14. Gara-gara selimut

7.5K 668 14
                                    

Vote dong biar aku seneng
.
Typo tolong tandai
.

~o0o~


Samuel menjadi syok saat mendengar bahwa selimut kesayangannya itu tertinggal di Indonesia. Menurut logikanya, selimut itulah yang membuatnya berada di keluarga ini. Selimut itu juga hal pertama yang di beri oleh Monica untuknya.

Rasanya sangat kurang jika ia tidak tidur dengan selimutnya itu. Bahkan Samuel tidak pernah bermimpi buruk jika ia tidur menggunakan selimut itu.

"Tidak apa-apa, biarkan saja." Mulutnya mengucapkan demikian, namun hatinya merasa tak rela.

Gilbert, Monica, Arthur dan Rain, mereka menjadi merasa bersalah saat mendengar nada lesu dari si bungsu. Untuk saat ini apa yang bisa mereka lakukan?

Hingga akhirnya, Gilbert mengingat Rex yang masih berada di Indonesia. Akan tetapi Rex baru akan kembali ke Canada satu Minggu lagi.

"Ah, Rex masih berada di Indonesia. Biar Daddy minta dia untuk mengantarkan selimutnya." Semua orang menatap lega kearah Gilbert.

Namun di saat seperti ini, Arthur mengingat sesuatu tentang Asisten sang Daddy. "Bukankah dia sedang libur?"

"Hm, seharusnya dia kembali sekitar satu Minggu lagi." Jawab Gilbert.

"Jangan di ganggu." Suara lembut namun datar itu, membuat mereka semua terdiam.

Keheningan itu, membuat siapa saja yang melewati keluarga Weiner, pasti akan mengira mereka punya masalah.

"Maksudnya?" Tanya Rain.

"Jangan ganggu T-Rex." Ah, sekarang mereka mengerti. Ternyata si bungsu tidak ingin waktu libur Rex terganggu.

"Baiklah, Daddy akan memintanya membawakan selimut mu saat dia sudah selesai berlibur." Ucapan Gilbert hanya di jawab anggukan lesu dari Samuel.

Sejujurnya Samuel sangat ingin selimut itu berada padanya sekarang. Akan tetapi, tidak mungkin dia mengganggu waktu libur dinosaurus nya itu. Samuel sangat faham, betapa pentingnya waktu libur bagi orang yang merasa tertekan. Dan Samuel tahu, Rex pasti tertekan bekerja dengan orang seperti Gilbert.

"Apakah kamu yakin boy?" Tanya sang Daddy.

"Tidak apa-apa." Mereka tidak percaya dengan kata 'tidak apa-apa' yang di ucapkan oleh si bungsu.

"Ayo, kita pulang. Kita akan membicarakan hal ini jika sudah sampai di rumah nanti." Mereka setuju dengan usulan dari Monica.

Mereka akan memikirkan hal ini saat sampai di rumah nanti. Sekarang mereka harus mengalihkan perhatian si bungsu, agar ia tidak terlalu memikirkan selimutnya itu.

Sebuah mobil berhenti di depan mereka. Dan setelah itu terlihat seorang pria yang berpenampilan seperti bodyguard, keluar dari mobil.

"Tuan, saya di perintahkan oleh tuan Romeo untuk menjemput Anda dan keluarga." Bodyguard itu menunjukkan tanda pengenalnya pada Gilbert, sebagai tanda bahwa ia memang bekerja di pihak Weiner.

Setelah melihat tanda pengenal itu, Gilbert meminta keluarganya untuk memasuki mobil. Mobil yang mereka tumpangi bergerak menuju mansion utama milik Gilbert.

Di perjalanan, mereka tidak diam saja, mereka terus mengajak Samuel untuk berbicara. Walaupun Samuel tidak menanggapi mereka sama sekali. Pikiran anak itu sudah terbang menjelajahi imajinasinya.

'Jadi ini Canada, aku tidak pernah pergi ke negara ini. Saat itu aku juga seharusnya berada di Canada, akan tetapi aku harus menjadi dokter pribadi bagi kedua saudara ku.'

Takdir Ku Berubah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang