Seorang remaja laki-laki tersungkur dibawah kaki seorang wanita dewasa. Tangannya terikat, Ia jelas bingung berada di mana dan apa tujuan orang-orang ini menculiknya.
Remaja itu mendongak ke atas, terkejut mendapati seorang yang sangat ia kenal berdiri di hadapan nya.
"Bi-bibi Reta? Mengapa Bibi melakukan ini pada-ku?" Lirihnya tak percaya.
Wanita dengan pakaian serba terbuka itu menunduk, mencengkram kencang kedua pipi si remaja hingga memerah.
"Mengapa kau mempertanyakan hal yang sudah pasti kau ketahui jawabannya, keponakan ku?" Ucap wanita itu dengan wajah Devil.
"A-apa maksud Bibi?"
"Ssttt...! Kau harus membayar atas kesulitan yang kualami selama ini. Jadilah penurut agar mereka tidak menyakitimu. Aku tak ingin kau terluka, karena wajah tampan dan kulit mulus ini akan memberikan ku kekayaan. hahahaha..."
Remaja itu menggeleng dengan mata berkaca, keadaan ini belum bisa ia cerna dengan baik.
"Bawa dia, dandani sebaik mungkin!" Titah wanita itu pada para pengawal seraya berjalan meninggalkan sang keponakan sambil tertawa jahat, puas karena targetnya sudah Ia dapatkan.
***
Di lain tempat.
Tak
Tak
Tak...
Pantofel hitam membawa langkah pria dewasa memasuki bar, diiringi tatapan lapar para penghuni ruangan dengan hingar bingar musik dan lampu kerlap kerlip.
Pria itu tampan, bertubuh kekar, rahang tegas, alis tebal, mata tajam agak sipit dan baru saja mengganti hairstyle-nya menjadi Buzz cut. Bibir tipisnya jarang sekali tersenyum.
Namanya 'Elang Paramayoga'.
"Waww... Suatu kehormatan bagiku karena anda sudi melangkahkan kaki kesini, Tuan. " Sambut Reta yang terkejut akan kehadiran pengusaha paling berpengaruh di negara ini.
Reta mengulurkan tangan ingin menyentuh Elang, tapi para bodyguard langsung menepis tangannya.
"Oke, oke, aku tidak akan menyetuhnya. " Reta mengangkat kedua tangan ke atas.
"Ku dengar, bar mu cukup terkenal dengan jalang laki-laki yang handal, berikan yang terbaik dan biarkan aku memilihnya sendiri." Elang berucap seraya mendudukan bokong di sofa.
"Anda sangat beruntung karena disini ada barang baru. Dia masih perawan dan aku yakin, dia pasti memuaskan anda."
"Kau harus menunjukan beberapa!"
"Ikut dengan ku, dan pilih sendiri mana yang kau suka."
***
Dihadapan Elang, kini berdiri tiga orang pria dengan tampilan menggoda. Menatap Elang dengan tatapan menggoda kecuali Kailas, remaja tampan yang baru saja ditangkap oleh orang suruhan Reta tadi.
Kai masih bingung dengan apa yang terjadi pada dirinya, ia tidak mengerti mengapa bibinya melakukan ini dan untuk apa mereka dikumpulkan disini?
Bocah itu mengenakan setelan celana pendek sepaha dengan atasan kemeja transparan yang kancingnya dibiarkan terbuka, hanya menunduk tak berani menatap orang disekitar.
"Aku ingin dia!" Kata Elang, mengarahkan pandangan ke wajah Kai.
"Waoww... anda benar-benar pemburu yang jeli Tuan. Dia anak perawanku, jadi kau harus membayar sangat mahal."
Selembar cek Elang lemparkan ke wajah Reta.
"Tulis saja berapa yang kau mau dan biarkan aku membawanya, aku tidak ingin bercinta di tempat kotor ini."
"Ohooo tidak semudah itu. Anda harus membayar tiga kali lipat jika ingin membawanya."
"Terserah!" Final Elang menarik pergelangan tangan Kai.
Reta tertawa jahat mengibaskan cek ke wajahnya. "Keponakanku yang malang, kau akan menjadi sumber kekayaanku. Hahaha..."
"Salahkan saja ayahmu yang membuangku dulu hingga aku harus hidup menderita. Harusnya kekayaan yang ayahmu nikmati saat ini ada bagian milikku juga di dalamnya."
***
Brugh...
Kai terhempas ke atas ranjang dalam kamar hotel mewah milik Elang.
Bocah itu gemetar ketakutan.
"Paman, tolong jangan menyakitiku. Aku tidak tahu apa yang terjadi, kenapa bibi Reta menculikku dan kenapa Paman membawaku kesini? Apa kalian salah satu musuh Daddy?"
Elang membuang jas asal, lalu melangkah seraya membuka kancing kemejanya satu persatu.
"Diamlah jalang! Kau hanya harus memuaskanku dan aku akan mengembalikanmu setelahnya."
Elang mencengkram pipi Kai, mendekatkan wajah untuk menciumnya, Ketika hanya berjarak satu centi, wajah Kai mengingatkan Elang akan kejadian beberapa jam lalu.
Flashback
Saat mobil Elang tengah melintas, tiba-tiba ada seorang anak laki-laki yang berlari dan hampir tertabrak. Dengan penuh amarah Elang turun dari kursi penumpang.
"Apa yang kau lakukan sialan? kau hampir saja mengotori mobil ku!"
"Paman tolong aku paman, tolong selamatkan aku dari kejaran para penjahat itu, mereka ingin menculikku."
Elang menoleh ke arah para lelaki yang mengejar remaja itu.
"Hei... kalian mencari dia kan? cepat bawa karena dia menghalangi jalanku dan hampir mengotori mobilku dengan nyawa tidak berharganya."
Kai mengepalkan tangan, sangat kesal dengan pria tua di depannya ini.
"Kau sangat jahat paman, aku membenci mu! " Ucapnya tertahan dangan mata tajam menatap Elang.
Akhirnya remaja itu berhasil tertangkap dan dibawa ke tempat Reta. Remaja itu adalah Kailas yang saat ini berada di atas ranjang Elang.
Flashback off
***
Elang mendorong tubuh Kai hingga ia terjerembab ke atas kasur.
"Ah sial...! kau bocah yang hampir mengotori mobilku tadi? Aku sudah tidak berselera lagi, kau merusak mood ku! akan ku kembalikan kau ke tempat jalang tadi dan akan menjadi santapan pria lain disana!"
Elang memasang kembali kancing kemejanya saat tiba-tiba Kai turun dari tempat tempat tidur dan berlutut mendekap kedua kakinya.
"Paman tolong jangan kembalikan aku ketempat bibi Reta, aku tidak ingin disana, mereka semua menatapku seolah aku ini makanan lezat, aku tidak mau paman, tolong aku. Hikss..." Kai memohon sambil menangis.
Elang menggerakkan kakinya agar bisa lepas dari pelukan Kai, tapi pegangan itu sangat erat.
"Menyingkirlah bocah!" Bentaknya.
"Hiks.. Paman... Bukankah tadi kau yang memilihku? ku mohon beli saja Aku pada bibi Reta. Tolong beli aku dan bawa aku ke tempat mu, aku berjanji tidak akan menyusahkan mu. Aku bisa menjadi apapun yang kau inginkan, bahkan tidak masalah jika harus menjadi jalang mu, setidaknya aku hanya harus melayani satu orang. Ku mohon paman. Hiksss..." Kai menatap Elang penuh pengharapan.
Elang balas manatap si bocah. Ketika pandangan mereka bertemu, ada getaran aneh yang menjalar dihati Elang. Tatapan mata penuh harap itu menghangatkan hatinya.
Elang sempat terpana untuk beberapa saat tapi dia segera menepisnya dan mendorong Kai hingga bocah itu tersungkur. Lalu keluar meninggalkan Kai sendiri dengan tangis pecah memenuhi seluruh ruangan.
"Paman... Hiks..." Teriak Kai.
Beberapa saat kemurian, pintu kembali terbuka.
"Diamlah sialan...! Suara mu sangat mengganggu. Aku akan meninggalkan mu sendiri, tidurlah dan berhenti memanggilku paman! aku bukan suami bibi sialanmu itu."
Elang kembali hanya untuk menyuruh Kai diam.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Uncle [END]
FanfictionLAPAK HOMO 21+++ * Prolog * 29 BAB isi cerita * Epilog * 6 BAB spesial Start 14 Juli 2024 End 7 September 2024 Sinopsis ---------> Offroad (Kailas) yang haus kebebasan, melarikan diri dari sang ayah yang diktataor dan selalu mengekang. Dalam pelar...