Bab 18: Puncak yang Tidak Terlihat

118 26 0
                                    

Jika dilihat dari gerbang masuk Draghagen, gunung tinggi menjulang itu tidak terlihat oleh mata manusia. Namun, setelah masuk ke dalam Drahagen, maka hal pertama yang terlihat oleh mata manusia adalah sebuah gunung tinggi yang menjulang di balik pepohonan tinggi yang menyamai tinggi para naga.

Dulu, gunung tersebut tidak bisa dilihat oleh manusia. Seorang dewi melarang para manusia melihat gunung yang telah ia jadikan sebagai tempat dia bersemayam.

Dewi yang bukan lah bagian dari 12 dewa namun Dewa Petir menghormatinya.

Semenjak Drag, sang Dewa Naga memutuskan tinggal di Draghagen. Terciptalah sebuah perjanjian Drag dengan sang dewi. Drag berjanji tidak akan mengizinkan siapa pun masuk ke gunung yang merupakan tempat tinggal sang dewi dan tidak akan memberitahu siapa pun di mana keberadaannya kecuali jika sang dewi mengizinkan.

Sebagai bentuk rasa terima kasih sang dewi, maka dia membiarkan manusia melihat keindahan gunung di Draghagen. Sebuah gunung yang tinggi di dalam kota kecil.

Dan sang dewi akan melindungi Draghagen dari hal jahat bahkan dari salah satu 12 dewa sekali pun.

Dan saat ini, Reinhard berdiri di kaki gunung dengan kepala mendongak melihat puncak dari gunung tersebut tertutup oleh awan.

Dia tidak tahu berapa tinggi dari gunung ini.

Maka dari itu, Reinhard menggunakan Niger untuk membawanya naik ke puncak gunung. Menurut Drag, sang dewi tinggal di puncak gunung ini. Dan tidak ada yang pernah bisa mendaki hingga ke puncak karena siapa pun yang mendaki gunung tersebut tidak pernah menemukan keberadaan puncaknya.

Bahkan Drag sendiri pun, tidak pernah bertemu dengan sang dewi secara langsung. Mereka hanya bertemu lewat mimpi atau sang dewi sendiri yang turun gunung namun menggunakan tubuh palsunya.

Dia tidak pernah menampakkan wujud aslinya ke Drag walaupun status mereka adalah seorang dewa.

"Niger."

Naga hitam itu terbang lalu mendarat di dekat Reinhard. Suara aumannya menandakan kalau dia mendengar panggilan Reinhard. Naga hitam tersebut selalu mengendus Reinhard setiap anak itu memanggil Niger.

"Apa kau sanggup membawaku menuju puncak yang tidak diketahui keberadaannya itu?"

Niger kembali mengaum, kedua matanya berkedip beberapa kali membuat Reinhard tersenyum puas. Niger membiarkan Reinhard menaikinya. Dia sedikit membantu Reinhard supaya anak itu tidak terjatuh ketika menaiki Niger.

"Baiklah, Niger. Ayo, kita temui Dewi Hecate."

***

"Selama ini kau ke mana saja, Daran?"

Azura tidak menolehkan kepalanya ke tempat di mana Daran selalu bersembunyi setiap ia ingin melihat keadaan Azura.

Pria itu selalu berdiri di balik pohon yang sudah mati. Dia akan mengenakan jubah hitamnya dan hanya memandangi Azura dari pohon ini tanpa mengatakan apa pun.

Walaupun Daran hanya memandanginya dalam diam. Azura merasakan kehadiran Daran di sekitarnya. Dia juga tahu kapan Daran pergi tanpa pamit dan kapan Daran kembali ke Spiree. Hanya Azura yang bisa merasakan kehadiran Daran, bahkan Spirit pun tidak mengetahui keberadaan Daran.

Makanya, Spirit terkadang selalu berwajah masam jika tiba-tiba saja sudah ada Daran di dekat Azura.

"Hanya melihat situasi" ucap Daran tanpa melepas pandangan matanya dari Azura.

[FF NCT DREAM] Helmut: ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang