.
.
.
Suasana dalam kamar itu terasa sangat menenangkan. Hyunjin duduk di balkon dengan gitar kayu di pangkuannya. Sesekali ia akan menoleh, menatap Felix yang berada di sebrangnya sembari tersenyum manis.
Satu lagu ia mainkan, lagu yang dulunya mereka berdua suka sebelum mengungkapkan perasaan di kala hujan menerpa.
I wanna be yours.
Felix memandangnya lekat, tak pernah ia sangka akan kembali merasakan semua ini. Rasanya seperti tengah bermimpi ....
Hyunjin ada di sini, kembali padanya setelah sekian lama berpisah.
"Apa kau yakin ingin mengingat semuanya ... lagi?" celetuknya saat Hyunjin menyelesaikan lagu dan menaruh gitar tersebut.
Ia bangkit, berdiri di depan teralis besi yang menjadi pembatas dari balkon kamarnya. Suaranya terdengar sedih, karena yang ia inginkan adalah Hyunjin melupakan hal itu, agar dirinya bisa memulai semua kisah mereka dari awal—
Tanpa kesedihan.
Tanpa adanya orang lain yang sempat singgah di hidup mereka.
Raut wajah Hyunjin berubah menjadi penasaran, dapat ia rasa kekasihnya itu memeluknya dari belakang, menaruh dagu di pundaknya.
"Memangnya ada yang salah dengan hal itu?" tanya Hyunjin ingin tau.
Felix menghembuskan napas panjang, "Tidak, tapi ku rasa kau tak akan menyukainya." balasnya, ia raih tangan Hyunjin dan menggenggamnya erat.
Ting!
Satu notifikasi masuk dalam ponselnya, Felix lekas meraih benda tersebut dari saku celananya dan melihat jika Jeongin mengiriminya pesan singkat.
'Aku ingin bertemu Sunbae, kau harus membawanya ke taman besok.'
Usai membaca pesan itu, Felix memilih untuk tidak membalas ia bahkan menonaktifkan ponselnya. Tak mau ada siapapun yang mengganggu kebersamaannya dengan Hyunjin ....
Termasuk Jeongin.
"Siapa itu?"
Mendengar hal itu membuat Felix berbalik, ia menyunggingkan senyum lebar, "Bukan siapa-siapa," jawabnya.
"Oh ya aku lupa bilang. Saat baru siuman aku sempat melihat seseorang ..." Hyunjin menahan kalimatnya, dahinya berkerut, mencoba mengingat si pemuda yang terlihat tak asing baginya. "Aku punya firasat jika dia adalah orang yang ku kenal tapi siapa?" tukasnya.
"Namanya ... Jeo- Jeongin. Sepertinya ada sesuatu antara aku dan dia."
Dengan cepat Felix menggeleng, "Itu hanya perasaan mu saja. Aku bahkan tidak mengenalnya," ia meyakinkan Hyunjin dengan sungguh-sungguh.
Tangannya menyentuh dada Hyunjin lembut. "Tidak perlu dipikirkan ..." Kakinya berjinjit, ia kembali bersuara, "Jangan pikiran hal yang lain, cukup pikirkan tentang kita berdua ... hanya kau dan aku malam ini."
Perlahan ia mendorong tubuh Hyunjin yang melangkah mundur sebelum terduduk di tepi ranjang, disusul dengan dirinya yang segera duduk di pangkuan sang kekasih.
"I always here and i can make you feel better."
..
.
"Aku mencintaimu Sunbae."
Hyunjin membuka matanya lebar-lebar, suara itu lagi-lagi terdengar dalam kepalanya.
"Kalau tidak mau menerima banyak angin jangan jadi pohon tinggi."
Ia menatap langit-langit sebentar sebelum menoleh dan mendapati Felix tengah tertidur pulas ... di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long For You [Hyunlix Ft Jeongin]
RomanceNiat untuk mengembangkan kemampuan melukisnya yang masih terbilang pemula nyatanya gagal total, kala Jeongin malah berakhir jatuh cinta pada Hyunjin. Seorang seniman terkenal yang bersedia untuk mengajarinya cara melukis yang benar. Jeongin mencinta...