02: forget me not

191 35 16
                                    

.

.

.

Tok

Tok

Tok

Jeongin berdiri di depan pintu rumah Hyunjin yang masih tertutup, sesekali ia akan mengecek lewat jendela sebab tak kunjung ada seseorang yang membuka pintu di depannya.

"Apa aku datang terlalu cepat?" gumamnya, lalu memeriksa jam pada ponsel yang menunjukkan pukul 10 pagi.

Atensinya beralih, memandang takjub pada hamparan bunga yang ditanam di halaman depan rumah Hyunjin yang awalnya tak ia sadari.

Lantas kakinya melangkah, ia berjongkok sembari memetik satu tangkai kecil dari bunga berwarna biru muda itu.

Jeongin tak tau bunga apa yang sedang berada di genggaman tangannya. Ada lima kelopak di ujung tangkai dengan ukuran yang sangat kecil. Tapi, sungguh bunga ini cantik sekali.

Setelah hampir 15 menit sibuk memandangi bunga itu, akhirnya suara kunci yang diputar terdengar disusul dengan Hyunjin yang berdiri di ambang pintu dan menghampirinya.

Mata Jeongin langsung tertuju pada keadaan pria itu. "Em Sunbae kau tidak papa?" tanyanya memastikan, ia cukup khawatir terlebih begitu melihat wajah pucat Hyunjin.

"Tidak apa, ini bukan masalah besar." balas Hyunjin yang seolah tak mempermasalahkan sesuatu yang menurutnya cukup serius.

Ia mengangguk kaku dan mulai melangkahkan kakinya masuk mengikuti Hyunjin yang berjalan menuju halaman belakang.

Jeongin langsung menangkap ada sebuah kanvas juga wadah cat, di atas meja bundar kecil. Suasana di sini cukup menenangkan, sangat cocok digunakan untuk melukis memang.

Sepertinya Hyunjin melukis hampir setiap hari. Lantas ia segera mengikuti langkah Hyunjin yang menuju pada satu kanvas yang baru digambar setengah.

"Tunggu apa lagi?" celetuk Hyunjin, membuatnya sempat bingung sebelum tersadar dan mengangguk paham.

Lekas ia menjauh berdiri di depan kanvas lain yang masih kosong. Otaknya mulai memikirkan hal apa yang sekiranya bagus untuk ia jadikan objek lukisannya.

Diam-diam matanya mengintip Hyunjin yang berada tepat di depannya. Rasanya ia tak dapat memikirkan apapun bila melihat wajah tampan itu. Serasa semua imajinasi miliknya lenyap begitu saja.

Hyunjin yang sadar jika Jeongin memandangnya segera berdeham hingga dapat ia lihat pemuda itu gelagapan dan mengalihkan pandangan darinya.

Sebenarnya hari ini dirinya sedikit kurang enak badan namun, ia tidak bisa menunda kelas les Jeongin mengingat betapa besar ambisi pemuda itu untuk membuat lukisan yang lebih baik.

"Jeongin." panggilnya. Ia duduk sebentar, mengistirahatkan tubuhnya yang terasa lelah.

"Ah ya Sunbae?" Jeongin memiringkan kepalanya guna melihat Hyunjin lebih jelas.

"Besok ada harus ke galeri seni. Jadi, kau harus datang lusa."

Ia mengulas senyum kecewa, padahal biasanya dirinya senang tatkala ada waktu senggang yang bisa ia gunakan untuk jalan-jalan bersama teman-temannya.

"Baik Sunbae." jawabnya sedikit berat hati sebenarnya.

Sebelum kembali melanjutkan lukisannya, ragu-ragu ia mendongak ke arah Hyunjin yang nampak menulis sesuatu dalam buku agak tebal di pangkuannya.

Seketika Jeongin merasa penasaran. Ia hendak bertanya namun, langsung ia urungkan karena takut Hyunjin tak mau menjawabnya.

"Mmm Sunbae ... boleh kutanya sesuatu?" Akhirnya ia memberanikan diri, membuat kepala Hyunjin terangkat lalu menutup bukunya.

Long For You [Hyunlix Ft Jeongin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang