.
.
.Jauh di kedalaman belantara tak terjamah pijak manusia, hidup beberapa suku yang berpegang teguh atas kemurnian darahnya, terjaga oleh lapisan tipis yang mengadung sejuta mantra hanya untuk melindungi kesucian di dalam sana, membuatnya tak mampu terdeksi oleh maps jenis apapun
Mythuraa
Salah satu dari suku suci itu, segala hal yang sakral berlaku dengan para tetua sebagai kepala atas semuanya, seperti para pureblood dalam film Harry Potter, namun suku Mythuraa jauh lebih menutup diri dari bingar manusia, mereka menyembah dewi Artemis dan mengangungkan para roh serigala dalam masing masing tubuhnya
Tak seperti suku murni pada umumnya, Mythuraa dikenal istimewa, bukan karna alam ataupun kadar subur tanahnya, namun karna disana hidup seorang gadis rupawan dengan innerwolf langka yang menetap dalam jiwa sucinya, teramat langka sekaligus indah auranya membuat setiap orang yang melihat paras itu seperti hidup dalam dunia mitologi.
Dialah sang sigma, dari Mythuraa
Namun apakah anugrah itu benar benar istimewa?
"Tetua.. maafkan aku..."
Gadis itu bersimpuh dengan air mata mengalir, dihadapannya lima orang tua duduk diatas kursi batu berusia jutaan tahun
"Kutukannya berdampak pada seluruh suku, Sigma..."
Salah satu dari mereka berbicara, wajah penuh keriputnya terlihat khawatir
"Ini tidak bisa dibiarkan! Aku tidak ingin kita semua berakhir hangus terbakar!"
"Kamu benar! ini semakin parah!"
"dulu aku berpikir kelahiran sigma akan membawa keberuntungan, ternyata aku salah!"
Beberapa yang lain ikut bersuara meski ucapnya terdengar lebih sarkas
"Jangan bicara seperti itu Vey! Dia tidak bersalah! Itu takdirnya!"
"Ya, takdir yang sial!"
"Jaga mulutmu!"
"Aku mengatakan yang sebenarnya! Sigma itu telah berusia duapuluh lima tahun tapi ia belum saja bertemu dengan matenya, bagaimana jika ternyata dia Legenda?!"
"VEY!"
Entah yang keberapa kali telinganya mendengar perdebatan seperti ini, dalam tunduknya gadis itu menahan kecamuk yang membuat hati remuk
Ingat bahwa mereka adalah suku yang sakral? Suku yang begitu dekat dengan para dewa hingga segala yang tak seharusnya akan menjadi petaka yang luar biasa
Kelahiran sigma merupakan anugrah namun kini yang terjadi justru sebaliknya, hanya karna gadis itu tak kunjung bertemu dengan sang belahan jiwa yang kini entah berpijak dimana padahal usianya telah beranjak dewasa,
telah lelah sigma itu berkelana ke berbagai suku sekitarnya namun mate yang dicari seolah jauh dalam jarak yang tak mampu terjangkau, hal itu mengundang mata sang Artemis yang terkenal sensitive diatas sana, sang artemis yang selalu ingin dua serigalanya bersama dalam ikatan abadi, namun sigma itu hingga kini masih berdiri sendiri
Sang dewi tak mampu mengekspresikan rasa kecewanya selain dengan menurunkan kutukan pada tempat kelahiran sang sigma, satu persatu dari mereka hangus terbakar setiap harinya, melara akan panas yang memakan setiap organ tubuhnya,
Lantas bingar kebencian mulai diluapkan pada si gadis langka yang merupakan pusat dari seluruh kutukan membara
"Tetua.. jika kematianku bisa menghapus kutukan.. aku siap"
Sendu suara itu namun tulus dalamnya tersampaikan untuk para petinggi diatas kursi
"Tentu saja! Kamu harus siap!"
KAMU SEDANG MEMBACA
FATAMORA 2 [ bxb | pondphuwin | END ]
Fiksi Penggemar𝑫𝒊𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒆𝒎𝒃𝒖𝒕 𝒂𝒔𝒌𝒂𝒓𝒂 𝒉𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒕𝒂𝒌 𝒎𝒂𝒎𝒑𝒖 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒂𝒕𝒂 𝑺𝒆𝒍𝒂𝒊𝒏 𝒔𝒆𝒏𝒂𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒊𝒄𝒂𝒓𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒊𝒕𝒖 𝑱𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊, 𝒌𝒖 𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒕𝒂𝒏𝒉𝒂 �...