Aditya dan Aaron berjalan menuju penjual mainan dengan antusias. Setibanya di sana, mereka disambut oleh Pak Amin, penjual mainan langganan mereka.
Pak Amin: "Wah, Aditya dan Aaron! Apa kabar kalian? Mau beli apa hari ini?"
Aaron: "Halo, Pak Amin! Kami mau beli yoyo baru. Katanya ada yang model terbaru, ya?"
Pak Amin tersenyum dan mengangguk. "Benar sekali! Ini dia, yoyo terbaru dengan lampu LED dan bisa berputar lebih lama."
Aditya melihat yoyo tersebut dengan mata berbinar. "Wah, keren banget, Pak! Berapa harganya?"
Aditya melihat yoyo tersebut dengan mata berbinar. "Wah, keren banget, Pak! Berapa harganya?"
Pak Amin: "Untuk kalian berdua, harganya spesial, hanya Rp15.000 saja."
Aaron mengeluarkan uang dari sakunya. "Ambil dua, Pak! Satu untuk saya, satu untuk Aditya."
Aditya: "Terima kasih, Aaron. Aku janji nanti kalau aku mendapat nilai tertinggi pada pelajaran olahraga besok, aku traktir kamu es krim."
Aaron tertawa. "Deal! Janji yaa, biar aku bisa cepat dapat traktiran es krim."
Aditya: "Pasti, Aaron!"
Pak Amin menyerahkan yoyo kepada mereka. "Selamat menikmati yoyo barunya, anak-anak. Semoga kalian suka."
Aditya dan Aaron mengucapkan terima kasih kepada Pak Amin dan segera mencoba yoyo mereka.
Aaron: "Lihat ini, Dit! Aku bisa buat yoyo berputar selama satu menit penuh."
Aditya: "Wah, hebat, Aaron! Aku coba juga, ya."
Mereka berdua asyik bermain yoyo, sambil tertawa dan saling mengajarkan trik baru.
Aaron: "Hei, Dit, kalau kita main yoyo di gelap, yoyo ini bakal kelihatan seperti UFO, lho!"
Aditya tertawa. "Iya, Aaron. Siapa tahu nanti malam ada alien yang datang gara-gara melihat yoyo kita!"
Aaron: "Kalau begitu, kita bisa jadi pahlawan yang menyelamatkan bumi dari invasi alien, hahaha!"
Mereka berdua tertawa terbahak-bahak, menikmati momen kebersamaan dan keceriaan mereka. Meskipun hari itu penuh dengan tantangan, Aditya merasa lebih kuat dan bahagia karena dukungan dari sahabatnya.
Aaron: "Ingat, Dit, kita ini tim yang tak terkalahkan. Apapun yang terjadi, kita selalu hadapi bersama-sama."
Aditya tersenyum lebar. "Betul, Aaron. Kita ini tim terhebat di sekolah!"
Dengan semangat dan persahabatan yang erat, mereka berjalan pulang sambil terus bermain yoyo, meninggalkan kekhawatiran di belakang dan menikmati setiap momen kebahagiaan yang mereka ciptakan bersama.
***
Sesampainya di rumah, Aditya langsung menuju ke ruang keluarga di mana ibunya sedang duduk sambil menonton tv. Dengan wajah yang masih penuh semangat, Aditya menceritakan semua yang terjadi hari ini.
Aditya: "Bu, aku punya banyak cerita tentang hari ini!"
Ibunya memperhatikan dan tersenyum hangat kepada Aditya. "Ceritakan, nak. Ibu ingin mendengar semuanya."
Aditya mulai bercerita tentang bagaimana dia menulis surat kepada Bu Rina, percakapannya dengan teman-teman yang meminta maaf, dan dukungan dari Aaron. Dia juga bercerita tentang yoyo baru yang dia beli bersama Aaron.
Ibunya mendengarkan dengan penuh perhatian, merasa bangga dengan kemajuan yang dibuat oleh putranya.
Ibu: "Aditya, Ibu sangat bangga denganmu. Kamu sudah menunjukkan keberanian yang luar biasa dengan menceritakan masalahmu kepada Bu Rina dan menghadapi teman-teman yang membully. Itu tidak mudah, tapi kamu melakukannya dengan baik."
Aditya tersenyum malu-malu. "Terima kasih, Bu. Aku masih merasa sedih dan kurang percaya diri, tapi dukungan dari teman-teman dan Ibu membuatku merasa lebih baik."
Ibu: "Kamu adalah anak yang kuat, Aditya. Kekuranganmu bukanlah sesuatu yang harus kamu malu. Justru, itu membuatmu menjadi lebih istimewa dan kuat. Teruslah berusaha dan jangan pernah menyerah. Ingat, kamu selalu punya dukungan dari Ibu, Aaron, dan Bu Rina."
Aditya mengangguk, merasa semangatnya semakin meningkat. "Iya, Bu. Aku akan terus berusaha dan tidak akan menyerah."
Ibu tersenyum penuh kasih dan memeluk Aditya. "Itu yang Ibu harapkan, nak. Teruslah berjuang dan jadilah dirimu sendiri. Ibu selalu bangga denganmu, apa pun yang terjadi."
Aditya merasa hangat dan dicintai dalam pelukan ibunya. Hari itu berakhir dengan perasaan yang lebih baik, membawa harapan baru untuk menghadapi tantangan di hari-hari mendatang.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
Shades Of Grey
Randommengeksplorasi kompleksitas dan ambiguitas dalam sifat dan kepribadian diri sendiri dan teman-teman si tokoh utama. Mengisyaratkan bahwa tidak semua orang bisa dikategorikan dengan jelas sebagai 'baik' atau 'buruk', melainkan ada banyak area abu-abu...