Chapter 16

3 0 0
                                    

Setelah ujian renang selesai, suasana di kolam renang berubah menjadi lebih santai. Para murid akhirnya diperbolehkan bermain di kolam dengan bebas. Anak laki-laki, seperti biasa, segera memanfaatkan kesempatan ini untuk mengadakan perlombaan renang spontan. Sorak-sorai dan tawa terdengar memenuhi udara, menciptakan suasana yang penuh semangat dan keceriaan.

Aaron, yang tak pernah mau ketinggalan dalam urusan lomba, langsung menarik Aditya ke pinggir kolam. "Dit, ayo kita ikut lomba balap renang! Lihat, mereka udah mulai ngatur posisi start."

Aditya tersenyum lebar, merasa semangatnya kembali membara. "Oke, Ron. Tapi jangan heran kalau aku menang, ya."

Aaron tertawa sambil memposisikan diri di garis start yang dibuat dengan pelampung. "Hah, kita lihat saja siapa yang lebih cepat!"

Beberapa anak laki-laki lainnya juga sudah bersiap, dan seorang teman mereka yang lain bertindak sebagai "wasit." Dengan hitungan mundur yang lantang, mereka semua bersiap untuk menyelam.

"Siap... tiga, dua, satu... MULAI!"

Begitu aba-aba diberikan, semua anak melesat dari garis start, termasuk Aaron dan Aditya. Air memercik ke segala arah saat mereka berenang secepat mungkin. Sorak-sorai teman-teman yang menonton dari tepi kolam menambah semangat para peserta lomba.

Aditya merasa gelombang kompetisi ini begitu menyenangkan, terutama karena dia bisa merasakan air menyapu wajahnya dengan kecepatan. Aaron, di sampingnya, berenang dengan gaya bebas sekuat tenaga, mencoba untuk tetap di depan.

Di pertengahan lintasan, mereka berdua berenang berdampingan, saling melirik dan tertawa di tengah-tengah lomba. Aditya mencoba menambah kecepatan, tetapi Aaron, yang juga tidak mau kalah, ikut meningkatkan tempo renangnya.

Akhirnya, mereka berdua sampai di garis finish hampir bersamaan, hanya terpaut beberapa detik. Aaron tiba lebih dulu, tapi Aditya segera menyusul. Mereka berdua tertawa puas, kelelahan tapi senang.

Aaron yang terengah-engah memukul pelan bahu Aditya sambil tertawa. "Hahaha! Kamu hampir mengalahkanku, Dit! Tapi aku tetap juaranya!"

Aditya juga tertawa sambil mengatur napas. "Iya, Ron, kamu hebat! Tapi lain kali, aku yang akan menang!"

Mereka berdua saling tersenyum, merasakan kebahagiaan murni dari momen kebersamaan ini. Kolam renang yang tadinya tempat ujian berubah menjadi tempat penuh kegembiraan, di mana sejenak mereka bisa melupakan segala beban dan hanya menikmati kebersamaan dengan teman-teman mereka.

***

Setelah puas berenang dan berlomba, rasa lapar mulai menyerang Aditya dan Aaron. Mereka berdua memutuskan untuk istirahat sejenak dan segera menuju tas masing-masing untuk mengambil bekal. Saat Aaron membuka kotak bekalnya, dia langsung tertawa kecil ketika melihat isi bekal Aditya.

Aaron: "Hah! Dit, lihat deh! Kita bawa bekal yang sama, mie goreng!"

Aditya menatap bekalnya dan tertawa juga. "Seriusan? Hahaha, kita emang sahabat sejati, ya, sampai bekal aja bisa sama."

Mereka berdua lalu duduk di kursi yang sudah disediakan di sebelah kolam, menikmati mie goreng yang tampak semakin menggoda setelah berjam-jam di dalam air. Sambil makan, mereka berbincang ringan tentang lomba renang tadi dan apa yang akan mereka lakukan setelah pulang sekolah.

Namun, di tengah obrolan mereka, Aaron tiba-tiba memperhatikan Davira yang berjalan melewati mereka tanpa menyapa. Dia langsung mengoceh pada Aditya, mengangkat alis dengan sikap jahil.

Aaron: "Eh, Dit, itu Davira barusan lewat tapi nggak nyapa kita, loh! Dia marah apa gimana, ya? Atau jangan-jangan dia malu?"

Aditya menatap ke arah Davira yang sudah berjalan agak jauh, lalu mengangkat bahu. "Mungkin dia lagi sibuk atau nggak lihat kita. Atau... ya, mungkin aja dia nggak mau diganggu."

Aaron terkikik, tidak melepaskan kesempatan untuk menggoda sahabatnya. "Ah, masa sih? Jangan-jangan dia sengaja nggak nyapa karena nggak mau kelihatan akrab sama kita. Atau jangan-jangan dia naksir kamu, tapi malu ketahuan."

Aditya menggelengkan kepala sambil tersenyum, berusaha menahan tawa. "Kamu ini suka banget bikin gosip, Ron. Udahlah, makan aja dulu, kalau gak dimakan, biar aku aja yang habisin makananmu itu."

Aaron tertawa lepas, lalu melanjutkan makannya. Meski masih penasaran dengan sikap Davira tadi, dia memilih untuk menikmati momen santai itu bersama Aditya. Mereka terus berbincang ringan, merasa lega bisa duduk sejenak setelah aktivitas fisik yang melelahkan, sambil menikmati bekal yang kebetulan sama.

Setelah menghabiskan bekal mereka, Aditya dan Aaron merasa segar kembali. Mereka pun memutuskan untuk segera mandi dan membersihkan diri setelah seharian penuh beraktivitas di kolam renang. Keduanya menuju kamar ganti, saling bercanda sepanjang jalan.

Shades Of GreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang