolam itu, bisa ia pastikan jika kedalam kolam itu sekitar 1,80 m. Cukup dalam bagi manusia pada umumnya. Tapi tidak untuk keluarga Titan ini.

"Aku ingin menguji ketahanan paru-paru tubuh ini." Entah mengapa pikiran gila itu langsung muncul begitu saja.

Namun Samuel tetaplah Samuel. Seorang dokter yang memiliki pemikiran gila yang sayangnya tersembunyi dibalik gelarnya sebagai dokter.

'Orang normal yang sehat pada dasarnya dapat menahan nafas sekitar 1 hingga 2 menit dengan tetap memiliki 100 persen oksigen dalam darahnya. Namun, manusia rata-rata bertahan atau menahan napas di dalam air selama 30 hingga 90 detik sebelum akhirnya mengambil napas.' Samuel terus berpikir tentang apa yang telah dia pelajari. Namun, sampai sekarang dirinya belum mempraktekkan hal itu.

"Akan ku coba." Dengan perlahan Samuel menenggelamkan dirinya ke dalam kolam. Tidak ada yang mengetahui hal itu, karena ketenangan dari pergerakan Samuel.

Takdir Ku Berubah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang