8. kepanikan

12.7K 1K 23
                                    

Vote dong biar aku seneng
.
Typo tolong tandai
.
~o0o~

Jangan mendengar sesuatu yang tidak perlu didengar, jangan melihat sesuatu yang tidak perlu di lihat. Dan jangan pernah mencari tahu yang tidak perlu kita ketahui.
_________
.
~o0o~

Sudah satu Minggu kediaman Weiner mendapatkan anggota keluarga baru, siapa lagi kalau bukan Samuel. Remaja yang membuat satu mansion seperti mendapatkan bayi.

Bagaimana tidak, rasa keingintahuan Samuel membuat mereka gemas. Semua hal selalu di perhatikan olehnya, seakan rasa keingintahuannya yang tinggi, dia akan bertanya pada siapa saja tentang hal yang baru dia temukan.

Namun, hari ini suasana mansion sangatlah sepi. Hal itu dikarenakan Monica yang pergi ke restoran untuk memeriksa perkembangan cabang  restorannya. Arthur tidak berada di mansion, dia masih di Canada. Rain pergi sekolah, karena hari ini adalah hari ujian akhir sekolah. Sedangkan Gilberto, dia berada di ruang kerjanya. Dan Samuel yang terdiam di kamarnya.

Samuel terus berdiam diri diatas tempat tidurnya. Jika boleh jujur dia seperti patung saat ini, hanya terbaring dan tidak bergerak sejak 2 jam yang lalu.

"Apa yang harus ku lakukan?" Tanya Samuel entah pada siapa.

Sampai pada akhirnya dia baru ingat bahwa kemarin dia melihat sebuah sepeda di garasi. Samuel ingin menaiki sepeda lagi setelah sekian lama.

Samuel bangkit dari tempat tidurnya, dan pergi membuka pintu kamar. Namun, saat itu juga dia baru ingat. "Harus dapat izin dari keluarga ini."

Samuel tahu bahwa hanya ada Gilbert di rumah ini, dan sudah pasti dia akan minta izin pada pria itu. Jika tidak, pasti seisi mansion ini akan panik karenanya.

Tujuan Samuel saat ini adalah ruang kerja Gilbert, karena dia tahu pria itu pasti bekerja di tempat pribadi nya itu.

Sampai di depan pintu ruang kerja Gilbert, Samuel tanpa ragu mengetuk pintu ruangan itu. Berulang kali Samuel mengetuk pintu ruang kerja Gilbert, namun tidak ada balasan sama sekali dari dalam ruangan.

"Tuan kecil, apa yang anda lakukan di sini?" Samuel tidak terkejut dengan suara yang tiba-tiba terdengar olehnya.

Samuel menoleh dan mencoba untuk mengingat orang yang menegurnya ini. Bukankah dia tangan kanan dari sang Daddy.

"Ah, paman T-rex. Saya ingin meminta izin pada Daddy." Ucap Samuel polos.

Rex yang mendengar namanya diganti oleh sang tuan muda menjadi T-rex, hanya bisa pasrah. Biarkanlah asalkan tuan mudanya ini bahagia.

"Ayo, saya juga harus memberikan berkas ini pada tuan Gilbert." Samuel mengangguk dan mengikuti Rex untuk memasuki ruang kerja Gilbert.

Rex mengetuk pintu 3 kali, lalu setelah itu ia membawa Samuel masuk. Diruang kerja itu, hanya terlihat Gilbert seorang.

"Permisi tuan, ini berkas yang anda minta." Gilbert tak menanggapi ucapan Rex. Dia hanya melihat dimana berkas itu diletakkan.

"Daddy." Suara lembut itu membuat Gilbert langsung melihat kearah Samuel.

Namun, setelah itu perhatian Gilbert, kembali ke berkas yang ia kerjakan. "Ada apa boy?"

"Saya ingin bersepeda di luar, apakah boleh?" Tanya Samuel.

Awalnya Samuel berpikir bahwa Gilbert tidak akan mengizinkan. Namun, karena pria itu yang terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Membuat  Gilbert berucap tanpa berpikir.

"Hm, pergilah." Ucap Gilbert

Rex sangat terkejut dengan jawaban dari Gilbert. Bagaimana bisa tuannya itu, langsung memberikan Samuel izin keluar. Tuannya itu, terlalu sibuk dengan berkasnya.

Takdir Ku Berubah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang