Gelombang air yang tenang.
Pelatih memandang kearah kolam di depannya. Mata tajamnya menjelajahi setiap permukaan gelombang air tersebut. Ia hanya diam dengan tangan terlipat di depan dada sambil memperhatikan kolam. Jemarinya yang menggenggam sebuah remote pun bergerak menekan tombol dan suara sirine terdengar nyaring di wilayah yang dikelilingi pepohonan tersebut.
Gelombang air itu berguncang. Puluhan pria berpakaian hitam muncul di permukaan air dan berenang menepi. Deru nafas beradu dan berlomba dengan waktu. Pasukan itu berlari kearah lapangan luas yang sudah mereka ketahui lokasinya.
Pelatih melirik sekitar. Raut wajah dinginnya membuat siapa saja enggan mengajaknya berbicara. Pria itu memutar tubuhnya sambil menikmati udara siang hari dan panas terik matahari yang menyapa pakaian hitam mereka. Langkah kaki sepatu boots hitamnya terdengar. Ia berjalan menuju barisan pasukan, mendekati beberapa pelatih yang memiliki raut wajah sama dinginnya. Matanya kembali memandang wajah-wajah pasukan di depannya hingga satu kalimat seruan darinya menggerakkan tubuh-tubuh anggota pasukan untuk melanjutkan kegiatan latihan mereka.
Tidak ada hari tanpa latihan.
Terbentur, terbentur, dan terbentuk.
Waktu terus berlalu dan mereka terus meningkatkan keahlian mereka. Kekuatan tidak lahir dari kesenangan belaka, namun lahir dari ketekunan dan kegigihan. Semua yang patah akan tumbuh, semua yang hilang akan berganti, dan kuat berdiri di kaki sendiri untuk menggapai secerca cahaya dalam kegelapan.
Lelah hanya sesaat. Semakin ditempa, semakin terbentuk jati diri. Tidak ada yang terlalu cepat atau terlalu lambat. Setiap orang memiliki garis masa yang berbeda-beda. Jika sudah memutuskan untuk melangkah, tidak ada kata takut dan menyerah. Telan semua rasa sakit dan hanya para petarung sejati yang berani mengambil resiko. Lebih baik pulang membawa nama, daripada gagal di medan tugas.
Mereka adalah pasukan khusus bernama SWAT Police.
.
.
.
.
.
Sakura
Kau tahu?
Kau benar-benar jahat!
Benar-benar jahat!
Yang paling jahat!
Jahat!
Kau sangat jahat, Sasuke-kun!
Hubungan kita berakhir!
Sasuke
Maaf
Sakura
Lama sekali membalasnya '-'
Ini sudah dua minggu
Sasuke
Maaf
Sakura
Apa kau tidak mencintaiku?
Kau mempermainkanku selama ini?
Mana cintamu yang seperti keterikatan kuantum?!
Pendusta!
Sasuke
Maaf
Sakura
Kau tidak merindukanku?
Sasuke
Sangat rindu
Sakura
Bohong
Kau tidak mencintaiku
Kau mengabaikanku
Sasuke
Mau permen kapas?
Aku kirimkan dari sini
KAMU SEDANG MEMBACA
EL-2 [ SasuSaku ]
Fanfiction[ proses revisi ] Cinta memberikan rasa sakit, cinta pula yang menyembuhkan. Cinta membuatku bertahan. © pcyraymel