-Happy reading Chagi 🐻-
Sepeda motor milik Alvero berhenti di parkiran sekolah. Terlihat sudah banyak murid yang datang. Haikal turun dari motor Alvero, dengan bantuan pemuda itu.
"Jangan bandel, jangan bikin ulah, awas aja kalo bikin ulah!" peringat Alvero.
Haikal hanya mengangguk malas, matanya menatap sekitar yang sudah banyak murid. Terlihat dari arah gerbang Renja datang dengan Nata dan Jevano. Ketiganya memarkir motor mereka tak jauh dari tempat motor Alvero.
Saat hendak menghampiri ketiga sahabatnya, tangan Haikal di tahan oleh Alvero. Haikal menatap Alvero bingung.
"Ingat kata gue tadi, istirahat bawa bekal lo kekantin, sama obat lo, gue tunggu di kantin." Haikal mengangguk, setelah Alvero melepaskan tangannya, Haikal berjalan menuju ketiga sahabatnya.
"Selamat pagi" sapa Haikal dengan tersenyum cerah.
Ketiga sahabatnya menatap Haikal, ketiganya saling pandang. Mereka sudah mengetahui apa yang terjadi dengan Haikal, waktu itu Deka langsung memberitahu kepada istri dan anaknya. Benar saja Jevano meraung dan mengamuk tak terima, dia hampir saja membogem ayahnya, karena ia kira ayahnya bercanda. Seharian anak itu mengurung diri dikamar, memikirkan bagaimana reaksi Haikal saat mengetahui itu.
Renja dan Nata, mereka di beritahu oleh Jevano. Sama dengan Vano, keduanya juga awalnya tak percaya, mengira bahwa Jevano berbohong. Tapi setelah Deka langsung yang mengatakan akhirnya mereka percaya. Ketiganya juga di minta untuk menyemangati Haikal.
"Kok diem aja? Gue nyapa Lo," ucap Haikal kesal.
"Selamat pagi, gimana keadaan lo?" tanya Renja.
"Baik kok, baik banget malahan. Emang kenapa?" tanya Haikal.
"Kita udah tau apa yang terjadi sama lo, dan kita harap Lo semangat untuk sembuh,"kata Renja.
"CK, gue gak selemah itu, gue kan stlong." Haikal jengkel, dia tak selemah itu.
Ketiganya hanya mengangguk paham, mempercayai apa yang Haikal katakan.
"Ya udah masuk kelas yuk!" ajak Haikal.
Keempat anak Adam itu berjalan beriringan menuju kelas mereka. Mereka tetap satu kelas, tak ada yang di ubah-ubah.
"HAIKAL! KESINI KAMU ANAK NAKAL!" teriakan itu menggema di koridor kelas.
"YA GAK MAU, NANTI BAPAK MALAH, BAPAK KALO MALAH KAYA GUGUK GILA!" balas anak itu berteriak.
Keduanya melakukan aksi kejar-kejaran di sepanjang koridor yang di isi murid-murid. Hari ini belum ada pelajaran, kelas Masi free semua.
Namun Haikal lagi-lagi membuat ulah, padahal baru masuk sehari. Anak itu tadi tak sengaja melempar botol minuman, dan sialnya mengenai kepala botak milik pak Bambang.
Bukannya minta maaf, Haikal malah mengatai pak Bambang yang ceroboh, ngapain meletakkan kepala disana, dan kenapa pula kepalanya gundul seperti bola.
"BARU PERTAMA MASUK SEKOLAH, KAMU UDAH BIKIN ULAH LAGI!"
"LASAIN, SIAPA SULUH KEPALANYA BOTAK!"
KAMU SEDANG MEMBACA
HAIKAL [ TERBIT]
Genel KurguPelkenalkan, nama saya Haikal Lesmana Platama. Anaknya ayah Joldan!