Bab 27 : Who Are You?

126 26 0
                                    

Sejak ribuan tahun yang lalu, cerita ini tersebar dan terkenal di seluruh semenanjung Gredam.

Sebuah cerita yang mengisahkan tentang seorang dewi yang terusir karena melahirkan anak manusia.

Dan kisah ini menjadi semakin terkenal karena kematiannya.

Banyak yang mengatakan, bahwa dewi ini mati karena dimakan oleh anaknya sendiri.

Dewi ini hidup di suatu tempat tersembunyi yang ada di Mafornburgh. Banyak sekali yang menduga bahwa sang dewi menyembunyikan dirinya di Misten.

Ada juga yang mengatakan dia bersembunyi di Danau Kematian.

Ada juga yang mengatakan bahwa dewi tersebut diselamatkan oleh seorang pengembara yang merupakan penyihir gelap dan membawa sang dewi ke Hazboune, Kota Berkabut.

Begitu banyak desas-desus yang tersebar mengenai sang dewi. Sampai, berita kematian itu pun muncul.

Dari yang orang lama ketahui. Dewi tersebut menjalani sebuah hubungan dengan makhluk aneh yang ada di dalam hutan mengerikan di suatu wilayah tepencil di Mafornburgh.

Hubungan tersebut menyebabkan sang dewi melahirkan seorang anak yang menjadi penyebab sang dewi mati secara mengenaskan.

Anak yang ia nantikan kelahirannya, justru memakannya dan hanya menyisakan tulang belulang sang dewi.

Namun, ada juga cerita lain mengenai kematian sang dewi.

Ada yang mengatakan bahwa sang dewi mati karena kekuatannya sendiri. Dia terlalu tamak dan ingin mendapatkan kekuatan besar supaya dia mampu menghancurkan para dewa yang telah mengusirnya.

Dewi tersebut menciptakan sebuah benda mematikan yang mampu membangkitkan sebuah monster. Namun, rencana sang dewi gagal karena benda tersebut justru menyerangnya dan membunuhnya sehingga benda tersebut diambil oleh para dewa dan disimpan di sebuah tempat yang aman.

Desas-desus mengenai dewi ini membuat seluruh penduduk di Gredam bertanya-tanya.

Apakah cerita yang disampaikan dari mulut ke mulut itu benar-benar terjadi atau hanya sekedar dongeng belaka?

***

Hart menatap Niger yang tertidur di dekat tanah lapang yang lokasinya tidak terlalu jauh dari gerbang Spiree. Dia hanya duduk di sana sambil menggambar sesuatu di atas tanah dengan sebuah ranting.

Dia menggambar lingkaran, segiempat, segitiga. Lalu, setelahnya dia menggambar garis lurus dan garis putus-putus.

Hart begitu bosan menunggu kedua temannya kembali dari Spiree. Dia melirik kedua raga temannya yang ia baringkan di bawah pohon nan rindang.

Karena tidak tahu lagi harus melakukan apa, Hart pun berdiri dan sedikit menjauhi tubuh kedua temannya yang tergeletak seperti orang mati karena roh mereka berada di dalam Spiree.

Hart merapalkan mantera sihir airnya dengan tangan menjulur ke depan. Seketika gumpalan air mulai mengalir dan membentuk pusaran di telapak tangan Hart. Perlahan, pusaran air itu memanjang dan membentuk sebuah trisula.

Pemuda tersebut menatap trisula yang tiga tombaknya memantulkan cahaya matahari membuat Hart memicingkan matanya karena silau.

"Trisula itu aku berikan padamu bukan untuk kau pandang, tuan kesatria."

Hart mengerjapkan matanya, dia pun melihat keadaan di sekitarnya dan tidak ada siapa pun selain dua tubuh temannya serta Niger.

[FF NCT DREAM] Helmut: ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang