.
.
.
Siang itu kala cuaca begitu terik, Jeongin melajukan mobilnya pada kecepatan tinggi, menembus jalanan kota yang kebetulan sedang lengang.
Ia akan menemui Felix hari ini, mengatakan semuanya dan mempertemukan kedua orang itu setelah bertahun-tahun lamanya.
"Demi Hyunjin."
Ya, semua ini ia lakukan untuk Hyunjin.
Lantas Jeongin menghentikan mobilnya di depan rumah dua lantai bergaya modern yang nampak nyaman dengan halaman depan yang dipenuhi oleh bunga-bunga cantik dalam pot.
Ada banyak jenis tanaman, membuat halaman itu nampak indah dan asri.
Kakinya setengah berlari, mengetuk pintu kayu itu sedikit tak sabar. Hingga beberapa saat kemudian terdengar suara kunci yang diputar.
Sesosok pria yang amat ia kenali walaupun tak pernah bertemu secara langsung.
Itu Felix.
Ada yang sedikit berbeda dengan Felix, sosok manis itu tak lagi memiliki potongan rambut pendek, melainkan surai blonde yang agak panjang. Tapi, meskipun begitu freckles di pipi Felix masihlah nampak jelas.
"Felix Lee?"
Sosok manis itu mengangguk mengiyakan, "Apa aku mengenalmu?" tanyanya merasa bingung akan kehadiran orang asing.
"Kita harus bicara," celetuk pemuda itu, membuatnya cepat-cepat menolak.
"Maaf, sepertinya aku sibuk." Ia hendak menutup pintu rumahnya sebelum tangan Jeongin tiba-tiba menahan pintu tersebut.
Dapat ia lihat sorot mata itu menatapnya lekat, ada kilauan air di sana dan hal itu kian membuatnya penasaran.
"Ini tentang Hyunjin."
Bak disambar petir di siang hari, tubuh Felix sontak membeku, ia memandang pemuda di depannya kaget.
"A-apa maksudmu?" Felix coba untuk bersikap seperti biasa namun sungguh, mendengar nama Hyunjin ... orang yang dicintainya kembali didengarnya, ia merasa ada sesuatu yang mencekik lehernya kuat.
"Dia membutuhkanmu—"
"Masuk."
Ia membuka pintu rumahnya lebar-lebar, mempersilahkan pemuda itu masuk ke dalam.
Jeongin melangkah dengan pelan, matanya mengedar, memperhatikan ruang tamu sederhana yang terlihat kosong tanpa hiasan dinding sama sekali.
"Sebenarnya apa maksudmu dan siapa kau?" Felix kelihatannya tak mau basa-basi. Begitu ia duduk pertanyaan itu langsung diajukan padanya.
"Namaku Jeongin, Hyunjin Sunbae adalah guru les seniku, kemarin dia kembali kemari karena aku memintanya untuk datang ke acara pameran seni ku yang pertama tapi ..." Ada jeda sesaat, Jeongin tak mampu membendung air mata dan suaranya yang mulai bergetar.
"Dia kecelakaan." Ia menambahkan, membuat raut wajah Felix berubah menjadi tegang. "Sesaat setelah dia bangun, dia terus memanggil namamu, mana Felix? Selalu begitu dan Minho Hyung bilang dia kehilangan ingatannya."
Felix tak dapat berkata-kata, ia menutup bibirnya dengan telapak tangan, tanpa sadar air matanya berderai.
"H-Hyunjin lupa ingatan?" ulangnya yang mana mendapat anggukan lemah dari Jeongin.
"Minho Hyung menyuruhku kemari, dia mengatakan jika hanya kau yang bisa membantu Hyunjin. Hanya kau yang bisa memulihkan ingatannya,"
Akhirnya tangis yang sekuat tenaga Jeongin tahan luruh juga, ia bahkan berlutut di hadapan Felix.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long For You [Hyunlix Ft Jeongin]
RomanceNiat untuk mengembangkan kemampuan melukisnya yang masih terbilang pemula nyatanya gagal total, kala Jeongin malah berakhir jatuh cinta pada Hyunjin. Seorang seniman terkenal yang bersedia untuk mengajarinya cara melukis yang benar. Jeongin mencinta...