23. hari pertama

6.2K 692 20
                                    

Vote dong biar aku seneng
.

Typo tolong tandai

Samuel menatap datar beberapa siswa yang tiba-tiba datang ke kelas ini. Entah bagaimana, tapi Samuel memiliki perasaan tidak bersahabat soal ini. Sepertinya dia tidak perlu ikut campur, ini urusan kelas, bukan urusannya yang masih berstatus sebagai murid baru.

Samuel melanjutkan acara makan 'nya tadi, karena ia tidak memprediksi akan adanya keributan di kelas ini.

Tidak ada dari murid di kelas itu yang berbicara. Mereka semua sibuk dengan bekal mereka masing-masing.

Merasa tidak di anggap, salah satu dari para siswa yang tiba-tiba datang itu membanting meja guru.

Brak!

Suara yang cukup keras tercipta dari sentuhan antara meja dan lantai. Namun hal itu tidak membuat suasana berubah.

"Heh! Bisu seperti biasanya ya~" ucapnya dengan raut wajah geram.

Namun, lagi-lagi tidak ada yang merespon mereka.
Para murid nakal itu, sudah seperti tontonan yang tidak menarik perhatian sama sekali.

Sepertinya tontonan yang mereka buat memang tidak menarik. Terlihat dari Samuel dan teman sekelasnya yang dengan tenang menyimpan kotak bekal mereka.

Bahkan sampai mereka selesai makan, para monyet itu tidak berhenti membuat keributan.

"Pertunjukan topeng monyet yang sangat tidak menarik." Gumam Samuel dengan. Suasana hati yang tidak baik.

Ayolah Samuel sangat jengah dengan tingkah laku anak-anak itu. Tidak bisakah mereka tenang? Mereka hanya bisa merusuh saja.

Di saat dirinya tengah menunggu jam istirahat selesai, sebuah gumpalan kertas mendarat tepat di atas meja 'nya. Samuel mencari pelaku yang melemparkan kertas itu.

Dan ketemu! Si pelempar itu ternyata seorang gadis yang duduk di sebelah meja nya. Dari isyarat yang Samuel dapat, seperti gadis itu memintanya untuk membaca isi kertas itu.

Perlu diingat kembali, Samuel adalah orang yang memiliki tingkat keingintahuan yang besar, dia sangat ingin membaca isi dari kertas itu.

Samuel membuka gumpalan kertas itu, dan melihat ada tulisan di kertasnya. Ia membaca tulisan itu, dan memahami isinya.

Setelah beberapa saat membaca isi dari kertas itu, ia menatap datar kearah kertas itu. Seakan-akan dia sangat tidak suka dengan apa yang tertulis di kertas itu.

'Ah~, kalian meminta ku melakukan ini? Di hari pertama ku?' Samuel memperhatikan sekitarnya, dan sepertinya hanya gadis itu yang terlihat  berharap Samuel melakukannya. Murid yang lain, sepertinya tidak tahu.

'Aku akan meminta Daddy untuk memindahkan ku ke kelas lain saja.'

Samuel di kelilingi oleh aura yang sangat dingin. Dan hal itu membuat suasana kelas semakin gelap. Bahkan para berandal itu tidak lagi membuat keributan, mereka buru-buru keluar dari kelas MIPA 1 dan tak lupa menutup pintu seperti semula.

Hal itu tidak menghilangkan aura mencekik dari Samuel. Dia tidak suka diatur, seakan-akan dirinya ini adalah anak baik yang penurut.

Samuel merobek kertas yang bertuliskan, 'Bisakah kamu mengusir mereka, kami malas.'

Siapa yang tidak akan geram saat mendapatkan perintah yang seakan-akan menganggap dirimu adalah bawahan mereka.

Samuel membereskan buku-buku, beserta kotak bekalnya. Setelah semuanya rapi, Samuel segera pergi meninggalkan kelas yang munafik itu. Baru hari pertama, namun Samuel sudah sangat muak dengan yang namanya sekolah.

Takdir Ku Berubah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang