🖤🖤🖤
Sasuke terdiam memandang langit-langit kamar. Ia tidak bergerak sedari tadi dan hanya berbaring di ranjang dengan selimut yang menutupi tubuhnya hingga pinggang. Nyonya Haruno tidur bersama putrinya. Sementara itu, Tuan Haruno tidur di sampingnya dan memunggunginya.
Situasi yang begitu sunyi membuat semuanya terasa canggung.
Detik demi detik berlalu.
Ia tidak bisa tidur dan mata hitamnya begitu betah memandang langit-langit kamar.
Gerakan dari pria di sampingnya membuat Sasuke melirik. Tuan Haruno menduduki diri di ranjang dan bersandar pada kepala ranjang. Pria itu melirik kearah Sasuke.
"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu." ucap Tuan Haruno.
"Tentang apa?" tanya Sasuke pelan. Ia sudah menduga alasan Tuan Haruno begitu memaksanya tidur bersama untuk berbicara berdua seperti ini dan mendekatkan diri.
"Apa kau membenciku? Saat kita bertemu di ruang persidangan, aku masih mengingat tatapanmu dulu. Ku pikir, kau tidak akan mengikuti jejak Ayahmu dan membenci kami. "
Sasuke terdiam cukup lama, tidak memperkirakan topik itu yang akan disinggung oleh Tuan Haruno. Ia mengingat kembali kenangan lamanya yang pernah menggores hatinya begitu dalam. Sasuke mendengus lalu memejamkan matanya.
"Anda tidak salah apapun. Kejadiannya juga sudah lama."
"Apa kau tahu tentang kasus yang diselesaikan Ayahmu? Kasus yang ditangani oleh Uchiha Fugaku cukup rumit. Kasus itu melibatkan anak pejabat yang menjadi pelaku kasus tersebut. Ayahmu berhasil memberikan keadilan untuk korban, tapi keluarga pelaku begitu dendam dengannya."
"Ya, saya tahu petugas servis itu dibayar oleh mereka. Meski keluarga pelaku juga berhasil dipenjara, tapi hukumannya tidak setimpal."
"Aku bersama jaksa sudah berusaha untuk memberikan hukuman maksimal pada mereka. Maaf jika keputusan akhir kasus itu tidak memuaskan."
"Entahlah. Saya hanya berpikir kenapa mereka yang bekerja dengan tulus dan benar-benar membersihkan kejahatan selalu diperlakukan tidak adil."
"Ada begitu banyak manusia jahat di dunia ini. Mereka bisa menjerumuskanmu. Jadi, berhati-hatilah dalam bertindak."
"Ya, saya mengerti."
Tuan Haruno tersenyum. "Jangan terlalu kaku. Santailah saat berbicara denganku."
Sasuke membuka matanya dan melirik Tuan Haruno. "Apa saya boleh menjadi menantu Anda?"
Tuan Haruno terdiam sambil mengangkat kedua alisnya, lalu tertawa ceria.
KAMU SEDANG MEMBACA
EL-2 [ SasuSaku ]
Fanfiction[ proses revisi ] Cinta memberikan rasa sakit, cinta pula yang menyembuhkan. Cinta membuatku bertahan. © pcyraymel