37. MENGAKU
"Malam ini ada acara gala dinner sama semua rekan bisnis gue."
Xavier yang baru saja mandi terlihat masih mengenakan handuk putih yang melingkar di pinggangnya sambil berdiri di dalam walk in closet bersama Luna. Tubuhnya yang basah membuat beberapa tetes air menetes ke lantai.
Luna yang sedang menyiapkan pakaian Xavier lantas melirik lelaki itu sekilas. Waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore.
"Ohh, jadi Kakak mau pergi ke acara gala dinner sama semua rekan bisnis Kakak?" Xavier menganggukkan kepalanya sebagai balasan.
"Keluarga gue selalu ngerayain gala dinner sama semua rekan bisnisnya setiap setahun sekali kayak gini."
Saat Luna hendak membantu mengeringkan rambutnya dengan handuk, Xavier pun sedikit menundukkan kepalanya agar Luna tak kesusahan berjinjit.
"Lo mau ikut?"
Luna tersenyum tipis. "Emang boleh, Kak?"
"Boleh kalau lo mau," ujar Xavier sambil memperhatikan wajah cantik Luna yang sedang mengeringkan rambutnya.
Luna sebenarnya ingin menolak, namun menurutnya ini adalah kesempatan agar semakin dekat dengan Xavier. Ia tidak boleh menolak ajakan lelaki itu dan harus selalu menemaninya agar Xavier percaya bahwa ia mencintainya dan tidak akan meninggalkannya.
"Ya udah, Kak, aku mau ikut deh," jawab Luna dengan tersenyum. Xavier pun lantas mencium sekilas bibir mungilnya.
"Ya udah, siap-siap sana," suruh Xavier dibalas anggukan oleh Luna.
Setelah mengeringkan rambut Xavier, Luna pun juga segera bersiap-siap. Untung saja dirinya sudah mandi, jadi ia kini hanya tinggal berpakaian saja.
"Dress code-nya apa, Kak?" Luna bertanya tanpa melirik Xavier yang sedang memakai kemeja di belakangnya.
"Pakai dress hitam aja." ujar Xavier yang diangguki oleh Luna.
Akhirnya pilihan Luna jatuh pada sebuah dress hitam sepaha berlengan panjang.
Luna membuka pakaian yang saat ini ia kenakan dan segera memakai dress hitamnya. Masa bodoh dengan Xavier yang masih berada di belakang dan sedang melihat dirinya. Toh, Xavier sudah sangat sering melihat dirinya tidak memakai apapun. Jika ia menyuruh Xavier keluar pun, lelaki itu sudah pasti tidak akan mau.
Setelah memakai dress hitam, Luna kemudian memperhatikan penampilannya di depan cermin. Ia lalu mengambil sebuah high heels berwarna hitam senada.
"Mau aku pakai makeup bold, Kak?" Luna bertanya kepada Xavier sambil duduk di meja riasnya.
Luna tidak ingin membuat Xavier malu dengan penampilan biasa saja. Yang akan mereka temui malam ini adalah semua rekan bisnis keluarga Xavier baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
"Nggak usah yang tebal-tebal, natural aja. Lo nggak makeup juga emang udah cantik." Xavier melirik Luna sambil menggulung naik lengan kemeja hitamnya.
Setelah selesai bersiap-siap, Luna pun menatap penampilannya di depan cermin. Perfect. Tidak ada kurangnya sedikit pun.
KAMU SEDANG MEMBACA
XAVIER
Romance⚠️ Jangan menormalisasi kekerasan di kehidupan nyata. _______ Luna Nanda Bintang. Gadis itu harus mendapatkan tekanan dari seniornya di kampus. Xavier Arvegas Lysander. Setelah melakukan one night stand, Xavier malah terobsesi kepada Luna. Obsesi ya...