Bab 9: Luka di Leher

191 31 0
                                    

Sudah lama sekali rasanya Hugo tidak mengunjungi Nordiff dan berjumpa dengan kedua orang tuanya serta Keluarga Besar Pheobus.

Sebenarnya, setelah Hugo pergi mengunjungi Elfon empat tahun yang lalu dan dia memutuskan untuk berada di sana bersama Hart dan Reinhard, tidak sekali pun Hugo memikirkan keadaan keluarganya.

Saat itu, Esme Wilfredo mengatakan kalau dia telah memberitahu orang tua Hugo bahwa anak itu berada di Elfon dan akan melaksanakan sebuah misi besar karena Hugo seorang reinkarnasi kesatria hebat dari Ancbourne.

Hugo pikir, saat itu kedua orang tuanya tidak mempercayai ucapan Esme dan akan menyeret paksa Hugo kembali ke Nordiff. Namun, yang terjadi justru kedua orang tua Hugo bahkan bagian keluarga Phoebus yang lain tidak terlalu memikirkan bahkan tidak ikut campur dalam hal tersebut.

Bahkan, dia antara enam kesatria yang lain. Hanya Keluarga Pheobus lah yang tidak berada di kubu Lucius. Maka dari itu, Aiken Cattegirn meminta kesediaan Keluarga Phoebus untuk memerintah dan mengatur Nordiff yang merupakan salah satu dari empat kota terbesar di Mafornburgh.

"Apakah kalian pernah memikirkan keluarga kalian?" tanya Hugo secara tiba-tiba.

Saat ini, para enam kesatria berada di taman bunga yang ada di bagian belakang Istana Darhagen. Setelah lelah berlatih serta mengasah kemampuan sihir mereka, keenam kesatria itu memutuskan untuk beristirahat sejenak di sebuah gazebo yang terletak di tengah taman.

Taman bunga tersebut sangat luas. Di setiap sisi ditumbuhi oleh berbagai macam jenis bunga serta warnanya yang beraneka ragam sehingga memberikan kesan indah jika menatap taman bunga ini dari paviliun istana.

Gazebo yang menjadi tempat beristirahat para kesatria ini merupakan gazebo yang tidak terlalu besar dan terbuat dari emas. Terdapat beberapa kursi serta satu meja bulat yang terbuat dari marmer.

Tersaji beberapa jenis makanan yang disiapkan oleh juru masak istana untuk para kesatria yang berjuang keras demi melindungi mereka semua dari bencana mengerikan yang entah kapan akan menunjukkan taringnya.

"Aku tidak sudi memikirkan keluargaku lagi" ucap Eric dengan suara dinginnya.

Eric Langdon terlihat sangat dendam dengan keluarga besar yang selalu menyuarakan rasa bangga mereka kepada satu-satunya pria di dalam keluarga tersebut. Eric selalu digadang-gadang menjadi penerus Kepala Keluarga Langdon. Tapi, bagaimana bisa keluarga yang telah membesarkannya itu justru mengkhianatinya dan membiarkannya mati di tangan Lucius.

"Jangan tanya keluarga padaku, Hugo. Apa kau lupa apa yang dilakukan kembar mengerikan itu kepada keluargaku?" sahut Garren yang merasakan hatinya kembali terluka karena saat ini, dia lah satu-satunya keturunan Keluarga Lew.

"Dan jangan tanya aku" ucap Hart.

Mereka semua tentu tahu apa yang sudah anak itu lakukan terhadap ayahnya sendiri ketika mereka bertarung melawan Lucius.

"Tidak ada yang memikirkan mereka, Hugo, bahkan merindukan mereka pun tidak. Aku malah senang Tuan Cattegirn menyeret mereka ke penjara mengerikan yang diciptakan oleh Lucius" ucap Jarrod sambil mengedikkan bahunya tidak peduli.

Barnett pun menghembuskan nafasnya. Dia tahu alasan mengapa Hugo bertanya seperti itu. Itu semua karena hanya Hugo satu-satunya di antara mereka yang masih memiliki keluarga utuh. Mereka hidup bahagia di Nordiff dan Hugo sudah cukup lama tidak mengunjungi mereka.

Bisa saja saat ini Hugo memikirkan keluarganya dan merindukan mereka.

"Apa kau ingin pergi mengunjungi Nordiff, Hugo?" tanya Barnett dan tanpa sadar, pertanyaan dari Barnett itu menarik perhatian yang lain, mereka semua mengarahkan pandangan mereka ke Hugo.

[FF NCT DREAM] Helmut: ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang