Mobil jeep militer hitam itu bergerak memasuki wilayah pusat kota. Perjalanan panjang dilakukan dari pagi hari hingga siang hari. Mobil jeep militer hitam milik instansi itu diisi oleh empat pria di dalamnya. Mereka mengenakan pakaian kaos berlapis jaket hitam dengan lambang instansi di dada beserta celana hitam seragam mereka dengan sepatu boots militer hitam mereka. Tujuan mereka adalah kantor instansi Tim SWAT yang berada di pusat Kota Tokyo.
Surat tugas kepindahan mereka didapatkan dari beberapa minggu yang lalu. Mereka berasal dari tempat kerja yang berbeda lokasi dan dikumpulkan disalah satu asrama instansi untuk berangkat menuju kantor pusat bersama-sama. Kini, mereka dipindah tugaskan dari wilayah asal ke wilayah Tokyo. Mereka perlu melapor ke kantor pusat sebelum pergi menuju asrama khusus wilayah Tokyo yang ada di pinggir kota.
Uchiha Sasuke memandang ke luar jendela. Pembicaraan yang ia dengar didalam mobil hanya ia jawab seadanya jika ada yang bertanya dan ia lebih sering menyimak dibanding berbicara. Ia menatap pemandangan kota sedari tadi. Gedung-gedung tinggi, masyarakat yang berjalan kaki, toko-toko, mobil-mobil, taman, dan pemandangan lainnya yang begitu betah ia pandang.
Mata obsidiannya tiba-tiba terpaku pada salah satu layar iklan besar pada suatu gedung Perusahaan. Mata tajamnya memperhatikan secara detail pada objek yang terpajang di layar iklan gedung besar itu.
Mata bersinar layaknya permata emerald yang berkilau dengan rambut merah muda panjangnya yang terurai indah. Pakaian modis dengan merk terkenal dikenakannya. Kulit halus dan putih yang memanjakan mata siapapun yang memandangnya. Senyuman manis terukir di bibir menggoda. Pemotretan yang sempurna dengan model yang berkelas.
Haruno Sakura begitu indah.
Kekasihku sangat memikat hati.
Aku merindukanmu...
Sasuke termenung dan memandang objek lain yang mereka lewati. Matanya melebar secara perlahan, terkejut karena menyadari sesuatu.
Apa itu halusinasi?
.
.
.
.
.
"Imajinasi, perempuan, kau."
Sakura mengerutkan dahinya saat mendengar hal itu ketika menerima panggilan telepon tersebut. Ia menghentikan gerakan tangannya pada berkas dan melirik ke samping, terfokus pada suara ponsel yang menempel di sebelah telinganya.
"Ada apa, Sasuke-kun?"
"Maaf."
"Kau membayangkanku saat melihat perempuan lain?"
Sakura mengerucutkan bibirnya sesaat. Matanya beralih memandang ke bawah sambil melanjutkan gerakan tangannya menggores tinta pada berkas dokumen di mejanya.
"Aku tahu kau merindukanku, tapi apa ini tidak keterlaluan? Kau ingin mengundang orang lain ke dalam hubungan kita dan menghancurkan semuanya ya, Sasuke-kun."
"Mungkin."
"Kapan kau melihatnya?"
"Beberapa menit yang lalu."
"Dimana kau melihat gadis itu?"
"Dinding gedung."
"Apa kau Spiderman? Kau pasti terlihat tampan karena gelantungan di sana sambil membayangkanku saat melihat perempuan itu di dinding."
KAMU SEDANG MEMBACA
EL-2 [ SasuSaku ]
Fanfiction[ proses revisi ] Cinta memberikan rasa sakit, cinta pula yang menyembuhkan. Cinta membuatku bertahan. © pcyraymel