21: ready for the pain

89 16 7
                                    

.

.

.

Pagi itu, Jeongin mematut dirinya sendiri di depan cermin. Ia merasa puas dengan penampilannya sekarang, sebuah kemeja putih yang dibalut dengan jas berwarna hitam yang senada dengan celana kainnya.

Ada bunga kecil yang ditaruh di saku bagian atas juga jangan lupakan dengan tatanan rambutnya yang jauh lebih rapi dari sebelumnya.

Hari ini adalah hari pernikahan kakaknya, Chan. Semua tamu nampak berdatangan, memasuki ballroom hotel yang telah di dekor sedemikian rupa.

Lagu klasik dari Beethoven mengalun indah lewat grand piano. Pianis itu sendiri adalah Felix, sosok manis tersebut memutuskan untuk berperan penting di acara sakral ini.

Lampu chandelier bertabur berlian menyala terang di sepanjang lorong menuju altar dengan bunga-bunga yang berada di samping.

Jeongin bertugas sebagai salah satu bridesmaids bersama dengan beberapa teman kedua mempelai yang sama sekali tidak dikenalnya.

Semua orang sudah sampai, mereka nampak menunjukkan raut wajah bahagia. Suara riuh dari tepuk tangan terdengar tatkala Minho datang, menggenggam erat rangkaian bunga di tangan.

Tubuhnya dibalut dengan jas putih yang terlihat elegan. Taburan bunga mengiringi langkahnya menuju Chan yang sudah menunggunya di atas altar bersama dengan sang pendeta.

Lagu berganti, Felix memilih lagu yang dinyanyikan oleh Lana Del Rey berjudul Young And Beautiful. Membuat suasana terasa lebih sempurna.

Atensinya beralih, ia tersenyum pada Hyunjin yang senantiasa melihatnya dengan senyuman lebar.

Ah, kekasihnya itu juga tak kalah tampan dengan setelan formal begitu. Membuat Felix rasanya ingin segera melangsungkan pernikahan juga.

Saat Minho sampai di altar dan berhadapan dengan Chan. Ia lekas menghentikan jemarinya yang menari di atas tuts.

Felix bangkit, berjalan menuju Hyunjin yang tentunya merengkuh pinggangnya erat.

Kedua pasangan itu mulai mengucapkan janji suci, membuat Felix tidak bisa menahan senyumnya yang merekah. Bahkan ada air mata bahagia yang hampir tumpah.

Ia terharu sekaligus senang karena Minho telah menemukan tambatan hatinya. Seseorang yang akan menemani sang kakak dengan setia.

"Mereka berdua sangat beruntung 'kan?" celetuk Hyunjin sembari mengeratkan genggaman tangannya pada pinggang ramping Felix.

Matanya tertuju pada kedua pasangan yang kini saling berciuman di depan semua orang yang tentunya merespon dengan baik dan meriah.

Akhirnya Hyunjin menarik Felix untuk duduk di salah satu kursi dengan meja bundar di depan mereka.

"Aku tak sabar untuk segera menikah juga," ungkapnya yang mana membuat tawa Felix pecah.

"Tapi, aku tidak mau menikah di gedung seperti ini." sahut Felix segera, ia meraih gelas berisi tequila yang tersedia di atas meja. "Aku mau Tuhan melihat sendiri pernikahan ku, dengan begitu dia juga akan senang hati memberi restu."

"Aku tau sayang. Maka dari itu sudah ku siapkan gereja untuk kita menikah nanti,"

Hyunjin menyunggingkan senyum, matanya mengedar dan saat itulah ia tak sengaja melihat Jeongin yang duduk sendirian, di bangku lain.

Pemuda itu nampak sedih dan murung.

"Jeongin sudah ku putuskan hari ini kita akan jalan-jalan. Kau mau?"

Long For You [Hyunlix Ft Jeongin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang