.
.
.
..
.
.Bumi selalu berputar mengukir waktu, diatas kanvas langit matahari melukis semburat pagi dan senja silih berganti, sempurna kuasnya tak pernah gagal menciptakan maha karya yang nyata, membentang dari ufuk selatan hingga perbatasan utara, hingga kemudian sang bulan datang menumpah tinta, ciptakan malam yang tak kalah mempesona.
Miliaran manusia bernafas dibawahnya, setiap hembus yang keluar membentuk kehidupan, dan setiap tangan yang bergerak membangun peradaban, terus begitu sejak miliaran tahun lalu bahkan kini mereka tak lagi sempat untuk sekedar menatap lukisan langit, hiruk piruk kepadatan seolah jauh lebih indah dari mahakarya sang bola raksasa,
Dalam salah satu gedung menjulang dipusat perkotaan, dengan label ternama hampir diseluruh penjuru dunia, hingar bingar kesibukan itu kentara atmosfenya, kala langkah kaki terasa gesanya dan mata merah terlihat kantuknya, seluruh monitor menyala 24 jam menambah panas bagi siapapun yang duduk dihadapannya,
Penghujung tahun adalah waktu yang rutin untuk diadakan konferensi pers, ajang meriliskan sekaligus memamerkan deretan peoject yang kelak akan hadir mewarnai tahun selanjutnya, dibalik hingar bingar antusias pasar, ada tim editor yang mogok makan untuk menyusun trailer, ada design grafis yang memutar otak untuk merangkai poster, ada tim konseptor yang berlalu lalang menyusun sistematis, juga kepala diantara semuanya yang memastikan tak ada sedikitpun kurang yang terselip.
Rion seringkali bangun tanpa sang terkasih disisinya, menatap layar yang terpasang notifikasi sebagai tanda enigmanya itu telah melesat lebih dulu untuk memimpin tanggung jawab diluar sana, si manis mengerti karna ini bukan pertama kalinya ia menghadapi akhir tahun sebagai pasangan seorang direktur dari industri film, ia juga mengerti penurunan mood apa yang akan dihadapi matenya kala lelah meraja rela dan bagaimana caranya untuk hadir menjadi sosok penetralisir.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATAMORA 2 [ bxb | pondphuwin | END ]
Fanfic𝑫𝒊𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒆𝒎𝒃𝒖𝒕 𝒂𝒔𝒌𝒂𝒓𝒂 𝒉𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒕𝒂𝒌 𝒎𝒂𝒎𝒑𝒖 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒂𝒕𝒂 𝑺𝒆𝒍𝒂𝒊𝒏 𝒔𝒆𝒏𝒂𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒊𝒄𝒂𝒓𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒊𝒕𝒖 𝑱𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊, 𝒌𝒖 𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒕𝒂𝒏𝒉𝒂 �...