.
.
.
.Tak bergerak Gemini kala usai mendengar seutas narasi pemicu emosi, tak seperti yang Letheus harapkan ketika ia telah siap dengan puluhan baku hantam dari kepal tinju sahabatnya.
Diam meski dendam tetap menggelora, dibiarkan terpendam karna ia tau kekerasan bukan solusi yang mampu meredam, meski otot kian menggunduk dan tangan kian mengepal, namun ia mati matian bertahan agar tak menyerbu enigma yang tengah kalut itu.
Sebenernya ini adalah hal yang sederhana jika saja Letheus tau cara terbaik mengayun hati alphanya, memindahkan luluh yang rentan itu perlahan agar berpihak padanya, namun seribu sayang iblis didalam sana terlalu tipis sel besinya.
.
.
.
.________
.
.
.
.Rasa takut menghantui sang pangeran kala mengelilingi reruntuhan istana mencari permatanya, berharap si putra mahkota masih hadir disana menunggunya, berharap ada sepotong harapan ditengah puing puing untuk kemudian ia bangun kembali menara kasihnya.
Keringat dingin yang mengucur menunjukan, bahwa khawatir kian membunuh relungnya kala dua puluh menit ia menyadari rumah besar itu telah kosong tak berpenghuni.
Menuju frustasi yang tak berujung, saat sepi nan sunyi mendominasi, menyakini bahwa putra mahkota cantik itu benar benar telah pergi, dengan luka yang mungkin belum diobati.
Hingga satu notifikasi terdengar sebagai awal dari rentetan peluru yang memecah asa, pria gagah itu memeriksa layar handphonenya untuk kembali menerima lara.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATAMORA 2 [ bxb | pondphuwin | END ]
Fanfic𝑫𝒊𝒂 𝒃𝒆𝒓𝒊𝒌𝒂𝒏 𝒍𝒆𝒎𝒃𝒖𝒕 𝒂𝒔𝒌𝒂𝒓𝒂 𝒉𝒊𝒏𝒈𝒈𝒂 𝒂𝒌𝒖 𝒕𝒂𝒌 𝒎𝒂𝒎𝒑𝒖 𝒃𝒆𝒓𝒌𝒂𝒕𝒂 𝑺𝒆𝒍𝒂𝒊𝒏 𝒔𝒆𝒏𝒂𝒏𝒅𝒊𝒌𝒂 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒃𝒊𝒄𝒂𝒓𝒂 𝒅𝒂𝒏 𝒉𝒂𝒏𝒚𝒂 𝒊𝒕𝒖 𝑱𝒂𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒑𝒆𝒓𝒈𝒊, 𝒌𝒖 𝒊𝒏𝒈𝒊𝒏 𝒎𝒆𝒏𝒋𝒂𝒅𝒊 𝒕𝒂𝒏𝒉𝒂 �...