22: I'll remember

119 25 17
                                    

.

.

.

Christ Church St Laurence, gereja dan katedral yang berada di kota Sydney itu menjadi pilihan bagi Hyunjin untuk melangsungkan pernikahannya dengan Felix di sana.

Tak ada yang spesial dari bangunan suci tersebut, ukurannya bahkan tak sebesar gereja lainnya yang sudah terkenal di pusat kota.

Salju mulai semalam sudah berjatuhan, menutupi ruas jalan dan perkotaan dengan cepat. Hawa pun terasa dingin menusuk hingga ke tulang namun, tidak jadi masalah bagi keduanya.

Namun, itulah yang membuat keduanya setuju untuk menikah di sini, karena mereka hanya ingin pernikahan yang terkesan sederhana.

Tak semewah pernikahan Chan dan Minho yang menghabiskan banyak uang.

Intinya Felix hanya menginginkan kesederhanaan asalkan terasa hikmat nantinya.

Semua jajaran bangku yang ada diberi rangkaian bunga baby breath berwarna putih lengkap dengan daunnya.

Hanya beberapa orang saja yang diundang, seperti teman dekat dan keluarga. Bagian altar pun tak dihias dengan berlebihan.

Benar-benar sederhana.

Kini, Hyunjin telah berdiri di atas altar, tubuhnya nampak gagah, mengenakan setelan jas hitam lengkap pula dengan dasi kupu-kupu di bagian teratas dari kemeja putihnya.

Ia terlihat gugup, terlebih begitu melihat Felix yang sekarang tengah berjalan ke arahnya dengan menggenggam rangkaian bunga di tangannya.

Kekasihnya itu menggunakan jas dengan warna senada dengannya.

Namun secara tiba-tiba kepalanya berdenyut, amat keras bak tengah diremas. Hyunjin mengerjapkan matanya beberapa kali, pening mendera sedang pandangan mulai mengabur.

Felix ada di hadapannya, menggenggam tangannya yang gemetar.

"Fel, aku sangat mencintaimu. Aku akan melakukan apapun untuk mu. Tapi, ku mohon jangan pergi, jangan meninggalkanku seperti ini a-aku tak bisa melanjutkan hidup ku tanpamu,"

"There's no way out!"

"Aku tau sebesar apa cintamu, aku tau Hyun. Kau bahkan tak perlu mengatakannya padaku, tapi kita tak bisa bersama, banyak resiko yang mungkin akan kita terima jika memaksa untuk melakukan hal itu."

Potongan dari ingatannya yang hilang kembali muncul, satu persatu ke dalam kepalanya.

Merangkai sebuah kisah menyakitkan yang sempat dilupakan olehnya ....

Kini ia mengingat semuanya. Ia mengingat akan kisah cintanya dengan Felix yang sebenarnya telah berakhir.

Ia ingat untuk apa dirinya kembali menginjakkan kaki ke kota ini. Tiap kepingan memori menelusup masuk, terngiang-ngiang dalam pikirannya.

Selama 7 tahun, yang sebenarnya terjadi adalah ia dan Felix tak lagi bersama.

Aku mohon tetaplah hidup bahagia meskipun bukan lagi bersamaku,"

"Jadi, Sunbae tidak mau jatuh cinta lagi ...?"

Hyunjin membuka matanya lebar-lebar, dapat ia lihat Felix dengan sabar menunggunya untuk mengucapkan janji suci.

Ia kelimpungan dengan segera kepalanya menoleh ke arah sang pendeta yang menatapnya.

Tangannya menggenggam tangan Felix seerat mungkin, ia maju selangkah sembari mengulas senyum tipis.

Sebelum mengucap janjinya, ia menarik napas dalam-dalam sebab rasa gugup yang datang.

Matanya hanya terarah pada Felix saja. Ia mulai berikrar, berjanji dihadapan Tuhan dan para tamu yang datang apabila dirinya akan setia, selalu ada di setiap keadaan dan tak akan meninggalkan Felix sampai maut memisahkan mereka.

Long For You [Hyunlix Ft Jeongin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang