◌⑅⃝ᵐᶦˢˢ(꜆˘͈ෆ˘͈꜀)ʸᵒᵘ⑅⃝◌
.
.
."Temui saya di apartement, saya akan menjelaskan semuanya, Tuan."
Kalimat pembuka yang berhasil membuat Hara naik darah, bocah itu segera menemui Mario setelah menyudahi panggilan.
Dalam 30 menit, Hara sudah berdiri di depan pintu apartment Mario, menyerangnya dengan beberapa pukulan.
Mario tersungkur, sudut bibirnya berdarah.
"Brengsek!!! Tak mungkin kau tidak mengetahui segalanya." Tuding Hara sarkastik.
Belum puas, Hara menarik kerah baju Mario lagi, berteriak tepat di depan wajahnya. "MENGAPA KAU MEMBIARKAN SEMUA INI TERJADI???"
Satu kepalan tinju kembali menghantam wajah Mario, hingga pria itu tersungkur.
"Berdiri kau brengsek!!!"
Mario berdiri, merapikan kemejanya yang berantakan. Tapi Hara yang belum puas, memberinya pukulan lagi. Kali ini tak terlalu kuat hingga Mario masih berdiri tegak.
Pria itu menyeka darah di sudut bibirnya, sedikit meringis tapi masih bisa menggoda.
"Pukulan anda lumayan kuat." Senyumnya seperti psikopat yang ketagihan rasa sakit.
Hara membuang nafas kasar, mendorong tubuh Mario sebelum duduk di sofa dengan mengentak kuat bokongnya.
"Ceritakan semuanya!"
"Izinkan saya mengobati luka ini dulu, Tuan." Jawab Mario tenang.
Hara mendengus kesal, membiarkan Mario pergi.
Sesaat kemudian, pria itu kembali dengan kotak P3K ditangannya.
"Sini ..." Mario mengulurkan tangan, seperti meminta sesuatu dari Hara.
"Apa???" jawab Hara ketus.
"Kemarikan tangan anda, itu pasti memar, biar saya obati." Mario meraih tangan Hara tanpa persetujuan, ia membubuhkan salep di sana.
"Maaf atas kecerobohan saya, Tuan. Saya tidak memprediksi bahwa anda akan menjadi model Nyonya Irene, saya baru mengetahuinya ketika anda berada di Milan." Dengan cekatan, tangan Mario mengobati memar di punggung tangan Hara.
"Saat itu sudah terlambat karena kalian sudah akrab, bahkan Ny. Irene menunda kepulangannya hanya karena bertemu Anda di sana."
Hara tak memberi respons.
"Saya hanya bisa menunda pertemuan kalian bertiga. Tapi maaf, saya tidak bisa mencegahnya."
Gemuruh di dada Hara sulit terdefenisi,
antara marah dan menyesal."Tapi satu hal yang harus anda tahu. Ny. Irene tulus menyayangi anda. Saya yakin, sampai saat ini beliau belum tahu bahwa orang yang akan dikenalkan Tuan Elang sebagai kekasihnya adalah anda."
Setetes kristal bening membasahi pipi Hara. Rasa bersalah lebih mendominasi hingga isakan itu semakin kencang.
"Aku harus bagaimana, Paman? Dia sangat baik padaku, dia sangat menyayangiku, tapi apa balasan yang kuberikan? Aku merebut suaminya." Tangis Hara pecah.
Melihat itu, mario mencoba memeluk Hara untuk menangkan, tapi urung, mengingat betapa posesif pacar bocah ini.
"Anda sudah tahu dari awal semua ini salah. Walau Tuan Elang tidak mencintai Ny. Irene, tetap saja Tuan Elang adalah suami sah-nya."
Tatapan Hara berubah nyalang.
"LALU SEMUA INI SALAHKU? "Salahkan juga tua bangka itu! Mengapa mencari jalang saat dia punya istri." Hara tak terima.

KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Uncle [END]
FanfictionLAPAK HOMO 21+++ * Prolog * 29 BAB isi cerita * Epilog * 6 BAB spesial Start 14 Juli 2024 End 7 September 2024 Sinopsis ---------> Offroad (Kailas) yang haus kebebasan, melarikan diri dari sang ayah yang diktataor dan selalu mengekang. Dalam pelar...