-Tandai Typo Chagi 💚-
Vote+komen juseyo💗
Jangan jadi SIDER sayangku(◔‿◔)•
•"SIAPA YANG LEPASIN ANAK IKAN LELE SAYA KE PARIT?"
"Woi lari lari, Pak Danang ngamuk!"
"Sabar, njing, lo ga liat kaki gue nyangkut."
"Haikal sialan, baju gue jangan di tarik, robek ntar. Baju mahal nih!"
"Jevano tolong! Kaki gue masuk lumpul."
"DASAR ANAK-ANAK NAKAL. SINI KALIAN!"
"AMPUN PAK!"
Teriakan teriakan itu terdengar di belakang sebuah rumah. Tepatnya di dekat empang milik seorang pria paruh baya yang di panggil pak Danang.
Terlihat terjadi aksi kejar-kejaran antara pak Danang dan empat orang bocah laki-laki yang kini sudah kotor oleh lumpur. Saling mengejar dan saling berteriak, tanpa peduli dengan penampilan yang sudah seperti gembel.
Tau kan siapa bocah-bocah itu? Siapa lagi kalau bukan Haikal dan kawan-kawan.
Tadi saat pulang sekolah mereka berencana berjalan-jalan di sawah yang tak jauh dari kompleks perumahan mereka. Tapi tak sengaja mereka menemukan sebuah Empang yang banyak anak ikan lele di dalamnya.
Dengan sifat jahil nya mereka malah membuka lubang pembuangan air salah satu kolam ikan itu, membuat ikan-ikan itu mengalir ke sebuah parit pembuangan air.
Namun saat asik mereka tak sadar bahwa pak Danang muncul. Membawa karung berisi pelet ikan. Mungkin ingin memberi ikan-ikan makan. Dia emosi saat melihat ikan-ikannya sudah berenang di parit dan melihat empat bocah yang asik tanpa terganggu. Dan terjadilah aksi kejar-kejaran itu.
"Hosh..hoshh..capek banget. Pak Danang kek banteng ngamuk,"
" Iya woi, Cepet banget larinya, gue aja hampir ketangkep tadi."
Keempat anak laki-laki itu kini berada di sebuah kebun tak jauh dari rumah Haikal. Kebun buah yang memang sangat lebar, milik salah satu orang yang tinggal di komplek itu juga.
"Ini tadi ide siapa sih?" tanya Haikal yang sedang mengatur nafasnya.
"Ide bersama, soalnya ngelakuinnya kan sama-sama," jawab Nata.
"Untung aja tadi Pak Danang gak ngejal sampe sini. Pak Danang kalo ngamuk kek kelbaunya Kakek Kala," kata Haikal. Masi teringat jelas di pikirannya bagaimana kencangnya Pak Danang berlari mengejar mereka.
"Lagian lo lambat banget lari," ucap Renja kepada Haikal.
"Kaki gue tadi masuk lumpul. Kaki gue pendek gak kaya kaki Nata dan Jevano, panjang," Kata Haikal.
"Heleh..alesan. emang lambat."
"Udah, jangan debat terus. Sekarang kita pulang," kata Jevano menengahi.
"Bentar. Kalian ga liat di sebelah kanan?" kata Nata membuat mereka berhenti berjalan.
Ketiganya kompak melihat ke arah yang di katakan Nata. Seketika Mata milik Haikal berbinar bahagia. Apa ini? Setelah di kejar banteng, mereka menemukan pemandangan yang membuat mereka menelan ludah. Ngiler.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAIKAL [ TERBIT]
Ficción GeneralPelkenalkan, nama saya Haikal Lesmana Platama. Anaknya ayah Joldan!