Chapter 21

2 1 0
                                    

Setelah bel berbunyi tanda pelajaran terakhir berakhir, Aditya langsung mencari Aaron di luar kelas. Aaron sedang berdiri bersama beberapa teman sekelas, tetapi begitu melihat Aditya mendekat, dia tahu ada sesuatu yang penting.

Aditya: (dengan ekspresi serius) "Ron, aku perlu ngomong sesuatu yang penting."

Aaron mengangguk dan mengajak Aditya menjauh dari keramaian. Mereka menemukan tempat yang lebih tenang di sudut sekolah.

Aaron: "Ada apa, Adit? Kamu kelihatan nggak tenang."

Aditya: (menghela napas) "Aku akhirnya ingat apa yang Rega bilang waktu istirahat pertama. Ternyata ada hubungannya dengan apa yang terjadi sekarang."

Aaron: (penasaran) "Rega? Apa yang dia bilang?"

Aditya: "Rega bilang sesuatu yang aneh, kayak ‘hati-hati’ dan ‘Davira’. Aku pikir dia cuma becanda, tapi sekarang aku curiga kalau dia mungkin terlibat dalam masalah ini."

Aaron: (marah) "Jadi kamu pikir Rega yang bikin masalah ini? Bisa jadi dia yang ambil jaketnya dan bikin Davira marah."

Aditya: "Iya. Aku nggak yakin bagaimana dia bisa melakukannya, tapi kayaknya Rega punya motif untuk bikin aku terlihat buruk di mata Davira. Aku harus cari tahu lebih lanjut."

Aaron: "Oke, jadi apa rencanamu sekarang? Kamu mau ngapain?"

Aditya: "Aku rencananya mau cari Rega setelah sekolah. Aku harus tanya langsung sama dia dan klarifikasi apa yang sebenarnya terjadi. Aku nggak bisa biarin ini terus berlanjut."

Aaron: (memberi dukungan) "Aku bakal ikut sama kamu. Kita harus pastikan semua ini terpecahkan dan nggak ada lagi salah paham. Dan kalau Rega memang terlibat, kita harus hadapi dia."

Aditya mengangguk, merasa sedikit lega setelah berbicara dengan Aaron. Dia merasa lebih siap menghadapi situasi ini, terutama dengan dukungan sahabatnya. Mereka berdua lalu membuat rencana untuk mencari Rega setelah sekolah dan menyelesaikan masalah ini secepat mungkin.

Setelah sekolah selesai, Aditya dan Aaron mencari Rega di area luar sekolah. Mereka menemukannya sedang berdiri di dekat lapangan basket, berbicara dengan beberapa teman. Aditya merasa kemarahan dan ketegangan yang menyelimuti dirinya, sementara Aaron tetap waspada di belakang.

Aditya memutuskan untuk langsung mendekati Rega. Wajahnya menunjukkan ketidakpuasan dan kemarahan.

Aditya: (dengan nada tegas) "Rega, aku perlu bicara sama kamu. Ada beberapa hal yang perlu aku klarifikasi tentang jaket Davira."

Rega menoleh dan melihat Aditya dengan ekspresi acuh tak acuh, kemudian menyeringai sinis.

Rega: "Oh, ada apa lagi? Apa kamu mau minta maaf karena jaketmu malah ada di Davira?"

Aditya: (mengangkat alis) "Jaket itu dari tasku. Bagaimana bisa ada di Davira? Aku curiga kalau kamu yang ambil dan buat masalah ini."

Rega: (dengan nada sombong) "Haha, benar juga. Aku memang ambil jaket itu. Aku pikir itu cara yang menyenangkan untuk bikin kamu terlihat buruk di depan Davira."

Aditya terkejut mendengar pengakuan Rega. Ia merasa marah dan kecewa, tetapi berusaha tetap tenang.

Aditya: "Jadi semua ini ulah kamu? Kenapa harus bikin masalah seperti ini?"

Rega: "Ya, mungkin aku memang suka bikin kekacauan. Tapi itu cuma hiburan buatku. Lagian, kamu juga sering jadi perhatian guru-guru. Jadi aku pikir, kenapa nggak sekali ini aku bikin kamu terlihat jelek?"

Sementara Aditya mencoba menahan amarahnya, Aaron yang sudah bersembunyi di kejauhan mendengarkan percakapan tersebut dengan seksama. Dia melihat semua sikap Rega dan mendengarkan pengakuannya, semakin memperkuat keyakinan mereka tentang siapa yang sebenarnya ada di balik semua ini.

Aditya: (dengan nada marah) "Kamu tidak punya hak untuk membuat orang lain menderita hanya karena kebosananmu. Ini bukan cuma permainan."

Rega: (dengan kasar) "Ya sudah lah, kalau kamu merasa tersinggung, itu urusanmu. Aku sudah bilang semuanya. Jadi, apalagi yang mau kamu lakukan?"

Aditya merasa frustasi dan bingung harus bagaimana selanjutnya. Namun, Aaron yang sudah mendengar semua percakapan tersebut, akhirnya memutuskan untuk bergabung.

Aaron: (mendekat) "Jadi, Rega, kalau kamu merasa ini semua cuma hiburan, kamu salah besar. Kita harus berhenti main-main dengan orang lain."

Rega terkejut melihat kehadiran Aaron dan menyadari bahwa dia telah ketahuan. Namun, dia tidak menunjukkan rasa takut atau penyesalan.

Rega: "Oh, jadi kamu juga ikut campur? Baiklah, kalau mau berurusan dengan aku, ayo saja. Tapi hati-hati, aku nggak segan-segan kalau perlu."

Aditya dan Aaron berdiri tegak, siap untuk menghadapi apa pun yang akan datang. Mereka tahu, langkah selanjutnya adalah membawa masalah ini ke pihak yang lebih berwenang agar bisa diselesaikan dengan cara yang benar.

Shades Of GreyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang