BAB 26 • BERKUMPUL

60K 2.3K 523
                                    

26. BERKUMPUL

Dua hari sudah berlalu setelah kejadian di mana Luna mencoba menghapus video panasnya dan Xavier.

Di hari ini pula, Luna dan Xavier masih belum membaik. Namun, setidaknya Luna dapat sedikit bernafas lega karena Xavier sudah tidak berbuat kasar lagi padanya.

Sementara itu, terlihat Luna, Virza, dan Zila yang kini sedang makan di food court sambil mengobrol. Entah sedang membahas apa ketiga gadis cantik itu.

"Semalam kamu kenapa nggak datang kerja, Na? Kak Yohan nyariin kamu," tanya Zila sambil memasukkan sesendok bakso ke dalam mulutnya.

Luna menggeleng pelan kepalanya. "Kak Xavier maksa aku buat berhenti kerja. Aku bakal bawa surat pengunduran diri aku ke cafe."

Zila cukup kaget mendengar itu, sementara Virza hanya meliriknya sekilas, kemudian lanjut memakan nasi gorengnya.

"Tapi, bukannya kamu butuh pekerjaan itu, ya, buat biayain hidup ka-"

"Kak Xavier bilang, dia bakal biayain semua kebutuhan aku, tapi aku juga nggak tahu." Luna juga terlihat tak yakin dengan perkataannya.

Entahlah, Luna hanya mencoba untuk mencari aman dengan menuruti perkataan Xavier. Dirinya tidak ingin mencari masalah yang menyebabkan videonya tersebar. Masa depannya masih panjang dan bisa saja menjadi suram hanya karena video itu.

Luna tidak mau jika hal itu sampai terjadi.

"Lo sama Kak Xavier udah baikan emang?" tanya Virza penasaran tanpa melirik Luna dan fokus menatap makanannya.

Luna menggeleng pelan kepalanya. "Kami dari awal emang nggak pernah baikan."

Zila menghela nafas mendengar itu. "Kamu yang sabar, ya? Aku nggak nyangka kalau Kak Xavier sampai tega banget mukul kamu kayak gitu. Aku emang nggak tahu hubungan kalian apa sampai kamu bisa dekat sama Kak Xavier, yang pasti, aku ngerasa kelakuan Kak Xavier itu kelewatan sama kamu."

Luna hanya bisa tersenyum tipis mendengar perkataan Zila. Perlakuan Xavier memang sangat tidak pantas dan sangat cocok disebut pria brengsek.

"Oh, iya. Ada tugas kerja kelompok lagi, kan, buat bikin makalah konsep sistem informasi dan bisnis? Kita mau ngerjain tugasnya di mana?" tanya Luna yang mencoba mengalihkan pembicaraan karena muak membahas Xavier.

Zila tampak berpikir sejenak. "Di mana aja deh. Aku bisa entar malam, soalnya entar malam jadwal libur kerja aku," ujarnya.

Zila dan Luna kemudian melirik Virza yang asik memakan makanannya. Virza yang ditatap pun lantas menghela nafas dan berhenti mengunyah.

"Gue bisa di mana aja. Atau ... gimana kalau kita ngerjainnya di apartemen gue aja entar malam?" tawar Virza yang tentu dibalas anggukan semangat oleh Zila.

Sementara Luna, gadis itu tampak terdiam mendengar tawaran Virza. Apartemen Virza, ya? Ia hampir lupa jika beberapa hari yang lalu dirinya melihat Kellan yang masuk ke apartemen Virza malam-malam. Dirinya belum sempat menanyakan perihal itu kepada Virza.

"Gimana, Luna? Kamu juga mau di apartemen Virza, kan, entar malam?" tanya Zila antusias.

Luna tersenyum tipis dan menganggukkan kepalanya. "Iya, aku ngikut aja."

"Ya udah, ini udah fiks, ya, kita kerja kelompoknya di apartemen Virza entar malam?" ujar Zila antusias.

Saat sedang asik mengobrol, Luna pun mengernyit ketika sebuah pesan masuk ke handphone. Saat melihat pesan itu, rupanya itu adalah pesan yang dikirimkan oleh Xavier.

Xavier : Entar pulangnya sama gue. Tungguin gue di parkiran belakang.

Luna : Iya, Kak.

XAVIERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang